Viral di Lembata
Pemerhati Kecam Pelaku yang Tega Siksa dan Telanjangi Remaja di Lembata NTT
Sebanyak tujuh uskup dari berbagai keuskupan di Indonesia dipastikan akan menghadiri upacara pemakaman Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Pet
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Pemerhati kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Flores Timur dan Lembata, Benedikta Noben da Silva, mengecam para pelaku penganiayaan dan penelanjangan terhadap HAR (15).
Noben berang lantaran korban diarak dalam posisi tangan terikat dan tanpa busana keliling sebuah kampung di Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, NTT. Kekerasan pada Rabu, 2 April 2025 lalu itu viral di media sosial.
"Perbuatan kemarin amat sangat disesalkan. Pertama, mempertontonkan bagian sensitifnya (korban) di hadapan banyak orang, termasuk anak-anak kecil, tidak sopan. Kemudian korban dibully habis-habisan," katanya, Senin, 7 April 2025 petang.
Noben ikut mendampingi HAR dan keluarga di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lembata. Pelaku, jelas Noben, mengaku menyesal namun harus bertanggungjawab di depan hukum.
Baca juga: Tujuh Uskup akan Hadiri Pemakaman Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang di Kupang Besok
Noben sudah bertemu pelaku dan kepala desa. Keterangan yang diperoleh, korban dianiaya dan diarak keliling kampung lantaran dituding mencuri.
"Kenakalan remaja, anak-anak di bawah umur karena tidak ada perhatian sama sekali dari orang tua. Orangtuanya merantau. Anak ini tinggal pindah-pindah, tapi cara mereka (ini) sudah ulang-ulang kali, penyiksaan karena ulahnya (korban sendiri)," katanya.
"Lebih baik arahkan dia ke polisi untuk dapat pembinaan, bukan dengan cara menghakimi sepihak," sambungnya.
Dia mengajak para pihak, termasuk Pemerintah Desa, warga, dan keluarga untuk memberikan perhatian terhadap HAR agar tidak melakukan tindakan yang meresahkan.
HAR (15) harus mengalami nasib pilu karena dituding mencuri handphone. Remaja putus sekolah ini disiksa kemudian ditelanjangi keliling kampung.
Kasi Humas Polres Lembata, Brigpol Tommy Bartels, mengatakan, polisi telah memeriksa lima orang terduga pelaku.
Tommy menuturkan, HAR kepergok seorang saksi, Mega, sedang keluar dari rumah kepala desa. Dia dicurigai mencuri saat rumah kepala desa sedang kosong. Mega yang meneriakinya lantas mengundang kedatangan warga.
Saat diarak warga, HAR sempat ditabrak salah satu warga dengan sepeda motor. Korban juga dipukul dengan kayu, ada juga memukulnya dengan tangan kosong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.