Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu IV Paskah 11 Mei 2025 Lengkap Renungan Katolik

Mari simak teks Misa Minggu IV Paskah 11 Mei 2025 Minggu IV Paskah dan hari Minggu panggilan.Teks misa Minggu IV Paskah lengkap renungan harian Katoli

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA - Gereja St.Theresia Mbata. Mari simak teks Misa Minggu IV Paskah 11 Mei 2025 Minggu IV Paskah dan hari Minggu panggilan. Teks misa Minggu IV Paskah lengkap renungan harian Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks Misa Minggu IV Paskah 11 Mei 2025 Minggu IV Paskah dan hari Minggu panggilan.

Teks misa Minggu IV Paskah lengkap renungan harian Katolik.

Teks misa Minggu IV Paskah disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa Minggu IV Paskah dengan penuh iman.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 11 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.   

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Keempat dalam Masa Paskah. Kita bergembira karena kita akan mendengarkan warta Injil yang berbicara tentang Tuhan yang akan menggembalakan kita. Ketika Tuhan menjadi gembala kita, kita pasti akan selamat karena Dia menuntun kita di jalan yang benar. Dari pihak kita, kita mesti mengikuti-Nya karena Dia adalah gembala sejati.  Tema tentang gembala ini juga digemakan dalam bacaan kedua yang diambil dari kitab Wahyu. Semua orang yang selamat, akan berada bersama Sang Anak Domba. Mereka bergembira dan memuji muji Sang Anak Domba. Kita pun diundang untuk menjadi salah satu dari kumpulan orang-orang yang memuji Anak Domba Allah itu.  Dalam bacaan pertama, kita akanmendengarkan kisah tentang Paulus dan Barnabas yang mewartakan Kabar Gembira Tuhan kepada bangsa bangsa lain. Warta gembira ini juga mesti diperdengarkan kepada semua bangsa, agar mereka bisa mengambil bagian dalam penggembalaan Tuhan. Kita diundang untuk menjadi Paulus dan Barnabas zaman kini, yang bersaksi tentang Kabar Gembira Tuhan melalui sikap dan tindakan kita. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  

P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Allah yang mahakuasa dan kekal, kami berterima 
kasih karena dengan penuh kesabaran dan kesetiaan, Engkau membimbing dan melindungi kami. Engkaulah Gembala kami yang sejati. Semoga kami mampu untuk menjadi domba gembalaan-Mu yang setia mendengarkan  Sabda-Mu dan melaksanakannya demi keselamatan kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya 
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 13:14,43-52) 

L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.  Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampirseluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsabangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Orang-orang Yahudi menghasut perempuan perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orangorang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN   

Refren (Mzm. 100:3c) 
Kita ini umat-Nya  dan kawanan domba gembalaan-Nya. 

Mzm. 100:2,3,5 

Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita,  datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! 
(Refren) 

Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;  Dialah yang menjadikan kita  dan punya Dialah kita,  umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. (Refren) 

Sebab TUHAN itu baik,  kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,  dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Why. 7:9,14b-17)  

L : Bacaan dari Kitab Wahyu  Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab 
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akanmenuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Yoh. 10:14) 

P : Alleluia, Alleluia, Alleluia 
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 
P : Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku  dan domba-domba-Ku mengenal Aku  
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 

11. INJIL (Yoh. 10:27-30)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. 
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Yesus bersabda, “Domba-domba-Ku mendengarkan 
suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya danseorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok] 

12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK

Injil yang kita dengarkan tadi berbicara tentang relasi yang baik antara gembala dan domba. Relasi yang baik ini akan menyelamatkan domba-domba.  Pertama, domba-domba mendengarkan suara Gembala. Yesus mengatakan bahwa domba-domba yang baik adalah domba yang mendengarkan suara Gembala. Ketika mendengar, domba itu pasti akan menuju suara Sang Gembala, atau ia akan mengikuti arahan dari Sang Gembala. Hal yang paling pertama adalah mendengarkan. Mendengarkan berarti memberi perhatian pada sumber suara. Domba yang baik akan mendengarkan arahan dari Sang Gembala dan mengikuti Sang Gembala. Kita bisa menjadi domba yang baik, ketika kita mendengarkan suara Gembala kita, yaitu Yesus Tuhan. Suara ini ada dalam Kitab Suci yang patut kita renungkan dan hayati. Itulah petunjuk yang paling nyata untuk kita ikuti. Selain itu, suara Sang Gembala juga bisa muncul dari dalam hati kita, yaitu suara batin kita. Suara hati selalu berbicara tentang hal yang baik. Ia mengarahkan orang kepada kebaikan. Jika kita beri waktu untuk menguatkan hati dan mendengarkan suara hati, kita juga bisa sampai kepada Suara Sang Gembala, yang menuntun kita. Hanya domba yang mendengarkan suara sang gembalalah yang selamat.  Kedua, Gembala mengenal domba dan menyelamatkannya. Gembala yang baik pasti mengenal dombadombanya dan dia tidak akan membiarkan dombanya direbut oleh yang lain. Karena itu, ia berusaha 
mempertahankannya dan tidak mau dombanya hilang binasa. Itulah yang dibuat oleh Tuhan kepada kita.  Kita bersyukur bahwa Tuhan adalah Gembala kita. Ia menjaga kita dan menyelamatkan kita. Ketika kita belum bisa menyelamatkan diri, Ia datang menyelamatkan kita. Ia mengenal kita satu demi satu. Apa yang bisa kita buat? Mendekatlah selalu kepada-Nya dan biarkanlah diri kita dibina oleh-Nya. Kita tingkatkan hidup doa kita agar kita semakin dekat 
kepada-Nya. Semakin dekat kita kepada Sang Gembala, semakin kita diarahkan dan dilindungi Nya agar kita selamat. Mari menjadi domba yang baik.   

