Renungan Katolik

Renungan Katolik Rabu 19 Maret 2025, Malaikat Tuhan Nampak kepadanya

Mari renungan katolik Rabu 19 Maret 2025.Tema renungan Katolik malaikat Tuhan nampak kepadanya. 

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari renungan katolik Rabu 19 Maret 2025. Tema renungan Katolik malaikat Tuhan nampak kepadanya.  Renungan katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD. 

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari renungan katolik Rabu 19 Maret 2025.

Tema renungan Katolik malaikat Tuhan nampak kepadanya. 

Renungan katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon, SVD.

Renungan Katolik disiapkan untuk pekan biasa II Prapaskah.

Renungan Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 19 Maret 2025, Teladan Santo Yosef bagi Umat Katolik  

 

Rabu 19 Maret 2025 merupakan hari Rabu biasa Pekan II Prapaskah, HARI RAYA St. YOSEF, SUAMI SP. MARIA, dengan warna liturgi ungu.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 19 Maret 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama 2 Samuel 7:4-5a.12-14a.16

"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."

Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku.

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 89:2-3.4-5.27.29

Ref. Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya.

Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."

Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".

Bacaan Kedua Roma 4:13.16-18.22

"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."

Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka.

Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham.

Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada.

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Mzm 84:5

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Bacaan Injil Matius 1:16.18-21.24a

"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."

Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Atau

Bacaan Injil Lukas 2:41-51a

"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."

Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.

Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan.

Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?”

Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Malaikat Tuhan selalu ada di hadapan Tuhan dan yang siap melaksanakan semua perintahNya. Malaikat itu tak tampak tapi selalu ada untuk semua orang yang datang memohon pertolongannya.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pada hari ini, gereja sejagad secara khusus merayakan Hari Raya Santo Yusuf Suami Santa Perawan Maria sebagai momen istimewa untuk merenungkan peran Yusuf dalam rencana keselamatan Tuhan. Dengan tema "Malaikat Tuhan Nampak Kepadanya," kita diajak untuk memahami bagaimana Tuhan memilih Yusuf sebagai pelindung dan bapa bagi Yesus, serta bagaimana ia merespons panggilan-Nya dengan iman.

Dalam bacaan pertama dari 2 Samuel 7:4-5a, 12-14a, 16, kita melihat Allah menjanjikan kepada Raja Daud bahwa keturunannya akan mendirikan kerajaan yang kekal. Janji ini menegaskan pentingnya garis keturunan Daud dalam sejarah keselamatan. Yusuf, sebagai keturunan Daud, menjadi bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Dalam bacaan kedua dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di  Roma 4:13, 16-18, 24a, Paulus menjelaskan tentang iman Abraham dan keturunannya, menekankan bahwa janji Allah kepada Abraham dan keturunannya tidak bergantung pada hukum, melainkan pada iman.

 Ini menunjukkan bahwa Yusuf, sebagai pewaris janji Allah, menerima panggilan untuk percaya dan bertindak sesuai dengan iman yang telah diwariskan. Sedangkan di dalam Injil Matius 1:16, 18-21, 24a, kita membaca tentang bagaimana Yusuf menerima kabar mengenai kehamilan Maria. Dalam keadaan yang penuh kebingungan dan ketidakpastian, Allah mengutus malaikat untuk meneguhkan Yusuf. Ketika malaikat berkata, "Jangan takut untuk mengambil Maria sebagai istrimu," Yusuf menunjukkan ketaatan dan iman yang luar biasa. Ia tidak hanya mendengar, tetapi juga melaksanakan perintah Tuhan, menerima Maria dan Yesus dengan penuh kasih.

Permenungan dan refleksi kita adalah bahwa pada saat kita merenungkan peran Yusuf, kita dapat bertanya: Bagaimana kita merespons ketika Tuhan memanggil kita untuk melakukan hal-hal yang sulit atau tidak terduga? Apakah kita siap untuk mendengarkan dan mengikuti petunjuk-Nya, meskipun itu mungkin membawa kita keluar dari zona nyaman kita? Yusuf mengajarkan kita bahwa iman sejati sering kali melibatkan tindakan. Ia adalah contoh teladan dalam menerima dan melaksanakan kehendak Tuhan dengan sepenuh hati. Dalam hidup kita, kita pun diundang untuk bersikap seperti Yusuf—mendengarkan suara Tuhan, meskipun tidak selalu jelas, dan bertindak dengan keberanian dan iman. Santo Yusuf mengajarkan tentang pentingnya disermen dalam setiap keputusan yang hendak kita ambil. 

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama:  mari kita berdoa agar kita diberi kekuatan untuk mengikuti teladan Santo Yusuf dalam hidup kita. Kedua, semoga kita selalu siap mendengarkan dan melaksanakan panggilan Tuhan, seberat apa pun itu. Ketiga, dalam setiap tantangan, mari kita ingat bahwa Tuhan selalu menyertai kita, seperti Ia menyertai Yusuf dan Maria. Semoga kita menjadi alat Tuhan di dunia ini dengan iman dan kasih. (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved