Tata Perayaan Ekaristi Katolik

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 29 Juni 2025 Pesta Santo Petrus dan Paulus

Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 29 Juni 2025. Teks panduan tata perayaan ekaristi disiapkan untuk misa hari raya Santo Petrus d

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 29 Juni 2025. Teks panduan tata perayaan ekaristi disiapkan untuk misa hari raya Santo Petrus dan Paulus lengkap renungan harian Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 29 Juni 2025.

Teks panduan tata perayaan ekaristi disiapkan untuk misa hari raya Santo Petrus dan Paulus lengkap renungan harian Katolik.

Teks panduan tata perayaan ekaristi disiapkan untuk hari raya Santo Petrus dan Paulus.

Teks panduan tata perayaan ekaristi hari raya Santo Petrus dan Paulus disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Ikuti perayaan ekaristi hari raya Santo Petrus dan Paulus dengan penuh iman.

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat  komunikasi dimatikan.   

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka. 

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu. 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Saudara-saudari yang terkasih, hari ini Gereja mengajak kita untuk merayakan Hari Raya Santo 
Petrus dan Santo Paulus. Keduanya dirayakan secara bersamaan karena menjadi pewarta ulung iman Kristen. Rasul Paulus dikenal sebagai rasul bangsa-bangsa karena dia giat memperkenalkan Yesus Kristus kepada bangsa-bangsa lain. Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang menggambarkan kisah heroik mereka. Petrus dipenjarakan oleh Herodes tetapi kemudian dibebaskan secara ajaib oleh Tuhan.  Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan kesaksian Paulus bahwa dia telah memberikan seluruh hidupnya bagi Tuhan.  Dalam bacaan Injil, Yesus menetapkan Petrus untuk menjadi pemimpin di antara para murid-Nya. Ini adalah tanggung jawab yang berat, tetapi kita tahu Petrus berhasil menunaikannya.  Kisah-kisah ini mengajak kita untuk setia dan tekun dengan iman kita kepada Tuhan. Kita juga mesti berani bersaksi karena iman itu hanya berarti dalam pemberian diri yang total kepada Tuhan.  [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Ya Allah, kami bersyukur atas bimbingan dan tuntunan-Mu dalam hidup kami. Pada Hari Raya Rasul Santo Petrus dan Paulus ini, Engkau telah melimpahkan sukacita yang sejati kepada Gereja-Mu. Bantulah Gereja-Mu agar senantiasa mengikuti ajaran Rasul-rasul-Mu yang telah menyampaikan dasar iman kepada kami. Semoga kami pun berani memberikan kesaksian iman kami dalam hidup harian kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  

07. BACAAN PERTAMA (Kis. 12:1-11) 

L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.  Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.  Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.    Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.  Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.  Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.  Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.  Lalu kata malaikat itu kepadanya: “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!”  Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.  Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.  Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: “Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN   

Refren (Mzm. 34:5b) 

Tuhan melepaskan daku dari segala kegentaranku 
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9 

Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu;  puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. 
Karena Tuhan jiwaku bermegah;  biarlah orang-orang yang rendah hati  mendengarkan dan bersukacita. (Refren) 

Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku,  marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. 
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,  dan melepaskan daku dari segala kegentaranku. (Refren) 

Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,  maka mukamu akan berseri-seri  dan tidak akan malu tersipu-sipu.  Orang yang tertindas ini berseru,  dan Tuhan mendengarkan;  Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya! (Refren) 

Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka.  
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (2Tim. 4:6-8,17-18)  

L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius. Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.  Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.  Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.  Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.  Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Mat. 16:18) 

P : Alleluia, Alleluia, Alleluia 
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 
P : Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. 
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 

11. INJIL (Mat. 16:13-19)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?”    Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”  Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”    Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”   Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengarkan dialog antara Yesus dan Petrus yang berujung pada pemilihan Petrus sebagai pelanjut karya misi Yesus. Sebelum melanjutkan misi Yesus, Petrus harus tahu dengan jelas siapakah Yesus itu agar dia tidak mewartakan Yesus secara salah. Mari kita renungkan satu dua poin untuk perkembangan iman kita  Pertama, pengakuan iman akan Yesus Tuhan. Dalam Injil tadi, Yesus ingin mengetahui pengetahuan mereka tentang diri-Nya. Ini perlu dibuat agar para murid tahu dengan baik siapa diri-Nya agar mereka tidak memiliki pikiran sendiri yang berlainan dengan kenyataan yang sebenarnya. Itulah sebabnya, mereka menyingkir ke daerah Kaisarea-Filipi, jauh dari keramaian dan dari Yerusalem pusat keagamaan Yahudi. Petrus yang mewakili para murid memberikan jawaban yang tepat, yaitu bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus datang sebagai Mesias, yang terurapi, untuk menjadi raja yang bertahta dalam hati kita.  Dengan ini kita diajak untuk mengetahui Yesus dengan baik. Kita boleh jadi telah dibaptis, tetapi kita jauh dari Tuhan sehingga kita tidak tahu lagi Tuhan kita. Siapa yang kita ikuti? Jika kita beriman kepada Yesus, maka sudah sepantasnya kita berupaya mendalami Yesus Tuhan kita melalui berbagai cara. Salah satu caranya adalah membaca Kitab Suci, karena di dalamnya kita membaca secara langsung tentang kehidupan Yesus. Tanpa mengenal Tuhan Yesus dengan baik, kita bukanlah pengikut Yesus yang baik.  Kedua, Yesus mempercayakan Petrus untuk menjadi pelanjut misi-Nya. Ini suatu tanggung jawab yang besar dan berat karena Petrus bukanlah orang yang hebat. Menariknya, kita tahu bahwa Petrus kemudian menjadi berani untuk bersaksi hingga menumpahkan darahnya. Hal yang semirip dilakukan oleh Paulus. Rasul Paulus diteguhkan dan berubah dari penganiaya menjadi pembela. Ini semua terjadi karena Tuhan. Tuhan memakai kita semua untuk menjadi rasul di tengah keluarga dan masyarakat kita. Kita mungkin tidak mampu tetapi jika kita dekat dengan Tuhan, maka kita akan dimampukan oleh Tuhan. Yang paling penting adalah kita membuka hati kita kepada Tuhan, dan selanjutnya Tuhan yang akan membantu kita. Mari kita mulai menjadi rasul iman di tengah keluarga kita, dengan berdoa bersama dan jika memungkinkan kita membaca dan merenungkan Sabda Tuhan di dalam keluarga kita. Tuhan memberkati.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, Marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa kita dengan 
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Nya.  
P : Bagi Gereja Kristus: Semoga dengan merayakan dan menghormati Rasul Petrus dan Paulus umat merasa semakin sehati sejiwa sebagaimana Gereja 
Muda. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi Sri Paus, para Uskup dan para imam: Semoga Bapa mendampingi Sri Paus, para Uskup, dan para imam agar sanggup menunaikan tugas sebagai gembala dan pendorong umat dengan semangat pelayanan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi Gereja yang dianiaya: Semoga Bapa mendampingi dan menabahkan hati umat-Nya di daerah-daerah terpencil yang mengalami penganiayaan dan penindasan demi iman. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita sendiri: Semoga Bapa membukakan hati kita akan tugas perutusan serta tanggung jawab sebagai anggota Gereja-Nya. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa, Mahamulia, kabulkanlah doa permohonan kami, yang merupakan ungkapan cita
cita kami. Kami mengharapkan kedatangan kerajaan-Mu berdasarkan janji Kristus, Tuhan, Pengantara kami. 
U : Amin 