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan 
dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang telah bangkit dan menyertai setiap langkah kita.  

P : Bagi Bapa Suci, para uskup dan para imam. Semoga Allah Bapa mendampingi dan memberkati mereka agar menjadi gembala yang baik bagi umat beriman seturut teladan Yesus Kristus. Marilah kita mohon…. 

P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa. Kita berdoa agar para pemimpin bangsa-bangsa menunaikan tugas mereka dengan baik, diilhami oleh teladan Yesus Kristus, yang memerhatikan orang-orang kecil. Marilah kita mohon…. 

P : Bagi saudara-saudari kita yang sudah meninggal Bagi mereka yang mengalami kebimbangan. Kita memohon kepada Bapa di surga, agar orang-orang yang dilanda kebimbangan tidak jatuh dalam keputusasaan. Semoga mereka terbuka menerima dukungan sesama yang memberikan pegangan dan kepastian. Marilah kita mohon…. 

P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kia memohon kepada Allah Bapa, agar kita diberi ketekunan mengikuti Kristus, dan mendengarkan suara-Nya, serta kesetiaan mengikuti-Nya dalam suka-duka hidup. Marilah kita mohon…. 

P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 

P : Allah Bapa yang mahabaik, dengarkanlah doa-doa permohona umat-Mu, yang kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].  

16. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih! Setelah mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, kita sadar betapa baiklah Allah terhadap kita, hingga telah menebus kita. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.  
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab kami telah Engkau selamatkan melalui 
ketaatan dan penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam sengsara dan wafat-Nya. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan kebangkitan-Nya itu, fajar hidup baru Engkau terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka Kembali dan kami Engkau tuntun masuk ke dalam surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman GerejaMu, yang senantiasa diwartakan bagi dunia. Setiap kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman kami Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan. Maka kami berseru:  
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A),

(2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman 
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

18A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut 
menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: 
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. 
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

18B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 

U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

19B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan 
mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Paskah.  

20.  DOA MOHON PANGGILAN IMAM, BIARAWAN  DAN BIARAWATI 

[dibawakan oleh satu orang petugas] 

Allah Bapa yang Mahakasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu ke dunia untuk menyelamatkan dan mengangkat umat pilihan-Mu menjadi anak-anak-Mu. Dalam melaksanakan tugas itu, Engkau melibatkan manusia, sebagaimana Putra-Mu Yesus Kristus, melibatkan para rasul untuk memperluas karya keselamatan-Mu di dunia ini.  Semoga Engkau melindungi dan menggerakkan hati kaum muda, remaja dan anak-anak agar mereka mau membuka hati untuk mendengarkan panggilan suci Mu dan mengikuti teladan Yesus Putra-Mu yakni berani dipanggil untuk menaburkan benih harapan dan membangun perdamaian di tengah dunia di mana mereka berada.  Ya Bapa semoga keluarga-keluarga kami menjadi seminari kecil yang subur dalam iman, mampu melahirkan calon imam, biarawan dan biarawati, sehingga semakin tercukupilah tenaga-tenaga untuk melayani dan merawat iman umat-Mu. Semoga keluarga-keluarga semakin murah hati untuk mempersembahkan putra-putrinya dalam pelayanan Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.  Ya Bunda Maria, Bunda kami, dampingilah para imam, biarawan dan biarawati serta para calon imam, agar mereka kuat dalam perjalanan panggilan mereka. Semoga berkat kesaksian hidup dan pelayanannya, mereka mampu menjadi teladan bagi kaum muda, berani membaktikan diri seutuhnya bagi Gereja, menabur benih harapan dan perdamaian dengan menempuh jalan hidup suci ini seturut teladan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin. 

21. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, untuk menjaga dan menyelamatkan umat-Nya, Yesus menjadi manusia dan rela berkorban demi keselamatan kita. Kita telah mendengarkan janji Tuhan untuk melindungi kita. Mari kita hidup sebagai kawanan domba yang tahu mendengarkan suara Sang Gembala yang sejati. Kita bangkitkan semangat doa dalam keluarga kita agar kita bisa dengan tekun mengenal dan mendengarkan suara Sang Gembala agung kita yang ada dalam Kitab Suci.  

22. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, kami telah dikuatkan oleh Sabda dan janji-Mu bahwa Engkau akan menjagai kami. Semoga kami selalu mengarahkan hati kami kepada-Mu dan setia pada janji-janji pembaptisan kami untuk mengingkari segala godaan yang menjauhkan kami daripada-Mu, Gembala Agung kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

23. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia 

U  : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.  

24. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

25. LAGU PENUTUP (P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/Kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved