Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 27 April 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks misa Minggu 27 April 2025. Teks misa disiapkan untuk perayaan kerahiman ilahi.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.Mari simak teks misa Minggu 27 April 2025. Teks misa disiapkan untuk perayaan kerahiman ilahi. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 27 April 2025.

Teks misa disiapkan untuk perayaan kerahiman ilahi.

Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa dengan penuh iman.

Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal, Umat Paroki Umanen Fatuketi Adakan Misa dan Nyalakan 1000 Lilin

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. 

Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.  

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, 
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu  

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan hari Minggu Kedua Masa Paskah sekaligus juga Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Gereja mengajak kita untuk merenungkan kerahiman atau belaskasih Allah kepada kita. Meskipun kita bersalah, Tuhan datang menyelamatkan kita melalui 
Yesus, Putra-Nya.  Dalam bacaan pertama kita akan mendengarkan tentang jemaat perdana yang kian bertambah jumlahnya. Orang kian percaya karena kesaksian para rasul. Semangat ini juga kiranya meresapi hati kita agar kita pun semangat percaya dan kuat dalam iman kita kepada Dia yang bangkit menyelamatkan kita dari dosa dan kesalahan kita. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah tentang penampakan Yesus kepada para rasul. Dia secara khusus mendekati Tomas yang tidak percaya bahwa Dia telah bangkit. Kata Yesus, berbahagialah yang tidak melihat namun percaya. Kita sekalian diteguhkan untuk tetap percaya kepada Tuhan. Dan pada akhirnya, kita bisa melihat Tuhan dari muka ke muka dalam kebahagiaan kekal, sebagaimana yang dilihat oleh Yohanes dalam bacaan kedua hari ini. Mari kita siapkan hati kita untuk perayaan kita ini. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon 
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Allah Bapa yang mahakuasa, kami berterima kasih karena Engkau sungguh berbelaskasih kepada kami. Engkau memperhatikan, melindungi, dan menyelamatkan kami. Semoga kami yang tidak melihat kehadiran-Mu dengan mata kepala kami, dimampukan untuk menangkap dan merasakan kehadiran-Mu dengan mata hati kami.  Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 5:12-16) 

L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mukjizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun 
perempuan, bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Dan juga orang banyak 
dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyunduyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN   

Refren (Mzm 118:1) 

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya! 
Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a 

Biarlah Israel berkata:  

"Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Biarlah kaum Harun berkata:  "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:  "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" (Refren) 

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan  telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN,   suatu perbuatan ajaib di mata kita.  Inilah hari yang dijadikan TUHAN,  marilah kita bersorak-sorak  dan bersukacita karenanya!  (Refren) 

Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Why. 1:9-11a,12-13,17-19)  

L : Bacaan dari Kitab Wahyu. Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: "Apa yang engkau lihat,tuliskanlah di dalam sebuah kitab".  Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang 
berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikatpinggang dari emas. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu 
berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Yoh. 20:29) 

P : Alleluia, Alleluia, Alleluia 
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 
P : Karena telah melihat Aku, Tomas, maka engkau percaya.* Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. 
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 

