Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Minggu 18 Mei 2025, Pekan Biasa V Paskah
Mari simak teks misa Minggu 18 Mei 2025. Teks misa disiapkan untuk pekan biasa V Paskah lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Aku hendak mengagungkan Dikau selama-lamanya, Ya Allah, Rajaku. Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab
TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. (Refren)
Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu. (Refren)
Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Why. 21:1-5a)
L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 13:34)
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Aku memberikan perintah baru kepadamu, sabda Tuhan,* yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 13:31-33a.34-45.)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dalam malam perjamuan terakhir, sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah muridmurid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Kita sudah amat sering mendengarkan wasiat akhir Yesus ini, yaitu saling mencinta. Wasiat ini amat singkat tetapi amat tajam. Mari kita dalami wasiat ini dengan penuh perhatian.
Pertama, sebuah wasiat itu akan mengingatkan kita pada orang yang mewasiatkannya. Ia mengabadikan orang yang telah tiada itu dalam hidup kita. Dengan cara seperti ini, orang yang telah tiada tadi akan terus dikenang oleh orang lain. Ketika orang melihat kita, maka orang lain juga akan melihat dia yang telah tiada. Dalam wejangan ini Yesus memberikan perintah untuk saling mengasihi. Hal ini mengingatkan semua orang akan cinta Tuhan yang luar biasa kepada mereka semua. Sejauh kita menghidupi cinta-Nya, maka di situ Tuhan hadir. Kita juga serentak mengingatkan orang lain untuk terus menghidupkan cinta itu sebagai upaya mengenangkan Tuhan yang telah terlebih dahulu mencintai kita. Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa saling mencintai adalah identitas kita. Kita akan dikenal sebagai murid-Nya jika kita saling mencinta. Kedua, sebuah wasiat itu juga merupakan sebuah tugas. Dalam Injil tadi disebutkan bahwa Yesus memberikan perintah baru, yaitu perintah saling mencinta. Perintah ini membuat kita semua menerima tugas. Mencinta bukan lagi merupakan pilihan tetapi merupakan hal yang wajib sebagai pengikut Kristus. Tugas ini tentu tidak mudah. Kita selalu mendapatkan tantangan dan kesulitan. Cinta tidaklah mudah untuk dipraktikkan. Namun, kita perlu belajar dari Yesus, Tuhan kita. Ia meninggalkan ego-nya dan berjalan bersama kita semua. Itulah cara kita mencintai satu sama lain. Kita melepaskan ego masing-masing kita dan saling mengerti. Kebencian akan terus muncul kalau kita meningkatkan ego kita. Ia akan memicu amarah dan pada akhirnya muncul pertikaian. Yesus memberi perintah saling mencinta agar kita selalu berusaha untuk mengedepankan kasih. Kasih akan membebaskan dan menyelesaikan masalah, sedangkan kebencian akan menyulitkan dan memperumit kehidupan kita. Mari kita saling mencinta karena cinta itu membebaskan.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
Bacaan Liturgi Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Minggu 18 Mei 2025
Misa Hari Minggu 18 Mei 2025
Petrus Cristologus Dhogo SVD
Pater Petrus Cristologus Dhogo SVD
Pekan Biasa V Paskah
Tribun Flores.com
Bacaan Injil Katolik Minggu 18 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Peringatan Santo dan Santa Pelindung Minggu 18 Mei 2025 |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Minggu 18 Mei 2025, Pekan Biasa Paskah V |
![]() |
---|
Teks Ibadah Sabda Minggu 18 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Mei 2025, Mantapkan Iman kepada Tuhan untuk Karya Keselamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.