Berita Manggarai Barat
20 Turis Asing hingga Domestik Ditipu Ratusan Juta oleh Travel Agent di Labuan Bajo
Sebanyak 20 orang wisatawan yang terdiri dari 13 wisatawan mancanegara dan 7 wisatawan domestik harus menelan pil pahit saat berlibur di Labuan Bajo,
Penulis: Berto Kalu | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu
TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Sebanyak 20 orang wisatawan yang terdiri dari 13 wisatawan mancanegara dan 7 wisatawan domestik harus menelan pil pahit saat berlibur di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Mereka ditipu salah satu agen perjalanan (travel agent) di destinasi pariwisata super prioritas tersebut.
Ruth Krisnianti Utami, salah satu wisatawan yang menjadi korban mengaku ditipu ratusan juta rupiah oleh Dominikus Aliansi, yang disebut sebagai pemilik travel agent Gratio Tour.
Kasus bermula ketika Ruth bersama 19 wisatawan lainnya tiba di Labuan Bajo dengan tujuan melakukan perjalanan wisata ke kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Ruth sebelumnya telah melakukan pelunasan biaya trip sebesar Rp101 juta kepada travel agent Gratio Tour, termasuk biaya sewa kapal wisata bernama Zada Ulla selama 3 hari 2 malam.
Baca juga: Letkol Erich Yuliontirta Wibawa, Penerbang Helikopter yang Kini Pimpin Lanudal Kupang
"Pembayaran sudah lunas, sampai tiket komodo itu sudah dibayar lunas. Kami pun terbang dari Bali ke Labuan Bajo dan dijemput oleh bus di bandara. Begitu kami tiba di sini (pelabuhan) kami dikasih boarding pas oleh pihak Zada," jelas Ruth.
"Tepat jam 10 pihak zada datang bilang bahwa 'ibu tiket komodonya belum dibayar'. Lalu di situ saya langsung bilang saya sudah bayar lunas semuanya ke Dominikus, saya tunjukan buktinya. Pihak Zada lalu bilang ke saya bahwa mereka cuman terima down payment (DP) 30 persen," tambahnya.
Ruth bilang bahwa pihak kapal menolak berlayar lantaran hanya menerima DP 30 persen atau Rp24 juta dari Dominikus. Pihak kapal lantas meminta Ruth untuk membayar lagi Rp50 juta, agar mereka bisa berlayar ke Taman Nasional Komodo.
"Pihak Zada tetap keukeuh bahwa kapal tidak akan berlayar kecuali saya membayar ekstra Rp50 juta dari total yang sudah saya bayar Rp 101 juta," ungkapnya.
"Harapan saya harus ada sistem yang lebih baik apalagi Labuan Bajo sudah semakin membesar dengan nama besar Taman Nasional Komodo. Bagaimana kita standarnya standar dunia kalau orang Indonesia sendiri ngak bisa dipercaya. Bagaimana turis asing bisa percaya sama tourism di Indonesia jadi harapan saya ini bisa diselesaikan," pintanya.
Ruth bersama 19 wisatawan lainnya telah melaporkan kasus ini ke Kepolisian Resor Manggarai Barat.
Kepala Seksi Humas Polres Manggarai Barat, Ipda Hery Suryana saat dikonfirmasi Selasa (3/6/2025) menjelaskan, pihaknya langsung menindaklanjuti kasus penipuan itu dengan mencari agen travel yang dimaksud.
Personel Unit Wisata Satua PAM Obvit Polres Manggarai Barat bergerak mencari dan mendatangi rumah Dominikus untuk menanyakan terkait perjalanan dan pembayaran lebih lanjut.
Setelah dilakukan mediasi akhirnya pihak kapal setuju untuk memberangkatkan 20 wisatawan itu ke Taman Nasional Komodo untuk berwisata.
"Pihak kapal setuju untuk memberangkatkan para wisatawan ke TN Komodo. Semua wisatawan tersebut sudah ke destinasi wisata," tandasnya. (eto)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Letkol Erich Yuliontirta Wibawa, Penerbang Helikopter yang Kini Pimpin Lanudal Kupang |
![]() |
---|
Ketua MUI Kota Kupang: Idul Adha Adalah Panggilan Jiwa untuk Berbagi dan Bersatu |
![]() |
---|
Pendaftar Beasiswa Mandala Jember Membeludak, Bupati Ngada: Tidak Satu Sen Pun Gunakan APBD |
![]() |
---|
Unika St Paulus Ruteng Gelar ICAGROLIVE 2025 Bahas Pertanian, Peternakan dan Teknik Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.