Ratusan Liter Moke Disita di Ende, Rokok Ilegal Malah Dibiarkan Bebas Beredar

“Hukum ini tajam ke bawah. Produk rakyat begitu cepat ditebas, tapi kalau datang dari oligarki atau korporasi ekonomi, sulit sekali ditindak secara adil,” tegas Vinsen Sangu.

Ia menekankan, moke adalah bagian dari budaya lokal dan tulang punggung ekonomi masyarakat Ende. 

Oleh karena itu, pemerintah dan aparat semestinya tidak hanya menindak, tetapi juga memberikan perlindungan dan pembinaan terhadap produk rakyat tersebut.

“Jangan sampai hukum ditegakkan tapi justru membuat rakyat menderita. Moke ini adalah salah satu sumber kehidupan masyarakat kita,” ujarnya.

Vinsen juga mendorong Polres Ende agar mengoptimalkan struktur dan kewenangan yang ada untuk mendeteksi dan menindak berbagai bentuk pelanggaran hukum secara adil, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun pelaku usaha besar.

Ia menyatakan keyakinannya, jajaran kepolisian di Ende memiliki kemampuan dan integritas untuk menegakkan hukum yang adil dan melindungi kepentingan masyarakat luas.

Sebagai informasi, pada pertengahan 2024 lalu, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Labuan Bajo sempat menggelar operasi terhadap peredaran rokok ilegal di Ende. 
Operasi itu menyasar sejumlah kios kecil dan berhasil menyita beberapa merek rokok tanpa pita cukai. Namun sayangnya, operasi tersebut belum mampu menghentikan peredaran rokok ilegal secara menyeluruh.

Hingga kini, peredaran rokok ilegal masih marak di wilayah Kabupaten Ende bahkan Pulau Flores secara keseluruhan. (bet)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News