Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 2 Mei 2025, Lima Roti dan Dua Ikan

Mari simak renungan Katolik Jumat 2 Mei 2025. Tema renungan Katolik tidak takut resiko.Renungan katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan Katolik Jumat 2 Mei 2025. Tema renungan Katolik tidak takut resiko.Renungan katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD. 

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Jumat 2 Mei 2025.

Tema renungan Katolik tidak takut resiko.

Renungan katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD.

Renungan Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 2 Mei 2025, Tidak Takut Resiko 

Hari Jumat 2 Mei 2025 merupakan hari Jumat Pekan Paskah II, Peringatan Wajib Santo Athanasius Agung, Uskup dan Pujangga Gereja, Santo Boris, Raja dan Pengaku Iman, Santo Sigismund, Pengaku Iman, dengan warna liturgi putih.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Jumat 2 Mei 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kis. 5:34-42

Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar.

Sesudah itu ia berkata kepada sidang: "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini!

Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap.

Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya.

Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap,

tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima.

Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan.

Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 27:1,4,13-14

Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?

Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!

Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

Bait Pengantar Injil Mat 4:4b

Ref. Alleluya, alleluya.

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil Yohanes 6:1-15

"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak, sebanyak yang mereka kehendaki."

Sekali peristiwa Yesus berangkat ke seberang Danau Galilea, yaitu Danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.

Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Ketika itu Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.

Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai Filipus, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya.

Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!"

Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada Yesus, "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya untuk orang sebanyak ini?"

Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.

Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Dan setelah mereka kenyang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari lima roti jelai yang lebih setelah orang makan.

Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dunia." Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Roti dan ikan adalah dua jenis makanan yang sudah lazim bagi mayasyarakat di wilayah pesisir danau Galilea sekaligus menjadi makanan harian mereka. Dan itu hal yang umum terlihat di wilayah itu. Tapi juga sekarang menjadi juga bahan makanan di berbagai belahan dunia.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan hari ini, kita diingatkan tentang mukjizat Yesus yang memberi makan lima ribu orang dengan lima roti jelai dan dua ikan. Bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 5:34-42 dan bacaan Injil dari Yohanes 6:1-15 mengajak kita untuk merenungkan tema "Lima roti dan dua ikan" dan makna di baliknya. Dari bacaan I: Kisah Para Rasul 5:34-42, kita melihat bagaimana para rasul dihadapkan pada ancaman dari pemimpin agama. Namun, seorang Farisi bernama Gamaliel memberikan nasihat bijak untuk tidak menghentikan para rasul. Ia menyatakan bahwa jika apa yang mereka lakukan berasal dari Allah, maka tidak ada yang dapat menghentikannya.

Ini menunjukkan bahwa kebenaran yang berasal dari Allah akan bertahan dan tidak dapat dimusnahkan oleh manusia. Para rasul akhirnya dilepaskan dan mereka merasa gembira karena dianggap layak menderita demi nama Yesus. Sedangkan dalam bacaan Injil: Yohanes 6:1-15, Yesus melihat kerumunan besar yang mengikuti-Nya dan merasa tergerak untuk memberi mereka makan. Ketika Filipus mengatakan bahwa tidak mungkin memberi makan begitu banyak orang dengan jumlah makanan yang sedikit, Andreas menunjukkan seorang anak kecil yang memiliki lima roti jelai dan dua ikan. Yesus kemudian mengambil makanan itu, mengucap syukur, dan membagikannya kepada orang banyak. Semua orang makan sampai kenyang, dan bahkan ada sisa dua belas bakul penuh.

Refleksi atas permenungan kita hari ini dari tema "Lima roti dan dua ikan" mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal penting: Keberanian dan Iman: Para rasul menunjukkan keberanian dalam menghadapi tantangan, dan mereka percaya bahwa Allah akan mendukung mereka. Ini mengingatkan kita untuk tetap beriman dalam situasi sulit. Kepedulian Yesus: Yesus tidak hanya memperhatikan kebutuhan spiritual, tetapi juga kebutuhan fisik orang banyak. Ini menunjukkan bahwa kasih-Nya mencakup seluruh aspek kehidupan kita.  

Penggunaan Sumber Daya yang Ada: Meskipun jumlah makanan yang ada sangat sedikit, Yesus mampu mengubahnya menjadi cukup untuk memenuhi kebutuhan banyak orang. Ini mengajarkan kita untuk tidak meremehkan apa yang kita miliki dan untuk mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan. Kelebihan Berkat: Setelah semua orang makan, ada sisa makanan yang banyak. Ini menunjukkan bahwa Allah selalu menyediakan lebih dari cukup bagi kita, dan kita dipanggil untuk berbagi berkat tersebut dengan orang lain.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: hari ini, marilah kita merenungkan bagaimana kita dapat menyerahkan "lima roti dan dua ikan" kita kepada Tuhan. Kedua, apa pun yang kita miliki, jika kita mempercayakannya kepada-Nya, Dia dapat mengubahnya menjadi berkat yang melimpah bagi banyak orang. Ketiga, mari kita berdoa agar kita selalu peka terhadap kebutuhan orang lain dan berani berbagi berkat yang telah kita terima. (Sumber the katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved