Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Sabtu 22 Maret 2025, Aku Telah Berdosa Terhadap Sorga dan Bapa
Mari simak renungan katolik Sabtu 22 Maret 2025. Tema renungan katolik aku telah berdosa terhadap sorga dan bapa.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Luk 15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Luk 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Luk 15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
Luk 15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Luk 15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Renungan Katolik
Meditatio:
Injil Lukas hari ini sungguh melukiskan tingkahlaku manusia dan cinta
Tuhan kepada manusia ciptaan-Nya. Tingkahlaku anak yang hilang/anak
bungsu ini mau melukiskan tingkahlaku kita, bahwa betapa sering kita
menuntut apa yang menjadi hak kita dan mempraktekan kebebasan kita
sesuai dengan keinginan kita tanpa memikirkan akibatnya. Kebebasan
inilah yang mendatangkan malapetaka bagi diri kita sendiri.
Tetapi sesudah kita jatuh dan rasakan keterpurukan kita baru kita sadar akan
kesalahan diri dan kebaikan orangtua atau Tuhan dan berniat untuk
kembali dan memperbaiki diri. Terberkatilah kita kalau kita kembali
bertobat. Sikap seperti inilah yang selalu didambakan Tuhan. Jatuh dan
bangun kembali. Tetapi ada yang malu untuk kembali atau bangkit.
Semakin kita malu bertemu Tuhan, itu berarti kita dengan sadar
menjauhkan diri dari Tuhan. Dengan memupuk sikap ini berarti dengan
sadar kita sudah menjerumuskan jiwa kita ke dalam kegelapan untuk
selamanya.
Betapa sering kita juga mengikuti tingkah-laku anak sulung dalam Injil
hari ini. Ada ketaatan semu agar dipuji atau agar tidak menyakiti orang
lain. Tetapi sesungguhnya masih ada kejengkelan, kecemburuan dan
kepalsuan di dalam diri kita. Kita rajin datang Misa, ikut kegiatan doa,
tetapi terkadang mulut kita senang sekali membicarakan keburukan
orang lain; kita cepat sekali marah dan tidak mau membantu orang yang
sangat membutuhkan pertolongan.
Ketaatan semu ini sesungguhnya adalah satu sikap hidup tidak jujur kepada diri, sesama dan Tuhan. Perlukah kita memupuk sikap seperti ini? Sebagai anak-anak Allah pasti
kita tidak mau memupuk sikap seperti ini. Tuhan menghendaki agar kita
harus taat dengan tulus hati dan benar. Ketaatan sejati tidak memerlukan
orang lain untuk mengingatkan kita, tetapi selalu keluar dari kesadaran
akan pentingnya nilai dari ketaatan itu.
Nabi Mikha menggambarkan hebatnya Allah kita sebagai Bapa yang
maharahim. Allah bagi Mikha adalah seorang gembala yang baik.
Gembala yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang
dilakukan umatNya. Ia tidak murka tetapi penuh kasih setia. Allah yang
kita imani menurut Mikha adalah Allah yang penyayang. Ia menghapus
dosa-dosa kita, melempar semua dosa ke dalam tubir-tubir laut. Hanya
Dialah yang mampu melupakan kesalahan-kesalahan kita.
Dalam Injil Lukas hari ini kita juga bisa melihat sifat Tuhan, yang selalu
mendengarkan permohonan manusia dan selalu siap mengabulkannya.
Dia juga selalu siap menerima orang berdosa yang bertobat. Tuhan
sungguh bersukacita kalau ada orang berdosa yang bertobat. Itulah
hakekat Tuhan. Dia selalu murah hati; selalu mengampuni dan selalu
mencintai kita. Peganglah Tuhan dan Dia selalu mencintai kita.
Kehadiran Tuhan Yesus di dunia adalah untuk menunjukkan kasih Allah
kepada manusia. Yesus menunjukkan bahwa Tuhan selalu memberikan
pengampunan tanpa batas. Meskipun manusia begitu berdosa tetapi
ketika manusia mau bertobat maka Tuhan akan memberikan
pengampunan. Kejatuhan manusia adalah terlalu sombong dan merasa
diri lebih hebat dari Tuhan. Padahal Tuhan begitu mencintai manusia.
Missio:
Kita adalah makhluk yang rapuh, tak pernah selesai berbuat dosa.
Kemarin berdosa, sekarang berdosa, besok berdosa lagi, begitu
seterusnya. Mari kita bertobat dan mengaku dosa-dosa kita.
Doa:
Allah yang maharahim, aku menyesal atas segala dosaku, sebab patut
aku Engkau hukum, sebab aku telah menghina Engkau yang mahamurah
dan mahabaik bagiku. Aku benci atas segala dosaku dan berjanji dnegan
pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan
berbuat dosa lagi.
Allah ampunilah aku orang berdosa ini... Amin. Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu, Hari ke 16 Prapaskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada:
Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.