Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Rabu 2 April 2025, Keteladanan Sang Ayah 

Mari simak renungan Katolik Rabu 2 April 2025. Tema renungan Katolik keteladanan sang ayah.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak renungan Katolik Rabu 2 April 2025. Tema renungan Katolik keteladanan sang ayah. Renungan Katolik disusun oleh Pastor John Lewar SVD. 

Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. 

Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. 

Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. 

Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak,

dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. 

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:  

Saya bangga punya seorang ayah. Salah satu teladan yang diwariskan kepada saya 
adalah semangatnya untuk bekerja. Ia senang berkebun dan memelihara ternak
ternaknya. Dari kebun dan ternak maka keluarga kami hidup baik adanya. Dulu pada 
masa kecil pernah ada kelaparan namun kami sendiri tidak pernah mengalami 
kelaparan atau gizi buruk. Lumbung persediaan makanan selalu mencukupi seluruh 
keluarga kami sepanjang tahun.

Ayah selalu mengulangi nasihat St. Paulus kepada saya dan Saudara-saudari saya begini: “Jikalau orang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2Tes 3:10). Kami menganggap perkataan ini sebagai sebuah filosofi yang diadopsi oleh ayah dan menanamkannya ke dalam diri kami. Bekerja lalu menjadi sebuah habitus dan budaya di dalam keluarga kami. Kami semua selalu berusaha untuk menanam kembali nilai-nilai luhur di dalam keluarga sampai hari ini. Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini menghadirkan figur Tuhan Allah sebagai seorang Bapa yang baik hati kepada anak-anak-Nya.

Dia adalah Bapa yang mengerti kelebihan dan kekurangan anak-anak-Nya dan tidak akan melupakan mereka sekalipun anak-anak selalu melupakan-Nya. Nabi Yesaya mengakui Allah sebagai Bapa yang baik hati terhadap Sion. Tuhan Allah berkata: “Pada waktu Aku berkenan, 
Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong 
engkau. Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat 
manusia, untuk membangun bumi kembali dan membagi-bagikan tanah pusaka yang 
sudah sunyi sepi.” (Yes 49: 8). Tuhan juga berjanji untuk membangun bumi kembali 
dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi dan sepi. 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved