Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Sabtu 12 Juli 2025, Barangsiapa Menyangkal Aku
Mari simak renungan Katolik Sabtu 12 Juli 2025. Tema renungan Katolik barangsiapa menyangkal aku. Baca renungan katolik hari ini.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Sabtu 12 Juli 2025.
Tema renungan Katolik barangsiapa menyangkal aku.
Renungan Katolik ada dibagian akhir
Hari Sabtu 12 Juli 2025 merupakan, hari Sabtu biasa XIV, Santo Yohanes Gualbertus, Abbas. Santo Nabor dan Felix, Martir, Santo Feodor dan Joan, Martir, Santo Uguzo atau Lusio, Martir, dengan warna liturgi hijau.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Sabtu 12 Juli 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Teks Misa Minggu 13 Juli 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Bacaan Pertama Kejadian 49:29-32;50:15-26a
"Allah akan memperhatikan kalian, dan membawa kalian keluar dari negeri ini."
Waktu akan meninggal Yakub berpesan kepada anak-anaknya, “Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua di ladang Efron, orang Het itu, dalam gua di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, yaitu ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik keluarga.
Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situ pula dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya, dan di situlah juga kukuburkan Lea.
Ladang dengan gua di sana telah dibeli dari orang Het.” Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka, “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalas kita sepenuhnya, atas segala kejahatan yang telah kita lakukan terhadapnya.”
Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf, “Sebelum ayahmu meninggal, ia telah berpesan, ‘Beginilah hendaknya kalian katakan kepada Yusuf.
Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu.
Maka sekarang ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu’.” Ketika permintaan disampaikan kepadanya, menangislah Yusuf.
Saudara-saudara Yusuf pun datang sendiri-sendiri dan sujud di depannya serta berkata, “Kami datang untuk menjadi budakmu.” Tetapi Yusuf berkata, “Janganlah takut, sebab aku bukan pengganti Allah.
Memang kalian telah membuat rencana yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mengubahnya menjadi kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Maka janganlah takut. Aku akan menanggung makanmu dan juga makanan anak-anakmu.” Demikianlah Yusuf menghiburkan saudara-saudaranya dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
Yusuf tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya. Ia hidup seratus sepuluh tahun. Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf.
Waktu akan meninggal, berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya, “Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kalian dan membawa kalian keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.”
Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya, “Tentu Allah akan memperhatikan kalian. Pada waktu itu kalian harus membawa tulang-tulangku dari sini.” Kemudian Yusuf meninggal dunia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 105:1-2.3-4.6-7
Ref. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil 1 Petrus 4:14
Ref. Alleluya.
Berbahagialah kalian, kalau dicaci maki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
Bacaan Injil Matius 10:24-33
"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan!"
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya.
Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya.
Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka,
dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang.
Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun, tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu.
Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.
Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Dalam bacaan hari ini, kita dihadapkan pada tema kesetiaan dan pengakuan iman di tengah tantangan dan penganiayaan. Tema "Barangsiapa menyangkal Aku" mengajak kita untuk merenungkan seberapa jauh kita bersedia untuk mempertahankan iman kita kepada Kristus, bahkan jika itu berarti menghadapi risiko dan kesulitan.
Dari bacaan pertama kitab Kejadian 49:29-32; 50:15-26a, kita membaca tentang pesan terakhir Yakub kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal. Ia berpesan agar mereka menguburkannya di gua Makhpela, di tanah Kanaan, tempat Abraham dan Sara, Ishak dan Ribka, serta Lea dikuburkan. Yakub ingin dimakamkan bersama leluhurnya di tanah perjanjian.
Setelah Yakub meninggal, saudara-saudara Yusuf takut bahwa Yusuf akan membalas dendam atas perbuatan mereka di masa lalu. Namun, Yusuf meyakinkan mereka bahwa ia tidak akan membalas dendam, karena ia percaya bahwa Allah telah mengubah niat jahat mereka menjadi kebaikan. Kisah ini menunjukkan pentingnya kesetiaan pada tradisi dan iman keluarga, serta pengampunan dan rekonsiliasi. Sedangkan dalam Injil Matius 10:16-23, Yesus mengutus para murid-Nya untuk memberitakan Injil.
Ia memperingatkan mereka bahwa mereka akan dianiaya, diserahkan kepada majelis-majelis agama, dicambuk, dan dibenci oleh semua orang karena nama-Nya. Yesus menjanjikan bahwa Roh Bapa akan berbicara melalui mereka ketika mereka dihadapkan pada penganiayaan. Ia juga mengatakan, "Siapa bertahan sampai kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain." Namun, Yesus juga memberikan peringatan yang keras:
"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga." Yesus menekankan bahwa pengakuan atau penyangkalan kita terhadap-Nya di depan manusia akan menentukan bagaimana Ia akan memperlakukan kita di hadapan Bapa-Nya di surga. Ini menunjukkan betapa seriusnya panggilan untuk menjadi saksi Kristus dan konsekuensi dari pilihan yang kita buat .
Refleksi atas permenungan kita dari bacaan-bacaan yang ada adalah Kesetiaan pada Iman: Apakah kita setia pada iman kita, bahkan ketika kita menghadapi tantangan dan penganiayaan? Apakah kita siap untuk membela kebenaran Injil, meskipun itu berarti kita akan dibenci atau ditolak oleh orang lain?
Pengakuan di Depan Manusia: Apakah kita mengakui Yesus di depan manusia, ataukah kita menyembunyikan iman kita karena takut akan penolakan atau penganiayaan? Bagaimana kita dapat menjadi saksi yang lebih berani bagi Kristus dalam kehidupan sehari-hari?
Pengampunan dan Rekonsiliasi: Seperti Yusuf yang mengampuni saudara-saudaranya, apakah kita bersedia untuk mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita? Apakah kita berusaha untuk membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga dan teman-teman kita?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: hari ini, marilah kita merenungkan panggilan untuk mengikuti Kristus dengan setia dan berani, serta konsekuensi dari pengakuan dan penyangkalan kita terhadap-Nya. Kedua, semoga kita diberi kekuatan untuk tetap teguh dalam iman kita, bahkan ketika menghadapi tantangan dan penganiayaan. Ketiga, kita berdoa agar kita selalu mengakui Yesus di depan manusia, sehingga Ia juga akan mengakui kita di depan Bapa-Nya di surga. (Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Katolik Sabtu 12 Juli 2025
Renungan Katolik Hari Sabtu 12 Juli 2025
Renungan Katolik Hari Ini Sabtu 12 Juli 2025
Tribun Flores.com
Injil Katolik Hari Ini Sabtu 12 Juli 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Sabtu 12 Juli 2025, Pesta Fakultatif Santo Yohanes Gualbertus, Abbas |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 12 Juli 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Peringatan Santo dan Santa Pelindung Hari Ini Sabtu 12 Juli 2025 |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Sabtu 12 Juli 2025, Pekan Biasa XIV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.