Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Mei 2025, Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku
Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 17 Mei 2025. Tema renungan harian Katolik Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Kata Filipus kepada-NYa, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami.
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu.
Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Persatuan yang mendalam dan tak terpisahkan antara Bapa dan Yesus memberi petunjuk iman akan Allah yang Maha Kuasa dan yang telah menganugerahkan PuteraNya sebagai Allah Penyelamat untuk menebus dosa-dosa manusia. Bagi kita yang beriman kepada Yesus Kristus, persatuan ini tak terbatalkan oleh apapun bahkan sebagai Roh dan Kebenaran.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Dalam bacaan hari ini, kita merenungkan pernyataan Yesus "Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku" yang terdapat dalam Injil Yohanes 14:7-14, serta konteks yang diberikan dalam Kisah Para Rasul 13:44-52. Tema ini mengajak kita untuk memahami hubungan yang mendalam antara Yesus dan Bapa-Nya, serta bagaimana kita dapat mengalami kehadiran Allah dalam hidup kita.
Dalam bacaan I: Kisah Para Rasul 13:44-52, kita melihat bagaimana Paulus dan Barnabas memberitakan Injil kepada orang-orang di Antiokhia. Ketika hampir seluruh kota berkumpul untuk mendengar firman Allah, orang-orang Yahudi yang iri hati mulai menghujat dan menentang mereka. Namun, Paulus dan Barnabas dengan berani menyatakan bahwa mereka akan berpaling kepada bangsa-bangsa lain, karena mereka telah menolak firman Allah. Ini menunjukkan bahwa keselamatan melalui Yesus adalah untuk semua orang, bukan hanya untuk orang Yahudi.
Ketika orang-orang non-Yahudi mendengar kabar baik ini, mereka bergembira dan banyak yang percaya. Kemudian dalam bacaan Injil: Yohanes 14:7-14, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya, menjelaskan bahwa mengenal Dia berarti juga mengenal Bapa. Filipus meminta Yesus untuk menunjukkan Bapa kepada mereka, dan Yesus menjawab bahwa siapa yang melihat Dia, telah melihat Bapa. Pernyataan ini menegaskan kesatuan yang sempurna antara Yesus dan Bapa. Yesus mengajak murid-murid untuk percaya kepada-Nya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Dia lakukan, bahkan pekerjaan yang lebih besar, karena Dia akan pergi kepada Bapa. Ini adalah jaminan bahwa apa pun yang diminta dalam nama-Nya, akan dilakukan untuk memuliakan Bapa.
Refleksi atas permenungan kita melalui bacaan-bacaan suci hari ini adalah Kesatuan dengan Bapa: Pernyataan Yesus mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat mengalami kesatuan dengan Allah. Dalam hidup sehari-hari, kita dipanggil untuk mengenal Yesus lebih dalam, karena melalui Dia, kita dapat memahami kehendak Bapa. Panggilan untuk Memberitakan Injil: Seperti Paulus dan Barnabas yang berani memberitakan Injil meskipun menghadapi penolakan, kita juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di lingkungan kita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.