Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Kamis 3 Maret 2025, Menghadirkan Kebaikan Tuhan 

Mari simak renungan harian Katolik Kamis 3 April 2025.Tema renungan harian Katolik menghadirkan kebaikan Tuhan.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
RENUNGAN HARIAN KATOLIK PATER JOHN LEWAR -Mari simak renungan harian Katolik Kamis 3 April 2025.Tema renungan harian Katolik menghadirkan kebaikan Tuhan. 

Oleh: Pastor John Lewar SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Kamis 3 April 2025.

Tema renungan harian Katolik menghadirkan kebaikan Tuhan.

Renungan harian Katolik disusun oleh Pastor John Lewar SVD.

Renungan harian Katolik disiapkan untuk pekan IV Prapaskah.

Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 3 April 2025, Aku Datang dalam Nama Bapa-Ku


Liturgi Kamis 3 April 2025 merupakan hari Kamis biasa IX, Pekan IV Prapaskah, Santo Richard dari Chicherster, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Yosef, Martir, Santo Sixtus I, Paus dan Martir, dengan warna liturgi ungu.

Adapun bacaan liturgi katolik hari Kamis 3 April 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Keluaran 32:7-14

"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."

Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka.

Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”

Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”

Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?

Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi?

Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu,

sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 106:19-20.21-22.23

Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.

Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.

Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi laut Teberau.

Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil Yohanes 3:16

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.

Bacaan Injil Yohanes 5:31-47

"Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan."

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.

Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.

Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya.

Pekerjan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.

Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku.

Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?

Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku.

Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan?”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

Meditatio: 
 
Yesus bersabda, Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang 
menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat 
yang datang dari Allah yang Esa? (Yoh.5:44). Sabda ini disampaikan oleh 
Yesus di hadapan kaum Yahudi yang seolah menuntut pertanggungjawaban atas perbuatan mengagumkan yang dilakukan-Nya yaitu Ia menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat.

Mereka belum mampu melihat Yesus dan karya-Nya dengan hati; mereka masih 
menyaksikannya hanya sebatas mata jasmani saja. Mereka telah 
berusaha menyelidiki siapa Yesus sebenarnya. Mereka menyuruh utusan 
kepada Yohanes dan ia telah memberi kesaksian tentang Dia; mereka 
juga membaca Kitab Suci terutama dari Nabi Musa, namun mereka tetap 
saja tidak mampu membuka hati kepada-Nya. Dengan kata lain, hati 
kaum Yahudi ini telah bebal. Mereka memang cenderung mencari hormat 
pada yang lain, bukan pada Allah; mengutamakan popularitas di hadapan 
sesama manusia tetapi mengabaikan hidup berkenan di hadapan Tuhan. 

Terasa ironis, tetapi hal itu terjadi dalam kehidupan beriman. Mereka 
tidak mau datang kepada-Nya. Tidak ada kasih akan Tuhan dalam hati 
mereka( https://mkk.or.id/renungan-detail.php?r=2062628667  
Hidup menjadi orang Kristiani, pertama-tama ialah kasih akan Dia harus 
terus-menerus bertumbuh dalam hati. Kerinduan akan Tuhan menjadi 
jiwa dari seluruh keberadaan kita. Apapun yang kita lakukan sejatinya 
harus ditopang oleh kasih akan Tuhan. Motif lain hanya akan mengurangi 
nilai dari keberadaan kita. Hidup yang dijiwai oleh semangat doa, 
persaudaraan dan pelayanan menjadi kesaksian iman yang otentik.

Doa memungkinkan kita mengalami kehadiran Tuhan yang sangat dekat 
dengan hati; persaudaraan mengantar kita menghadirkan Dia dalam 
hidup sesama; menembus batas-batas manusia untuk merangkul setiap 
orang untuk dicintai; dan melalui pelayanan, kita menunjukkan cinta yang 
tulus dan sempurna kepada Tuhan; kita melampaui keinginan daging 
untuk mencari popularitas masuk ke dalam kehendak Tuhan; melakukan 
bukan apa yang kita inginkan tetapi dikehendaki oleh Bapa demi kebaikan 
dan kesejahteraan bersama.  

Dewasa ini, banyak orang mengalami kesepian mendalam karena 
rutinitas yang menyita waktu-waktu bersama dengan keluarga dan 
teman-teman. Tetapi terutama kesepian karena situasi lingkungan yang 
tidak selalu bisa menerima kehadiran mereka. Diskriminasi dari berbagai 
bidang masih menjadi masalah dan tanggungjawab kita bersama. 
Persaudaraan kiranya membantu kita memulihkan dan menyembuhkan 
pengalaman kesepian mereka. Rasa simpati bahkan empati bersama 
dengan mereka yang membutuhkan sangat menyentuh setiap hati.

Nilai nilai persaudaraan dan pelayanan tidak akan pernah lekang oleh waktu, 
sebab didalamnya ada wadah yang menghidupkan bagi setiap jiwa. 
Sejatinya, bersaudara dan melayani merupakan panggilan kita bersama 
sebagai anggota warga masyarakat dan juga putra-putri Tuhan. 
Setiap hari dan setiap saat sesungguhnya Allah memanggil kita dalam 
jalan hidup kita masing-masing untuk bersaksi tentang kasih-Nya. 
Semoga kesaksian itu dapat kita wujudkan, bukan hanya dengan kata
kata, tetapi dalam bentuk tindakan yang nyata. Hadirkanlah pekerjaan
pekerjaan Allah dalam perbuatan kita sehari-hari. 

Mari kita selalu berusaha menjadi saudara bagi siapapun! Kita tinggalkan 
takhta atau singgasana harga diri kita dan menjumpai sesama. Kita saling 
melayani! Dalam pelayanan, kita mengungkapkan jati diri yang 
sesungguhnya. Yesus bersabda, Barangsiapa terbesar di antara kamu, 
hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia 
akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan 
ditinggikan (Mat.23:11-12). Jangan kita sibuk memikirkan apalagi 
berambisi dengan popularitas! Kita bertekun melakukan pekerjaan
pekerjaan yang berkenan dan menyenangkan bagi Tuhan. Jangan takut 
kehilangan harga diri diri di mata manusia, sebab kehilangan demi 
kebaikan dan keselamatan sesama itu berkenan bagi Tuhan. Ia akan 
meninggikan kita.  

Missio: 

Mari kita menjadi saksi iman yang otentik dalam menghadirkan kebaikan 
Tuhan, Hidup yang dijiwai oleh semangat doa, persaudaraan dan 
pelayanan lewat tugas dan pekerjaan kita masing-masing.  

Doa: 

Ya Allah Bapa di dalam surga. Pada hari ini kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau mewahyukan diri dalam Yesus Kristus Putera-Mu. Bantulah kami untuk lebih dalam lagi mengimani-Yesus sebagai satu satunya Allah yang benar di dalam hidup kami..  

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Kamis, hari ke 26 Prapaskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. . (kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved