Makam Paus Fransiskus di Basilika St Maria Maggiore Terbuat dari Batu Liguria, Tanah Kakek-Neneknya

TRIBUNFLORES.COM- Mendiang Paus Fransiskus akan dimakaman pada Sabtu, 26 April 2025 di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Makamnya terbuat dari marmer dari tanah kakek-neneknya di Liguria, Italia.

Hingga akhir hayat pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma sedunia ini tak hentinya mewariskan cara hidup yang sederhana sebagai sebagai seorang pemimpin. 

Sebuah surat wasiat yang ditulisnya pada 2022 lalu tentang pemakaman sederhana di Basilika Santa Maria Maggiore tak terpikiran oleh umatnya. Ia benar-benar meneladani ajaran Yesus Kristus dan cara hidup Santo Fransiskus dari Asisi.

Imam Agung Koadjutor Basilika, Kardinal Rolandas Makrickas, Kamis (24/4) mengumumkan keinginan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di makam yang terbuat dari “batu Liguria, tanah kakek-neneknya.”

Baca juga: Kardinal Tagle Pimpin Doa Rosario Malam Keempat untuk Paus Fransiskus di Basilika St Maria Maggiore

Makam ini merupakan makam sederhana yang hanya bertuliskan “Franciscus” dan reproduksi salib dada mendiang Paus. Makam ini terletak di dekat Altar Santo Fransiskus, di ceruk sisi samping antara Kapel Paulus (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza.

Makam Paus Fransiskus di Basilika Santo Maria Mayor dibuat dengan bahan-bahan dari wilayah Liguria, Italia. 

Dilansir dari Vatican News, tepatnya di kota kecil Cogorno, sebuah plakat batu tulis - batuan metamorf berwarna abu-abu, hijau, atau kebiruan yang berbutir halus - mengenang kakek buyut Bergoglio, Vincenzo Sivori. 

Dia melakukan perjalanan dari Italia ke Argentina pada tahun 1800-an. Di sana, dia membesarkan keluarganya, termasuk cucunya Regina Maria Sivori: ibu dari Paus Fransiskus. 

Baca juga: Peti Mati Paus Fransiskus akan Disegel dalam Upacara Liturgi pada Jumat Malam di Basilika St Petrus

Paus Fransiskus sering merahasiakan hubungannya dengan Liguria, sehingga Wali Kota Liguria, Enrica Sommariva, menggambarkan keterkejutannya saat mendengar bahwa Paus meminta batu dari daerah kakek dan neneknya untuk makamnya.

Angela Sivori, yang masih tinggal di Cogorno, menceritakan saat ia mengetahui bahwa ia adalah sepupu Paus Fransiskus. Dia menggambarkan menerima panggilan telepon dari Buenos Aires, dan pohon silsilah melalui email.