Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Jumat 20 Juni 2025, Jangan Mudah Menyerah Hadapi Tantangan
Mari simak renungan harian Katolik Jumat 20 Juni 2025. Tema renungan harian Katolik jangan mudah menyerah hadapi tantangan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Allah melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Bait Pengantar Injil Mat 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena milik merekalah Kerajaan Allah.
Bacaan Injil Mat 6:19-23
Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu.
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi; ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga.
Di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya, dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus.
Sebagai pengikut Kristus, kita tidak boleh cengeng atau mudah menyerah saat menghadapi tantangan. Sebab, tantangan dan cobaan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan kehidupan kita. Paulus, dalam pengalamannya mewartakan Injil, tidak luput dari penderitaan dan pengorbanan. Meskipun mengalami berbagai kesulitan, dari kekurangan makanan hingga penderitaan fisik yang parah, dia toh tetap setia melayani Tuhan. Baginya, penderitaan adalah tanda kesetiaan dan kerelaan untuk mengabdi kepada Kristus, yang jauh lebih berharga daripada segala harta duniawi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.