11. INJIL (Yoh. 20:19-31)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat 
dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan 
tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan 
Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."  Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita telah mendengarkan bacaan Injil tadi yang berbicara tentang penampakan Yesus kepada para murid sesudah kebangkitan. Ia secara khusus menjawabi keraguan dari Tomas, murid-Nya. Mari kita ambil pesan dari kisah Injil ini untuk kehidupan kita.  Pertama, pintu terkunci dan Yesus tiba-tiba ada di tengah mereka. Para murid Yesus merasa takut karena bisa saja mereka dicari untuk dihabisi. Jika Guru mereka saja dibunuh atau disalibkan, maka mereka juga pasti dicari untuk dibunuh. Itulah sebabnya mereka menutup pintu dan merasa nyaman berada di dalam rumah sendirian. Di saat beginilah Yesus hadir di tengah-tengah mereka. Yesus menyalami mereka dengan mengatakan salam damai. Mereka diminta untuk menenangkan diri karena Tuhan menyertai mereka.  Dari kisah ini kita belajar bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendirian. Kadangkala kita merasa cemas, takut, dan tidak mau diganggu oleh sesama kita, terutama karena kita melakukan hal yang baik. 
Kita merasa terancam oleh kehadiran orang lain yang tidak menghendaki kebaikan dalam diri kita. Menutup pintu bisa menjadi simbol dari upaya kita untuk menciptakan perlindungan bagi iman kita. Kehadiran Yesus di tengah para murid meyakinkan kita bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendirian. Dia akan selalu menemani kita. Karena itu, kita perlu selalu mendekatkan diri kita kepada Tuhan.  Kedua, Yesus menerima Tomas yang ragu. Tomas adalah rasul yang tidak percaya akan kebangkitan Tuhan. Dia hanya dapat percaya kalau dia bisa memasukkan jarinya ke dalam bekas luka Yesus. Yesus pun hadir khusus untuk menjawabi permintaan Tomas. Tomas pun merasa bersalah dan memohon ampun dari Tuhan. Yesus tidak memarahinya tetapi menerimanya. Bahkan Tuhan meneguhkannya. Kelak, Tomas menjadi rasul yang paling gigih, yang berjuang mewartakan pesan Tuhan hingga ke India dan meninggal di India.  Hari Minggu ini kita merayakan Minggu Kerahiman Tuhan. Tuhan selalu menerima kita meskipun kita bersalah. Yang mesti kita buat adalah menyesali dosa kita dan bertobat. Sebagaimana Tuhan menerima Tomas, Dia akan juga menerima kita. Boleh jadi, kita pun ragu apakah Tuhan sungguh hadir di dalam kehidupan kita. Kisah Tomas membuat kita meyakini bahwa Tuhan selalu hadir dalam perjuangan kehidupan kita. Keadaan batin kita sajalah yang membuat kita merasa bahwa Tuhan itu jauh dan tidak berjalan bersama kita. Mari kita bangkit bersama Tomas dan menjadi saksi Tuhan dalam hidup kita setiap hari.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, dalam kegembiraan Paskah ini, marilah kita memanjatkan doa kepada Bapa kita di surga.  
P : Bagi Gereja umat Allah. Semoga umat beriman dalam perkataan dan perbuatannya memancarkan sukacita dan damai sejahtera Paskah Kristus kepada dunia, yang mendambakan masa depan yang cerah. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi bangsa-bangsa. Kita berdoa agar kemenangan Kristus atas maut, menumbuhkan semangat membangun dalam hati semua bangsa; semoga semua bangsa bertekun dalam perjuangan untuk menegakkan keadilan, kebenaran, dan kemakmuran bagi rakyat banyak. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi orang yang putus asa. Semoga Allah membimbing mereka agar menemukan Yesus Kristus, yang menderita sengsara, wafat, dan bangkit bagi mereka juga; semoga ditumbuhkan dalam hati mereka pengharapan akan hidup yang lebih baik. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga karena pendampingan Allah, kita dimampukan untuk mewartakan dan memuliakan Kristus yang telah wafat dan bangkit; dan semoga kita tetap setia dalam iman akan kebangkitan-Nya. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  [hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa di surga, kendati kami tidak melihat Yesus Kristus, kami percaya kepada-Nya. Dengarkanlah doa-doa kami yang kami sampaikan dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhand an Juru selamat kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih! Setelah mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, kita sadar betapa baiklah Allah terhadap kita, hingga telah menebus kita. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.  
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab kami telah Engkau 
selamatkan melalui ketaatan dan penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam 
sengsara dan wafat-Nya. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan kebangkitan-Nya itu, fajar hidup baru Engkau terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka Kembali dan kami Engkau tuntun masuk ke dalam surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka 
kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman GerejaMu, yang senantiasa diwartakan bagi dunia. Setiap kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman kami Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan. Maka kami berseru:  
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki 
setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningansesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  (Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.).

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan 
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 

U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkauselalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Paskah.  

21. DOA KERAHIMAN ILAHI 

Ya Yesus, Engkau telah wafat, namun sumber kehidupan  telah memancar bagi jiwa-jiwa dan terbukalah lautan kerahiman  bagi segenap dunia. O, Sumber Kehidupan, kerahiman Ilahi yang tak terselami, naungilah segenap dunia  dan curahkanlah diri-Mu pada kami. Darah dan Air, yang telah memancar dari Hati Yesus sebagai sumber kerahiman bagi kami. Engkaulah andalanku! Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa, 
Kudus dan kekal, kasihanilah kami, dan seluruh dunia ….. 3x Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, aku mengandalkan Engkau. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, Rasul Tomas tidak percaya akan kebangkitan Yesus Kristus. Dia baru percaya ketika Yesus datang dan menunjukkan bekas luka-lukaNya. Kita sekalian diajak untuk melihat kehadiran Tuhan di dalam hidup kita. Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Allah tetap ada bersama kita. Meskipun kita tidak melihat-Nya dengan mata kepala kita, namun kita bisa meningkatkan kesadaran kita untuk merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Mari kita saling menolong agar kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. 

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Bapa yang kekal dan kuasa, kami telah merenungkan Sabda-Mu. Ajarilah kami untuk menyadari bahwa  Engkau selalu menyertai kami. Teguhkanlah hati kami jika kami mulai ragu akan kehadiran-Mu yang menyelamatkan kami.  Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kitamenundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia 
U  : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved