ETMC Kota Kupang 2025

Manajemen Perseftim Flores Timur Tiba-tiba Dirombak Jelang Liga Nasional

Kabar mengejutkan tiba-tiba muncul jelang partisipasi Perseftim Flores Timur dalam Liga IV Nasional di Kota Yogkakatarta, setelah tim itu sukses merai

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM
POSE PEMAIN PERSEFTIM- Pemain Perseftim Flores Timur pose bersama sebelum laga perempat final El Tari Memorial Cup (ETMC) 2025 melawan Bajak Laut FC di Stadion Oepoi, Kota Kupang (19/3/2025). 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Kabar mengejutkan tiba-tiba muncul jelang partisipasi Perseftim Flores Timur dalam Liga IV Nasional di Kota Yogkakatarta, setelah tim itu sukses meraih prestasi juara III ETMC XXXIII di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (Askab) PSSI Flores Timur tiba-tiba merombak manajemen Perseftim dan menggantinya dengan manajemen yang baru.

Keputusan saat manajemen itu berhasil menghantar Perseftim meraih prestasi pada turnamen tertua di NTT menyisahkan tanda tanya besar.

Perseftim selama 15 tahun terakhir ikut ETMC tanpa mendulang prestasi. Pada ETMC 2023 di Rote Ndao, 'Laskar Lewotanah' harus kandas di delapan besar setelah dikalahkan PNS Ngada.

Aroma keberhasilan Perseftim baru dikecapi pada Maret 2025, Askab justru membentuk manajemen baru. Perombakan manajemen ini berbuntut panjang.

Informasi terbaru, sebagian besar pemain andalan Perseftim serta pelatih kepala memilih mengundurkan diri, karena tak sepakat dengan keputusan yang dinilai otoriter. Padahal, jadwal Liga IV Nasional digelar akhir April 2025 kian mepet.

Askab PSSI Flores Timur menggantikan poisis Manajer Teknis Perseftim, Herman Viky Betan, Manajer Umum, Niko Beoang, bendahara, serta tim medis dan kitman.

Viky Betan menilai keputusan itu dibuat secara sepihak dan otoriter. Dia mempertanyakan alasan mendasar Ketua Askab, Jhon Kopong, merombak manajemen kepengurusan tim.

Viky tidak ingin asumsi publik menjadi liar gara-gara keputusan tanpa dasar substansi yang jelas itu.

"Keputusan yang dimabil Askab ini keputusan sepihak. Bagi saya, ini mencerminkan arogansi seorang Ketua Askab dibalik asosiasi," katanya.

Ia mengatakan, dinamika dalam forum atas keputusan itu belum resmi diterima semua Executive Committe (Exco). Bahkan masukan dan saran dari exco tak digrubis Ketua Askab.

"Saran dan masukan tidak digubris oleh beliau. Dengan gayanya dia, memberikan tekanan lalu mengerucut ke perombakan manajemen," ujar Viky, Sabtu, 5 April 2025 malam.

"Kami diganti semua, setelah kita keringat dan berdarah sampai Perseftim juara III, tiba-tiba mulai tendang-tendang orang," pungkasnya.

Ketua Askab Flores Timur, Jhon Kopong, belum memberikan respons saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan whatsapp. Saat panggilan pertama, nomornya sedang berada dalam panggilan lain. Kemudian panggilan kedua berhasil masuk namun belum digubris.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved