Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Minggu 4 Mei 2025, Bangkit Bersama Kristus dalam Pekerjaan Sehari-hari
Mari simak renungan harian Katolik Minggu 4 Mei 2025. Tema renungan harian Katolik bangkit bersama Kristus dalam pekerjaan sehari-hari.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Renungan Katolik
Pada minggu paskah ketiga ini, kita diajak untuk merenungkan pengalaman para
murid dalam perjumpaan dengan Kristus yang bangkit. Penampakan Yesus
dalam Injil Yohanes ini terjadi justru ketika para murid sudah kembali ke
kehidupan sehari-hari dengan mencari nafkah. Petrus dan murid-murid lain
semalam suntuk bekerja tapi tidak mendapat apa-apa. Yesus hadir dan
menyuruh mereka menebarkan jala. Ketika mereka menebarkan jala sesuai
perintah Yesus maka mereka mendapat hasil yang melimpah ruah.
Penampakan Yesus untuk ketiga kalinya kepada murid-muridNya di pantai
danau Tiberias, sesudah kebangkitanNya sangat berarti bagi para rasul, bahkan
sangat menentukan hidup mereka, khususnya Simon Petrus, yang nanti akan
menjadi pemimpin kelompok para murid terpilih. Di tepi danau Tiberias, Yesus
bertanya kepada Petrus: ”Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka ini?”
Yesus mengajukan tiga kali pertanyaan yang sama kepada Simon Petrus
Pertanyaan sungguh mengharukan. Tiga kali pula Petrus memberikan jawaban:
”Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau”.
Dengan pertanyaan itu, Yesus sebenarnya ingin menantang kesetiaan Petrus, ingin mengetahui cinta sejati Petrus kepada Sang Guru. Ternyata benar, Petrus mencintai GuruNya.
Maka dia dipilih secara khusus untuk memegang tampuk pimpinan para Rasul
dan Gereja sejagat. Tugas Petrus sebagai Gembala Umat. Yesus menegaskan
kasihNya sebagai dasar tugas penggembalaan Petrus.
Apa pesan Tuhan bagi kita pada hari ini?
Pertama, bangkit bersama Kristus dalam pekerjaan sehari-hari. Yesus
mendatangi murid-murid-Nya dalam kehidupan yang nyata, dalam kesibukan
mencari nafkah hidup sehari-hari, sebagai nelayan untuk menangkap ikan.
Kebangkitan Kristus hendaknya membaharui kesadaran kita dalam perkerjaan
kita sehari-hari sehingga pekerjaan kita menjadi juga jalan pengudusan kita.
Paus Fransiskus mengatakan, “Segalanya dapat diterima dan dipadukan ke
dalam kehidupan kita di dunia ini, dan menjadi suatu bagian dari perjalanan kita
menuju kekudusan. Kita semua dipanggil untuk menjadi kontemplatif pun di
tengah kesibukan kita, dan menguduskan diri kita dengan melaksanakan misi
kita dengan penuh tanggung jawab serta murah hati.” (GE no 26). Pengudusan
dalam pekerjaan kita terjadi ketika kita melaksanakan pekerjaan kita dengan
penuh tanggung jawab serta murah hati.
Kedua, sebuah sumpah jabatan. Di hadapan para rasul yang lain, Petrus secara
tegas menyatakan sumpah setia jabatan. Dia mengatakan, “Benar Tuhan,
Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau”. Jawaban Petrus atas tiga
pertanyaan Yesus, mau menyatakan keuletan iman dan cinta Petrus kepada
Sang GuruNya. Iman Petrus tidak goyah lagi. Cinta Petrus kepada Yesus
semakin diperkokoh, tetap terpelihara.
Petrus hanya mencintai Tuhan dan GuruNya. Dalam iman dan cinta yang utuh Petrus dipilih menjadi pemimpin Gereja. “Gembalakanlah domba-dombaKu”. Tanggung jawab terhadap
keselamatan dunia diserahkan oleh Yesus kepada para rasul; tongkat
kegembalaan dipercayakan kepada Petrus. Yesus menghendaki agar semua
orang bersatu di bawah para rasul; tidak tercerai-berai.
Yesus menyerahkan tugas kepada mereka agar mewartakan cinta dan pengampunan kepada semua orang. Petrus dan para Rasul telah menjadi saksi atas kebanghkitan Tuhan.
Banyak orang pun percaya dan mengikuti jalan Tuhan. Kita semua telah
dibaptis, menerima tugas untuk mewartakan kabar sukacita Tuhan kepada
sesama kita.
Ketiga, kebangkitan Kristus mendorong kita kita untuk hidup dalam kasih. Petrus
adalah orang dekat Yesus dan mengenalNya secara mendalam. Sebagai orang
Katolik kita dipanggil untuk mencintai Yesus. Kita mencintai Tuhan bukan
sebatas kita memperbincangkan, kita diskusikan dank kita persoalkan. Tuhan
harus kita alami secara nyata dalam hidup dan hati kita masing-masing. Maka
kita harus mencintai Dia secara utuh, tidak terbagi-bagi. Cinta kepada Yesus
terungkap dalam cinta kepada sesama manusia di sekitar kita.
Cinta itu harus menyata dan menyeluruh, tidak mendua. Suami-isteri harus saling mencintai
dan mengampuni. Sebab bila tidak tampak pengampunan dan pertobatan akan
berdampak pada permusuhan, perceraian di ambang pintu menuju kehancuran.
Karena kasih orang mau berkorban habis-habisan.
Demikian juga di dalam Gereja kita. Bukan hanya Petrus, tetapi kita masing-masing perlu mendasari tugas kerasulan kita dengan kasih kepada Kristus dan sesama.
Mari kita bangkit bersama Kristus dalam pekerjaan sehari-hari. Pekerjaan akan
mendapat mekna kekudusan bila dilakukan dengan penuh tanggung jawab,
dalam semangat kasih kepada Allah dan sesama.
Doa:
Allah Bapa sumber kehidupan. Engkau telah memenuhi janjiMu pada diri
PuteraMu Yesus yang bangkit. Bersabdalah kepada kami agar dapat mengenal
dan mengasihiMu dalam setiap tindakan dan pekerjaan kami...Amin..
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Minggu III Paskah. Salam doa dan
berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin (Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.