[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].  

16. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari terkasih, Allah telah mengutus Putra-Nya yang tunggal menghimpun umat kudus bagi-Nya, dan mengangkat para rasul sebagai dasarnya. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan. 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan. 
P : Karya-Mu sungguh mengagumkan, ya Allah, sebab untuk melanjutkan karya Putra-Mu di dunia, Engkau telah mengangkat rasul-rasul yang Tangguh. Engkau memilih mereka walaupun banyak kekurangan mereka. Engkau telah menjadikan mereka pelayan Gereja dan menguatkan mereka untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa. 
Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan. 
P : Mereka Engkau utus ke segala penjuru dunia untuk mewartakan Kabar Gembira, dan karena kesaksian iman mereka, banyak bangsa telah Engkau himpun dalam Gereja-Mu yang satu, kudus, katolik, dan apostolik. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan. 
P : Di dalam suka duka pewartaan mereka, kami melihat dengan jelas betapa besar kekuatan 
tangan-Mu yang menolong dan membimbing mereka, sehingga kami pun tergerak untuk memasrahkan diri kami kepada-Mu, supaya kami pun Engkau gunakan menjadi pewarta Kabar 
Gembira. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan. 
P : Engkau telah menetapkan para rasul-Mu itu menjadi penopang Gereja. Dengan semangat yang tulus mereka melayani umat beriman dan dengan setia mereka mengusahakan apa yang perlu untuk pertumbuhan iman jemaat-Mu. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan. 
P : Maka dari itu, ya Bapa, bersama dengan seluruh paduan para rasul kami melambungkan kidung 
pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:  

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati 
komuni batin/rindu (lihat cara B).  

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

18A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  

Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:

Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ----------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni 
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati 
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati 
kita masing-masing. 

18B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri 
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

19B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau 
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan 
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  

▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Komuni. 

20.  DOA UNTUK PEMIMPIN GEREJA YANG BIJAKSANA 

Ya Tuhan yang Maha Kuasa,  kami datang kepada-Mu dengan penuh kerendahan hati, memohon agar Engkau memberkati seluruh pemimpin Gereja-Mu, khususnya Bapa Paus, para uskup, serta semua biarawan dan biarawati  yang setia melayani-Mu.  Curahkanlah hikmat dan pengertian-Mu kepada mereka, agar dalam setiap keputusan dan tindakan,  mereka dapat mencerminkan  
kasih dan kebenaran-Mu.  Berikanlah kekuatan kepada mereka  untuk memimpin umat-Mu dengan penuh kasih,  keadilan, dan ketulusan hati.  Semoga mereka selalu dipenuhi  
dengan semangat untuk melayani dan membimbing,  serta menjadi teladan iman bagi semua orang.  Lindungilah mereka dari segala godaan dan tantangan,  agar mereka tetap teguh dalam panggilan suci  yang Engkau percayakan kepada mereka.  Kami mohonkan ini dengan pengantaraan Yesus 
Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin. 

21. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, Tuhan mempercayakan jemaat Nya kepada Petrus. Kita pun diberi tugas yang sama oleh Tuhan. Baiklah kita saling menolong agar iman kita kian kokoh. Kita bisa memulainya di dalam keluarga kita dengan mengajak anggota keluarga untuk mendalami Sabda Tuhan dan merenungkannya. Kiranya Rasul Petrus dan Paulus menginspirasi kita untuk setia pada tugas perutusan kita. 

22. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Allah yang kekal dan kuasa, kami telah dikuatkan oleh Sabda-Mu dan dengan teladan hidup Santo Petrus dan Paulus. Kuatkanlah kami agar mampu memberikan kesaksian iman kami secara konsisten. Teguhkanlah kami bila kami lemah. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

23. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  
U : Amin.  
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 
U  : Syukur kepada Allah. 

24. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

25. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD /kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved