Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Komunikasi Sedunia Minggu 1 Juni 2025 

Mari simak teks misa hari komunikasi sedunia Minggu 1 Juni 2025. Teks misa hari komunikasi sedunia lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-CICI DARUS
GEREJA ROH KUDUS MATALOKO - Gereja Paroki Roh Kudus Mataloko di Ngada, NTT.Mari simak teks misa hari komunikasi sedunia Minggu 1 Juni 2025. Teks misa hari komunikasi sedunia lengkap renungan harian Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa hari komunikasi sedunia Minggu 1 Juni 2025.

Teks misa hari komunikasi sedunia lengkap renungan harian Katolik.

Teks misa hari komunikasi sedunia disiapkan untuk hari Minggu VII paskah dan Komunikasi sedunia.

Teks misa hari komunikasi sedunia disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa hari komunikasi sedunia dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Ibadah Sabda Minggu 1 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
 
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 
  
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Paskah Ketujuh. Gereja juga merayakan Hari Komunikasi Sosial sedunia yang ke-59. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan doa Yesus agar kita semua bersatu. Dia juga mau agar kita pun bersatu denganNya agar di mana Dia berada, di situ pun kita berada. Untuk itu, kita perlu mendengarkan Yesus sehingga bisa mengikuti tuntunan Sabda-Nya.  Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan Yesus, dalam Wahyu Yohanes, yang menyatakan bahwa Dia adalah Alfa dan Omega, awal dan akhir. Kita pun diteguhkan karena kita mengimani Dia 
yang adalah penguasa segala sesuatu.  Kita juga bisa belajar dari Stefanus dalam bacaan pertama yang memberi-kan kesaksian imannya. Ia tidak berubah dengan apa yang telah diketahuinya. Imannya kokoh karena ia mendengarkan Tuhan dan mengikuti perintah-perintah-Nya. arilah kita berjalan bersama dan membangun persekutuan dengan saling mendengarkan sebagai sesama saudara.  [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita kurang mendengarkan Sabda Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya 
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Ya Allah, kami percaya bahwa Juru Selamat manusia telah bersatu dengan Dikau dalam kemuliaan. Dengan rendah hati kami mohon, semoga kami boleh merasakan bahwa Ia senantiasa menyertai kami sampai akhir zaman seperti yang dijanjikan-Nya. Semoga kami selalu membuka hati kami agar kami bisa mendengarkan suara-Mu yang berbicara dan menuntun hidup kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 7:55-60) 

L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup 
telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. Mzm. 97:1a,9a) 
Tuhan adalah Raja. Ia mahatinggi di atas seluruh bumi. 
Mzm. Mzm. 97:1,2b,6,7c,9 

TUHAN adalah Raja!  Biarlah bumi bersorak-sorak,  biarlah banyak pulau bersukacita! 
keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.  (Refren) 

Langit memberitakan keadilan-Nya,  dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. segala dewata sujud menyembah kepada-Nya. (Refren) 

Sebab Engkaulah, ya TUHAN,  Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi,  Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Why. 22:12-14,16-17,20;)  

L : Bacaan dari Kitab Wahyu. 

"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang." Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma! Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Yoh. 14:18) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu,* Aku akan datang kembali kepadamu, dan 
hatimu akan bersukacita. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Yoh. 17:20-26)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus berkata: “bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita baru saja mendengarkan bacaan tentang doa Yesus pada malam perjamuan terakhir. Isi doanya adalah memohonkan persatuan yang kokoh antara diri-Nya dengan Bapa, antara para murid-Nya dengan diri-Nya. Yang Yesus inginkan adalah persatuan. Yesus hendak menjembatani relasi antara Bapa dan para murid-Nya. Karena itu, Yesus selalu berusaha untuk menjalin relasi yang tetap dengan Bapa-Nya di Surga. Ia juga tidak mau murid-murid-Nya hilang daripadaNya. Dari doa Yesus ini kita belajar dua hal.  Pertama, menjadi tokoh yang mempersatukan. Yesus menjalin relasi yang baik dengan Bapa dan dengan para murid-Nya. Ia menunjukkan kasih-Nya yang luar biasa kepada mereka dan berharap agar mereka pun melakukan hal yang sama kepada yang lain. Ia merangkul mereka semua, sekalipun ada yang tidak sejalan dengan arah ajaran-Nya.  Kita belajar untuk menjadi tokoh yang mempersatukan. Di tengah dunia yang makin terkotak-kotak oleh semangat individualis ini, kita diundang untuk menjadi pemersatu. Itu berarti, kita mesti belajar untuk menjadi tokohpembawa damai dan pencinta kebenaran. Persatuan bisa dicapai dengan lebih cepat 
kalau ada kebenaran dan kedamaian.  Kedua, menyatukan sesama dengan Tuhan. Sebagaimana Yesus mengantarai kita dengan Bapa, maka kita pun diundang untuk menjadi orang yang mempersatukan sesama dengan Tuhan. Kita berusaha agar orang lain pun dihantar kepada pengenalan akan Tuhan. Semoga hidup kita memberikan kesaksian yang baik sehingga orang lain yang melihatnya dihantar kepada Tuhan. Jika kita tidak hidup dengan baik, maka kita menjerumuskan dan menjauhkan sesama kita dari Tuhan. Mari kitaberusaha kita bisa mendekatkan sesama kita kepada Tuhan.  Di hari Komunikasi Sedunia ini, kita pun belajar untuk berkomunikasi dengan baik. Komunikasi yang baik akan memperkuat kebersamaan dan persatuan dalam keluarga. Boleh jadi kita memiliki niat atau maksud yang baik, tetapi jika kita tidak 
memperhatikan cara berkomunikasi yang baik, maka niat atau maksud yang baik itu tidak lagi diperhatikan. Mari kita bina komunikasi yang baik dengan sesama dan dengan Tuhan, agar kita semua dapat bersatu 
dalam kebaikan dan saling menolong satu sama lain. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dekat dengan Tuhan akan mempersatukan, menjauh dari Tuhan akan meruntuhkan.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT  


P : Saudara-saudari, Yesus telah berjanji bahwa Bapa akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Maka marilah kita berdoa dengan penuh kepercayaan kepada Allah yang selalu mendengarkan kita.  
P : Bagi Bapa Paus dan para Uskup. Semoga Bapa Suci dan para Uskup dianugerahi rahmat kesehatan dan Roh kebijaksanaan sehingga mereka senantiasa mendengarkan Roh Kudus, yang membantu mereka untuk memimpin umat dalam semangat pembebasan dan pembaharuan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pemimpin dunia. Semoga mereka dianugerahi Roh nasihat dan kekuatan, sehingga mereka selalu mendengarkan kebutuhan rakyat; dan memakai kekuasaan dan pengaruh mereka demi kesejahteraan manusia. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi saudara-saudari kita yang sedang mengalami kesulitan dalam hidup. Semoga mereka mendapatkan anugerah penghiburan dan harapan, sehingga mereka mampu untuk meneruskan perjalanan hidup mereka meskipun dirundung kesusahan dan ketidakpastian.   Marilah kita mohon…. 
P : Bagi semua yang berkarya di dunia komunikasi sosial. Semoga mereka senantiasa dijauhkan dari bahaya, diberi kesehatan badan dan jiwa, dimampukan juga untuk mendengarkan suara Tuhan, diteguhkan untuk membangun persekutuan, dan semakin profesional dalam mewartakan pesan cinta kasih.  Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua. Semoga kita yang merayakan Hari Komunikasi Sedunia ini, semakin sadar akan tugas perutusan kita untuk membangun persekutuan kasih dan memberi kesaksian kepada dunia. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masingmasing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Ya Allah, curahkanlah anugerah-anugerah Roh Kudus atas seluruh umat yang percaya kepada-Mu. Bantulah kami dengan kasih-Mu agar mendapat bagian dalam kebahagiaan yang tak pernah musnah sepanjang masa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN 

P : Saudara-saudari yang terkasih! Setelah mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, kita sadar betapa baiklah Allah terhadap kita, hingga telah menebus kita. Oleh sebab itu, marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.  
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab dengan mengutus Putra-Mu yang tunggal, Engkau menebus kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, sebab kami telah Engkau selamatkan melalui ketaatan dan penyerahan diri Putra-Mu seperti tampak dalam sengsara dan wafat-Nya. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Engkau telah membangkitkan Yesus, dan dengan kebangkitan-Nya itu, fajar hidup baru Engkau terbitkan bagi kami. Pintu surga Engkau buka Kembali dan kami Engkau tuntun masuk ke dalam surga, tanpa Engkau hitung-hitung dosa kami. Maka kami berseru: 
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 
P : Kebangkitan Putra-Mu menjadi dasar iman GerejaMu, yang senantiasa diwartakan bagi dunia. Setiap kali kami memperingati kebangkitan-Nya, iman kami Engkau bangkitkan dan Engkau teguhkan. Maka kami berseru:  
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. 

P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudahmempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau 
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Paskah. 

21.  DOA UNTUK KERUKUNAN DAN KESEJAHTERAAN SUKU BANGSA 

Allah, Penguasa segala bangsa, dari Dikau berasal segala kekuasaan dan pemerintahan. Engkau menghendaki agar para bangsa hidup rukun, saling menghormati dan saling menolong bagaikan seluruh keluarga yang saling menyayangi.  Berikanlah Roh kebijaksanaan kepada para penguasa di seluruh dunia, agar mereka menghantar seluruh rakyat menuju kemajuan peperangan dan kebencian.  sejati, mencegah Bukalah hati para wakil rakyat agar mengutamakan kebijaksanaan, serta tunduk pada perintah-perintahMu yang menjamin kesejahteraan para bangsa, sehingga nama-Mu dimuliakan di seluruh muka bumi. Kami mohonkan ini dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin. 

[Disarikan dari Buku Madah Bhakti no. 26D] 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, kita telah merenungkan doa Yesus yang memohonkan persatuan. Kita diutus untuk mewujudkan doa Yesus ini dalam hidup harian kita. Ketika kita menemui kesulitan dalam hidup kita, ada baiknya kita memikirkan pada tempat pertama-tama, apakah kesulitan ini membawa persatuan. Persatuan itu amat bernilai sehingga kita perlu mengusahakannya. Semoga hati kita selalu tertuju kepada persatuan sehingga kita bisa menemukan jalan keluar dari setiap persoalan hidup kita.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Allah, Penyelamat kami, terima kasih karena telah 
mengkomunikasikan warta keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Putra-Mu. Semoga kami selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan Dikau dengan merenungkan Sabda-Mu.   Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia 

U  : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved