Misa Hari Minggu
Teks Misa Sore Minggu 25 Mei 2025 Pekan Biasa VI Paskah
Mari simak teks misa sore Minggu 25 Mei 2025. Teks misa sore lengkap renungan harian Katolik.Teks misa sore disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa sore Minggu 25 Mei 2025.
Teks misa sore lengkap renungan harian Katolik.
Teks misa sore disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa sore dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 25 Mei 2025, Penghibur yaitu Roh Kudus
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Saudara-saudari terkasih, hari ini kita memasuki Minggu Keenam dalam Masa Paskah. Kita akan
mendengarkan lagi pesan Yesus pada malam perjamuan terakhir bahwa kita mesti saling mengasihi. Pesan ini diulangi lagi agar kita terus diingatkan bahwa itulah hal yang paling utama. Yesus sendiri sudah mencintai kita hingga berkorban untuk kita. Maka kini, tugas kita untuk melanjutkan cinta-Nya. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan tentang bagaimana cara jemaat perdana menyelesaikan masalah. Para rasul mengatakan bahwa tidak perlu orang dibebani dengan berbagai hal dalam mengikuti Yesus. Mereka mengatakan bahwa sunat tidak perlu, karena yang diutamakan
adalah hati. Kita pun diajak untuk membersihkan hati kita agar kita selalu layak menerima Tuhan.
Selanjutnya, dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan penglihatan rasul Yohanes tentang langit dan bumi yang baru. Dunia yang baru itu menggembirakan karena Tuhan sendiri meraja. Kita berjuang agar kita pun kelak layak menjadi salah satu penghuni langit dan bumi yang baru tersebut, agar kita bisa melihat Tuhan dan bergembira bersama-Nya dalam persekutuan para kudus. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita menghalangi sesama kita untuk
berjumpa Tuhan. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau tidak
pernah membiarkan kami sendirian. Dengan setia, Engkau selalu menemani dan melindungi hidup kami. Semoga kami senantiasa mengarahkan hati kami kepada-Mu sehingga kami dapat memperoleh keselamatan yang Engkau janjikan kepada kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab.]
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 15:1-2,22-29)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan
mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan." Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut
Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa
bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus
menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 67:4)
Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Mzm. 67:2-3,5,6,8
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. (Refren)
Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. (Refren)
Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya
bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia! (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Why. 21:10-14.22-23)
L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes. Di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah
gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun
dari sorga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu
gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu. Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 14:23)
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti Firman-Ku, * Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 14:23-29)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya. "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh
Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akanmengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Pada malam perjamuan terakhir, Yesus meninggalkan wasiat bagi kita semua untuk saling mencintai. Kita telah mendengarkan kembali wejangan ini dalam bacaan injil tadi. Baiklah kita renungkan satu dua pokok refleksi yang berguna bagi kehidupan iman kita. Pertama, Roh Penghibur yaitu Roh Kudus. Yesus tahu bahwa Ia akan meninggalkan para murid-Nya, tetapi
Dia pun menginginkan agar para murid-Nya melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh-Nya. Karena itu, Ia berbicara tentang Penolong yang akan datang. Penolong itu disebut-Nya sebagai Roh Penghibur. Roh ini memainkan perannya sebagai penghibur, yang memberikan hiburan dan kekuatan iman. Pada saat bersamaan, Roh Penghibur itu mengantar para muridNya kepada kekudusan. Itulah Roh Kudus. Roh ini menyentuh roh manusiawi kita sehingga Ia mengarahkan kita kepada kebenaran. Janji yang sama tetap berlaku bagi kita. Tidak dapat disangkal bahwa kadangkala kita lemah. Atau kita merasa berjuang sendirian dalam hal kebaikan. Sesungguhnya, Roh Kudus selalu menyertai kita. Ketika kita merasa sendirian atau disingkirkan karena berbuat baik, Roh Kudus memberikan kita penghi-buran. Kita tidak perlu merasa sendirian karena Roh selalu menyertai kita. Dengarkanlah kata hati karena di situlah Roh Kudus berbicara dan menghibur kita sekalian. Kedua, jangan gelisah dan jangan gentar. Yesus juga tahu bahwa para murid pasti akan merasa gelisah dan gentar karena kepergian-Nya yang dirasa terlalu cepat dan tragis. Karena itu, sedari awal, Yesus sudah mengingatkan mereka untuk tidak merasa cemas atau gentar. Selain karena Roh Kudus akan mendampingi mereka, mereka juga akan bisa mengalahkan dunia. Kelak orang-orang sederhana ini bisa mengalahkan dunia dengan memberikan kesaksian tentang apa yang mereka lihat dan mereka dengar dari Yesus, Guru mereka. Kita hidup di tengah dunia yang penuh dengan tantangan bagi iman kita. Yesus meminta kita untuk tidak takut. Kita tampilkan diri kita apa adanya dengan iman yang kita miliki. Sebaliknya, kita mesti merasa gelisah ketika kita tidak berani untuk memberikan kesaksian iman kita, sebab memang tugas kita adalah memberikan kesaksian iman. Tuhan akan selalu bersama kita. Karena itu, kita tidak perlu merasa gelisah dan gentar menghadapi tantangan hidup kita. Tuhan memberkati kita semua.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, bersatu dalam iman akan kebangkitan Kristus, marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa kita.
P : Bagi Gereja kudus. Kita berdoa kepada Allah Bapa di surga, agar Gereja tetap berani menjadi pelopor dan perintis perdamaian berdasarkan cinta kasih. Marilah kita mohon….
P : Bagi masyarakat kita. Semoga warga masyarakat kita semakin terbuka untuk saling mengakui dan menghargai perbedaan yang ada, serta hidup berdampingan secara damai. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang bertugas di daerah terpencil. Kita memohon berkat Allah bagi mereka yang bertugas di tempat jauh dan terpencil, agar mereka diberi kekuatan dalam mengemban tugas demi
kesejahteraan orang banyak. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga Sabda Tuhan yang kita dengar dan renungkan hari ini sungguh
memancarkan kegembiraan dan damai sejati dalam hidup kita, dan semakin mendorong kita berani
menjadi pewarta kebaikan Tuhan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, karena janji damai sejahtera yang diberikan oleh Yesus Kristus, PutraMu, kami menyampaikan doa permohonan ini kepada-Mu. Dialah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami, bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami.
Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan terceraiberai, karena mau mengikuti kehendak sendiri.
Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni
Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Paskah.
21. MENDOAKAN MAZMUR 8
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian,
juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus meminta kita untuk saling mengasihi. Itulah tanda khas kita sebagai pengikutNya. Ketika kita saling mengasihi, kita akan menemukan dan merasakan kedamaian. Itulah
yang menenangkan batin kita. Semoga kita berusaha untuk mengutamakan kasih dalam hidup
kita dan semoga kebencian itu hilang dari hati kita.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, Sabda-Mu adalah pedoman seluruh hidup kami. Semoga kami yang menimba kekuatan dari Sabda-Mu ini, senantiasa diteguhkan agar selalu setia kepada-Mu sehingga kelak kami dapat masuk ke dalam Yerusalem surgawi.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.