Bulan Maria 2025 di Ende
Arca Bunda Maria Diarak Keliling Wilayah Utara Kabupaten Ende NTT
Kurang lebih 3.000 umat Katolik di wilayah Utara Kabupaten Ende akan mengarak arca Bunda Maria mengelilingi 14 paroki di wilayah itu selama satu bula
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Kurang lebih 3.000 umat Katolik di wilayah Utara Kabupaten Ende akan mengarak arca Bunda Maria mengelilingi 14 paroki di wilayah itu selama satu bulan penuh.
Perarakan arca Bunda Maria pada kegiatan Ziarah Pengharapan Maria Road to Pantura resmi dilaksanakan ditandai dengan misa pembukaan bertempat di lapangan bola kaki Kuasi Paroki Malaikat Agung Gabriel Kanaan Kamubheka, Sabtu, 3 Mei 2025 dipimpin oleh Vikaris Jenderal Ende Keuskupan Agung Ende, RD Frederikus B Wea Dopo didampingi semua imam yang berkarya di pantai Utara Ende.
"Pada hari ini, bersama seluruh panitia dan 14 paroki di pantura, kita dikunjungi oleh Bunda Maria. Kita tahu melalui Yesus kita mengenal Bapa. Melalui perbuatan- perbuatan baiknya. Melalui kegiatan -kegiatan cinta kasihnya yang Ia berikan. Penyembuhan, pembebasan, bahkan kebangkitan Lazarus dan kebangkitan diriNya sendiri. Tetapi melalui Bunda Maria, kita bisa mengenal siapa PutraNya. Melalui Bunda Maria, kita mengenal Yesus. Maria adalah wanita beriman yang patut kita contohi keteladanan imannya," ujar RD Frederikus dalam homilinya.
Ditegaskan RD Frederikus, umat Katolik bisa melihat kisah peziarahan hidup Bunda Maria, panggilannya, Ia masih perawan dan mengandung, melahirkan, berjuang untuk membebaskan meluputkan putranya Yesus dari Herodes ke Mesir.
Baca juga: Menanti Konklaf 7 Mei 2025, Siapa Paus Berikutnya?
Ia setia berada dibawah kaki Yesus pada saat penderitaNya. Bunda Maria mau meyakinkan kepada umat Katolik bahwa Yesus adalah putra Allah, Yesus adalah Allah yang bangkit yang mengalahkan segala kekuatan dan kelemahan manusiawi.
"Maria akan mengelilingi ke-14 paroki ini. Maria ingin memperkenalkan Yesus. Kita tidak menyembah Maria. Kita menghormati Maria seperti seorang anak menghormati Bundanya. Maka sebagai putra - putrinya, kita menghormati Maria karena kita percaya ada hal istimewah yang Maria miliki. Pertama : kepercayaannya, imannya kepada Tuhan. Yang kedua : harapannya. Ia selalu berharap meskipun melalui Via dolorosa melalui jalan salib yang tidak mudah bagi seorang ibu menyaksikan penderitaan pembunuhan yang dialami oleh putranya," tambah RD Frederikus B Wea Dopo.
Menurut RD Frederikus, Maria adalah Eva baru. Eva artinya sumber kehidupan. Maria adalah sumber kehidupan tidak hanya bagi umat manusia tapi sumber kehidupan bagi seluruh alam ciptaanNya.
Karena itu peziarahan di Pantura ini, lanjut RD Frederikus, bahwa Maria mau mengatakan kepada umatnya di wilayah itu untuk percaya dan selalu berharap bahwa Pantura ini memiliki berbagai macam potensi yang mesti tetap di jaga, digali dan dikelolah termasuk potensi alam.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Mei 2025, Komitmen untuk Sungguh Mencintai
"Para imam menyebutkan Pantura ini dengan sebutan Muara yang artinya Mutiara Utara. Mutiara yang masih didasar laut. Yang mesti di selam, mesti digali, dijaga dan dilindungi," kata RD Frederikus menutup homilinya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ende, Dr. drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes yang juga merupakan Ketua Panitia Ziarah Pengharapan Maria Road to Pantura dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah berpartisipasi dan berkontribusi sehingga acara yang besar dan megah ini dapat berjalan dengan baik.
"Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu". Ini adalah ungkapan kerendahan hati dari Bunda Maria. Pernyataan Bunda Maria kepada Malaikat Gabriel ini menjadi ajakan bagi kita umat manusia untuk selalu bersikap rendah hati bagi sesama manusia," kata drg Domi Mere.
Sementara itu, Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda yang juga hadir dalam misa pembukaan Ziarah Pengharapan Maria Road to Pantura memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Keuskupan Agung Ende khususnya para imam di wilayah Utara yang menyelenggarakan acara Maria Road to Pantura.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Mei 2025, Komitmen untuk Sungguh Mencintai
Sesuai dengan tema ziarah pengharapan tersebut, Bupati Yosef Badeoda menekankan tiga hal penting yakin ziarah pengharapan, hidup selaras alam dan mutiara utara.
"Ziarah pengharapan, pemerintah, rakyat dan umat, berpengharapan untuk hidup yang lebih baik. Sebagimana Visi pemerintah Kabupaten Ende yakni mewujudkan Kabupaten Ende yang maju, unggul dan berdaya saing berbasiskan iman dan budaya menuju Ende, Lio Nage Sare Pawe," kata Yosef Badeoda.
Sementara hidup selaras alam, orang nomor satu di Kabupaten Ende itu bahkan menyinggung soal isu lingkungan yang sedang ramai diperdebatkan yakni geothermal.
"Bumi sebagai ibu kehidupan. Lambungnya jangan dikorek dan jangan disakiti. Kita perlu berteman dengan alam," tegas Yosef Badeoda.
Dia juga mengatakan wilayah Utara Kabupaten Ende memiliki potensi yang sangat luar biasa yakni potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Dalam rencana pembangunan Kabupaten Ende di kepemimpinan Yosef Badeoda dan drg Domi Mere, mereka tetap mengedepankan aspek pemerataan dan keadilan pembangunan untuk semua wilayah.
Ia juga mengatakan di wilayah Utara Kabupaten Ende akan dibangun Sport Center and Central Ekonomi Terpadu (CAT) terbesar di Flores yang bakal tumbuhnya pembangunan dan ekonomi bagi masyarakat di wilayah itu. (Bet)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.