Semana Santa 2025
Pintu Kapela Dibuka, Raja Larantuka Don DVG Berlutut Lalu Cium Tuan Ma
Sebagai Presidenti atau anak keturunan Raja Larantuka, Don Andreas Martinus Diaz Viera de Godinho (DVG) mengemban tugas penting dalam ritus sakral Sem
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Sebagai Presidenti atau anak keturunan Raja Larantuka, Don Andreas Martinus Diaz Viera de Godinho (DVG) mengemban tugas penting dalam ritus sakral Semana Santa.
Don DVG, turunan Raja ke-22, membuka pintu Kapela Tuan Ma disusul pentakhtaan patung Tuan Ma di tengah kapela. Don memberikan penghormatan, berlutut, lalu mencium Tuan Ma bersama keluarga besarnya.
Setelah keluarga DVG, kesempatan cium Tuan Ma lanjut ke lejanti Tuan Ma, tuan mardomu, ketua dan suku-suku semana, badan Pengurus dan anggota confreria, perangkat Kepala Tuan Ma, dan peziarah pada kesempatan terakhir.
Baca juga: Ini Jadwal Misa Tri Hari Suci di Paroki Assumpta Kupang
Nyanyian duka dan doa masih terus terdengar hingga pukul 12.00 Wita. Dari dalam kapela, terdengar lantunan doa bagi semua peziarah, baik yang berkesempatan datang maupun yang berhalangan.
Dari Kapela Tuan Ma, Don DVG kemudian membuka pintu Kapela Tuan Ana. Dia berjalan kaki kurang lebih 700 meter dari Kelurahan Larantuka ke Kapela Tuan Ana di Kelurahan Lohayong.
Ratusan peziarah Semana Santa berbusana serba hitam merapalkan doa dari pintu masuk kapela hingga ke jalan raya. Matahari terasa panas. Mereka menutup kepala dengan jaket, beberapa di antaranya memakai payung.
Aparat kepolisian sedang berjaga di sana. Ada mobil Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda NTT parkir di pinggir jalan. Empat tenda kecil dibalut kain hitam tanda perkabungan sudah didirikan.
Peziarah ikut berkabung bersama bunda Maria dalam peristiwa sengsara Yesus hingga wafat di kayu salib. Antrian mencium patung Tuan Ma akan berlangsung setelah pintu kapela dibuka Raja Larantuka, Don Andreas Martinus DVG, kemudian melewati serangkaian ritual.
Sirilus Pati (23), peziarah asal Kabupaten Ende, sudah berada di sana dua jam lamanya. Sirilus memegang lilin panjang. Dia berdiri di dekat baliho Tuan Ma. Tangan kanan ibunda Yesus itu tampak terbuka.
"Sudah dua jam di sini. Tujuannya untuk ikut memaknai peristiwa sengsara Yesus," katanya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.