Warga Manggarai Barat Hilang

Kronologi Warga Manggarai Barat yang Hilang Terseret Arus saat Ikat Sampan di Muara Sungai Terang

Warga Desa Golo Sepang, Manggarai Barat, masih dalam upaya pencarian SAR Gabungan, setelah dinyatakan hilang terseret arus di muara Sungai Terang.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM / HO- SAVERIUS BANSKOAN
PENCARIAN KORBAN HILANG- Tim SAR Gabungan saat mencari nelayan berusia 72 tahun asal Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, yanh hilang terserer arus di muara Sungai Terang, Jumat 14 Maret 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO-  Dahlan (72), warga Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan, setelah dinyatakan hilang terseret arus saat mengikat tali sampan di bantaran muara Sungai Terang.

Kepala Desa Golo Sepang Saverius Banskoan, kepada TribunFlores.Com,  pada Jumat (13/3/2025) malam menceritkan kronologi atas hilangnya nelayan lanjut usia itu.

Dia menerangkan, pada Kamis malam sekitar pukul 23.00 Wita terjadi hujan dengan intensitas tinggi kurang lebih dua jam dan menyebabkan Sungai Terang meluap ke wilayah bantaran Desa Golo Sepang dan beberapa perahu atau sampan nelayan ada yang hanyut.

Khawatir dengan sampan itu, korban nekad menyeberangi arus sungai yang sangat deras. Naas, belum sampai tujuan korban terseret arus sungai.

 

Baca juga: Hilang Terseret Arus di Muara Sungai Terang, Warga Golo Sepang Manggarai Barat Belum Ditemukan

 

 

Meskipun warga setempat berupaya menolong korban dengan melemparkan tali, namun kondisi korban yang tak berdaya dan derasnya arus sungai menyulitkan warga untuk menolong.

"Malam itu hujan deras sekitar jam 10-11 malam, karena khawatir korban menyelematkan sampan dan nekad menyebrang sungai. Dia paksa diri, tidak sampai di bantaran dia diseret arus. Warga lihat, dia sempat minta tolong dan warga sempat lemparkan tali, namun korban kesulitan untuk berenang dan hilang muncul,"jelas Kepala Desa Golo Sepang ini.

Saverius mengungkapkan korban biasanya tidak menambatkan perahu di bantaran muara Sungai Terang. Namun, saat itu sungai sedang surut ketika ia pulang melaut. Sampan dayungnya akhirnya ditambatkan sekitar 500-600 meter dari tempat biasa ia menambatkan sampan.

Atas kejadian ini, Saverius mengimbau warganya yang tinggal di bantaran sungai untuk lebih waspada ketika terjadi hujan lebat yang dapat menyebabkan sungai meluap. 

 

Baca juga: Menyusuri Hutan Mangrove Terang Desa Golo Sepang di Manggarai Barat, Spot Ekowisata Labuan Bajo

 

Selain itu ia mengingatka para nelayan agar menambatkan perahu di tempat yang aman agar tidak hanyut saat terjadi luapan sungai.

Sebelumnya, pada Jumat (13/3/2025) Tim SAR Gabungan di antaranya Basarnas Labuan Bajo, BPBD Manggarai Barat, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Pemdes Golo Sepang, Pol PP dan masyarakat mencari korban di sekitar muara hingga ke laut tak menemukan titik terang. 

"Hasilnya nihil. Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran di wilayah muara hingga laut. Untuk hari kedua pencarian sudah masuk ke wilayah perairan Nanga Kantor dan sekitarnya tapi hasilnya masih nihil,''ungkap Saverius.

Dia mengatakan pencarian korban diperluas hingga 20 kilometer dari lokasi korban terseret arus. Namun, karena belum ada tanda-tanda korban ditemukan, Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian hari ini. (CNA)

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved