Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Jumat 14 Maret 2025, Berdamailah Dulu dengan Saudaramu
Mari simak renungan harian Katolik Jumat 14 Maret 2025.Tema renungan harian Katolik berdamailah dulu dengan saudaramu.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum;
siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Hidup berdamai dengan orang lain adalah sebuah tindakan kebajikan utama dalam iman kristiani. Hidup berdamai berarti mampu hidup baik dengan siapa saja dalam satu persekutuan komunitas hidup orang beriman maupun yang tak seiman dengan kita. Hidup berdamai itu mengandaikan kita setia pada panggilan hidup kita.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Dalam bacaan dari Yehezkiel (Yeh. 18:21-28), Tuhan menyampaikan pesan yang kuat tentang pertobatan dan pentingnya mengubah jalan hidup kita. Tuhan mengingatkan kita bahwa keputusan untuk berbalik dari jalan yang buruk dan kembali kepada-Nya adalah kunci untuk mendapatkan hidup yang baru. Semangat pertobatan ini harus diiringi dengan tindakan nyata dalam hubungan kita dengan sesama, terutama ketika menyangkut konflik atau ketidakpuasan di antara kita.
Sedangkan dalam Injil Matius (Matius 5:20-26) memberikan penekanan lebih lanjut tentang pentingnya rekonsiliasi dalam hubungan antarmanusia. Ketika Yesus mengajarkan, “Jika engkau mempersembahkan persembahanmu di altar dan teringat akan sesuatu yang tidak baik antara engkau dan saudaramu, tinggalkan persembahanmu dan berdamailah dahulu dengan saudaramu”. Ia menunjukkan bahwa hubungan baik dengan sesama sama pentingnya dengan ibadah kepada Tuhan.
Permenungan dan fefleksi kita adalah mungkin kita sering kali menjalani hidup dalam rutinitas spiritual dan ibadah, tetapi di sisi lain, kita menyimpan dendam, sakit hati, atau konflik dengan orang lain. Yesus menantang kita untuk merenungkan apakah kita benar-benar dapat beribadah dengan tulus ketika hati kita masih terikat oleh ketidakpuasan atau permusuhan dengan saudara kita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.