Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Sabtu 15 Maret 2025, Mengasihi dan Mengampuni Musuh
Mari simak renungan Katolik Sabtu 15 Maret 2025. Tema renungan Katolik yaitu mengasihi dan mengampuni musuh.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Sabtu 15 Maret 2025.
Tema renungan Katolik yaitu mengasihi dan mengampuni musuh.
Renungan Katolik disusun oleh Pastor John Lewar, SVD.
Renungan Katolik disiapkan untuk hari biasa pekan I Prapaskah.
Renungan Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Teks Misa Prapaskah II Minggu 16 Maret 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Sabtu 15 Maret 2025 merupakan hari Sabtu biasa Pekan I Prapaskah, Santa Louisa de Marillac, Janda, Santo Klemens Maria Hofbauer, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Ungu.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Sabtu 15 Maret 2025 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Ulangan 26:16-19
"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.
Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.
Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya.
Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 119:1-2.4-5.7-8
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.
Bait Pengantar Injil 2 Korintus 6:2b
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan.
Bacaan Injil Matius 5:43-48
"Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Meditatio:
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu.”
Perintah Yesus dalam Injil Matius (5:43-48) hari ini tentu sering kita
dengar. Ini merupakan salah satu ajaran cinta kasih yang bagi sebagian
besar dari kita sangat sulit untuk dilakukan. Logika kita tidak sanggup
mencerna mengapa Yesus berkata demikian. Bagaimana mungkin Yesus
mengajak kita untuk mengasihi orang yang membenci kita? Mengasihi
orang yang mungkin pernah menipu kita? Memanfaatkan kebaikan hati
kita? Atau orang yang menghancurkan kehidupan kita? Keluarga kita?
Karir kita? Membayangkannya saja mungkin sudah membuat hati kita
penuh emosi.
Mengasihi bukanlah sesuatu yang mudah. Mengasihi orang yang
menguntungkan bagi kita sungguh sangat mudah. Tetapi sungguh sangat
sulit mengasihi orang yang tidak kita sukai atau mengasihi orang-orang
yang tidak membawa keuntungan bagi kita. Banyak orang pada akhirnya
berhenti atau putus asa untuk mengasihi orang lain karena orang yang
mereka kasihi tidak membalas kasih itu dengan tindakan yang sama
malahan tindakan sebaliknya yaitu membenci atau tidak peduli.
Tidak bisa dielakkan bahwa kita terkadang harus hidup bersama dengan
pribadi-pribadi yang tidak cocok dengan kita. Hal ini bisa terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat, dalam komunitas, bahkan mungkin dalam
keluarga. Ketidakcocokan dapat disebabkan karena perbedaan karakter
atau mungkin relasi komunikasi yang berseberangan. Akibatnya, masing
masing pribadi merasa terluka, sakit hati, bahkan sampai benci dan
dendam. Keadaan seperti itu pastinya tidak mengenakkan. Ketika terjadi
permusuhan, orang bilang bahwa mereka seperti “hidup di neraka.”
Orang lain tidak lagi menjadi saudara atau keluarga, tetapi musuh.
Saat Yesus di dunia, Ia merupakan teladan yang baik untuk kita, sebab
saat Yesus dicela oleh para imam-imam tua, Yesus tidak membalas caci
maki dengan caci maki. Bahkan Yesus tidak membalas. Ketika bergantung
di salib dalam keadaan sangat menderita, Yesus masih sanggup
mengampuni orang-orang yang menganiaya dan menyalibkanNya. Ia
mengatakan: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat”.
Biarlah setiap kita boleh mengikuti teladan Yesus. Di bagian lain Alkitab,
kita juga dapat membaca kisah Daud yang tetap mengasihi Saul.
Walaupun Saul selalu ingin membunuhnya, Daud tidak pernah menyakiti
Saul. Di sini, kita dapat belajar dari Daud agar kita tidak membalas orang
yang berbuat jahat terhadap kita. Apapun yang diperbuat orang lain
terhadap kita, serahkanlah kepada Tuhan, maka Ia akan bertindak bagi
kita.
Masa Prapaskah adalah masa yang sangat baik untuk meneguhkan
komitmen dalam mengasihi sesama. Hal ini tentu saja sesuatu yang
sangat sulit. Mengasihi artinya berkorban untuk orang lain agar orang lain
merasa bahagia dan mengalami hidup dengan baik. Kita seringkali ingin
supaya tindakan kasih yang kita lakukan dibalas dengan tindakan yang
sama. Tetapi yang seringkali terjadi justru sebaliknya. Mari kita belajar
mengasihi seperti Tuhan Yesus mengasihi manusia dengan cinta yang
tulus, utuh dan total.
Missio:
Kita belajar dari Yesus untuk mengampuni musuh agar kita terbebas dari
beban batin. Kita semua butuh ketenangan dan kedamaian. Bersyukurlah
kepada Tuhan karena kita dikasihi dan dikarunia rahmat pengampunan
daripadanNya.
Doa:
Ya Tuhan Yesus, tumbuhkanlah selalu kasih dalam diri kami sehingga semakin mengenal Dikau yang adalah kasih, mengasihi-Mu lebih dari segalanya dan mengasihi sesama – siapa pun disekitar kami – seperti kami yang selalu Dikau kasihi. Tuhan kobarkanlah selalu kasih dalam diri kami untuk dapat mengasihi musuh kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu, Pekan I Prapaskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.