Injil Katolik Hari Ini

Injil Katolik Hari Ini Kamis 26 Juni 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Injil Katolik hari ini Kamis 26 Juni 2025. Injil katolik hari ini lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /ARNOL WELIANTO
GEREJA - Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka di Kabupaten Flores Timur. Mari simak Injil Katolik hari ini Kamis 26 Juni 2025. Injil katolik hari ini lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Injil Katolik hari ini Kamis 26 Juni 2025.

Injil katolik hari ini lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik.

Hari Kamis 26 Juni 2025 merupakan hari Kamis biasa, Santo Yohanes dan Paulus, Martir, Santa Maria Magdalena Fontaine, Martir, dengan warna liturgi hijau.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Kamis 26 Juni 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 26 Juni 2025, Tetap Percaya pada Janji Allah

 

Bacaan Pertama Kej. 16:1-12,15-16

Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya. Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, ?yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan?,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu,

tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau." Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.

Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."

Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."

Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.

Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."

Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael. Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 106:1-2,3-4a,4b-5

Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan TUHAN, memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?

Berbahagialah orang-orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu!

Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu,

Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu,

supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri.

Bacaan Injil Mat. 7:21-29

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus.

Dalam Bacaan Injil Matius 7:21-29 hari ini mengisahkan tentang Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Perikopa ini merupakan bagian terakhir dari seri pengajaran di bukit dalam Matius. Ujung dari pengajaran itu berkaitan dengan mendengarkan sabda Tuhan. Setiap orang yang hidup perlu untuk membangun rumah.

Bentuk dan gaya bangunan rumahnya terserah selera masing-masing orang. Namun masing-masing rumah harus mempunyai pondasi dasarnya. Itulah yang memberdakan orang beriman dengan orang yang tidak beriman, yakni pondasi dasar dari bangunan itu.

Pada perikopa ini dapat dikatakan ‘berbahagaia mereka yang mendengar sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya’. Kemudian dengan mudah kita bersama berseru ‘tanamkanlah sabda-Mu, ya Tuhan, dalam hati kami’.

Semua pengajaran di bukit menjadi pondasi dasar hidup orang beriman. Sabda dan pengajaran Yesus itulah yang menjadi dasar hidup dari setiap orang beriman. Yang mendengar dan melaksanakan tidak akan mudah goyah ketika badai hidup datang.

Namun yang mendengar dan tidak melaksanakannya akan dengan mudah hacur karena badai hidup. Kedua-duanya mendengar, namun yang satu tidak melaksanakannya.

Ternyata mendengarkan saja tidak cukup. Yesus mengajak kita untuk melaksanakan apa yang sudah kita dengar dari pada-Nya. Setiap minggu paling tidak kita mendengarkan sabda Tuhan, bahkan mungkin ada yang setiap hari. Kiranya itu adalah salah satu keutamaan kristiani, mendengarkan sabda Tuhan.

Mungkin juga kita setiap hari membaca kitab suci. Itu juga keutamaan Kristiani. Dan hari ini kita diajak untuk melaksanakan apa yang kita baca dan kita dengar dari kitab suci.

Bisa jadi saat ini banyak dari antara kita yang belum mempunyai habitus mendengar kitab suci, apalagi membacanya. Satu alasan pasti biasanya adalah karena tidak ada waktu. Ada banyak cara dan metode supaya kita paling tidak sehari itu membaca dan mendengarkan kitab suci.

Biasanya, apa yang kita dengar dan apa yang kita baca akan banyak mempunyai pengaruh dalam diri kita, baik tindakan maupun perkataan. Membiasakan diri membaca dan mendengar kitab suci berarti juga membiasakan diri kita untuk dekat dengan sabda Tuhan. Dengan demikian menjadi sangat mungkin bahwa hidup kita, tindakan dan perbuatan kita menjadi bentuk dari melaksanakan sabda Tuhan.

Mari mohon rahmat Tuhan, agar kita mampu setia untuk membaca dan merenungkan sabda-sabda Tuhan. Hidup beriman kita akan mempunyai dayanya jika kita setia dan tekun sedikit demi sedikit mendengarkan sabda-sabda Tuhan dalam kitab Suci.

Mari mohon rahmat Tuhan agar perjuangan kita untuk mempunyai sedikit waktu mendengarkan sabda Tuhan mampu kita wujudkan.

Doa Penutup

Ya Tuhan, kami bersyukur atas sabda-sabda bahagia yang boleh kami dengarkan. Semoga sabda itu juga menjadi bagian kebahagiaan dalam hidup kami.

Ajarilah kami agar kami mampu untuk setia membaca dan merenungkan sabda-Mu dalam hidup kami. Tuhan, terangilah pikiran dan budi kami dengan terang sabda-Mu. Amin. (Sumber the katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved