Berita Sikka

Liwu Tenun dan Fashion, Membawa Tenun Ikat dari Galeri ke Panggung Pameran

Galeri tenun Anselmus Alexander Liwu, 53 tahun, yang kini telah menjadi rumah keduanya. Hampir sebagian hidup hariannya ia habiskan di sana.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
MENJAHIT- Alex Liwu sedang menjahit salah satu baju padupadan tenun di galerinya, Jumat (27/6/2026). 

Sebelum mengembangkan galeri tenun sendiri, Alex sudah puluhan tahun bekerja di sebuah toko sparepart dan aksesoris motor di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka. Ia menjadi bagian dari tim pemasaran di toko tersebut. 

Ia menerima gaji bulanan, yang kemudian dipakai untuk menafkahi hidup istri dan empat anaknya. 

Dalam perjalanan waktu, Alex memiliki kesibukan lain yakni merintis galeri tenun bersama istrinya Maria Veneranda. Maria yang sudah punya keahlian untuk menenun ikut mendukung usahanya. Sementara Alex sendiri belajar menjahit sekaligus belajar desain motif pakaian. 

Alex mengakui bahwa untuk mengerjakan dua hal di saat bersamaan sangat sulit dilakukan. Karena itu dia dilema di antara dua pilihan, apakah mau tetap menjadi tim pemasaran di toko sparepart motor atau mengembangkan galeri tenun. 

Sebelum membuat pilihan, pemilik toko tempat ia bekerja lebih cepat membuat keputusan yakni memberhentikan Alex. Lantas Alex tak punya pilihan lain selain membesarkan galerinya tenunnya itu. 

“Hidup saya dan keluarga sekarang sangat bergantung pada galeri ini,” kata Alex. 

Tidak hanya memberikan dampak secara ekonomi, kata Alex, galeri tenunnya ikut melestarikan tenun ikat yang sudah menjadi warisan nenek moyang. 

“Saya dan penenun dapat rezeki. Tapi yang penting tenun akan tenun terjaga, minimal sampai di generasi kita,” ucap Alex. 

Awalnya, ia membantu istrinya menjual hasil tenunan secara daring lewat media sosial.

Saat itulah ia berkenalan dengan banyak pelaku usaha kreatif di bidang tenun ikat di Maumere. Dari teman-temannya, Alex diajak bergabung bersama Akusikka, sebuah organisasi persatuan UMKM di kota Maumere. 

Di Akusikka, Alex banyak belajar mengenai model-model pengembangan tenun ikat dari fashion, tas, topi, hingga aksesoris lainnya.

“Teman-teman Akusikka juga yang mengajak saya untuk ikut kegiatan pelatihan tenun ikat di Labuan Bajo,” cerita dia. 

Dari sanalah semangatnya terus mengembangkan kreativitas di bidang tenun ikat bertumbuh hingga kemudian memiliki galeri dan merek dagang sendiri, serta rutin mengikuti kegiatan pameran di NTT, Bali, hingga Jakarta. 

 

gaerli umkm
GALERI- Tampak depan galeri tenun milikAnselmus Alexander Liwu, Jumat (27/6/2026).

 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved