Gunung Lewotolok Erupsi

Gunung Lewotolok Lembata Erupsi Disertai Dentuman Kuat dan Lontaran Lava Pijar

Telah terjadi erupsi G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 27 Juni 2025 pukul 21:08 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 meter.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MAGMA INDONESIA
GUNUNG API LEWOTOLOK - Petugas Posmat Gunung api Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, Syawaludin, melaporkan gunung Lewotolok mengalami erupsi, Jumat 27 Juni 2025 pukul 21:08 WITA.Gunung Lewotolok Lembata Erupsi Disertai Dentuman Kuat dan Lontaran Lava Pijar. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Petugas Posmat Gunung api Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, Syawaludin, melaporkan gunung Lewotolok mengalami erupsi.

"Telah terjadi erupsi G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 27 Juni 2025 pukul 21:08 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 1.923 m di atas permukaan laut),"ujar Syawaludin dikutip TRIBUNFLROES.COM Sabtu 28 Juni 2025 pagi.

Kata dia, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat. 

Baca juga: Bandara Frans Sales Lega Ruteng Tetap Beroperasi, Meski Lewotobi dan Ile Lewotolok Erupsi

 

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi ±  36 detik.

"Letusan di sertai dentuman kuat dan disertai lontaran lava pijar ke segala arah,"ujarnya.

Menurut dia, saat ini G. Ili Lewotolok berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi:

Pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) direkomendasikan: 

(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan  mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok. 

(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta  mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava  dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok. 

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (sumber https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/informasi-letusan/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved