Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 13 Juli 2025 Hari Biasa Pekan XV Lengkap Injil Katolik

Mari simak teks misa  hari Minggu 13 Juli 2025. Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian Katolik.Baca renungan katolik hari ini.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
GEREJA- Gereja Paroki Roh Kudus Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak teks misa  hari Minggu 13 Juli 2025. Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian Katolik. Teks misa hari Minggu disiapkan untuk hari biasa pekan XV dengan warna liturgi hijau. Teks misa hari Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa  hari Minggu 13 Juli 2025.

Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian Katolik.

Teks misa hari Minggu disiapkan untuk hari biasa pekan XV dengan warna liturgi hijau.

Teks misa hari Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Ibadah Sabda Minggu 13 Juli 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 
 
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Kelima belas dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita 
untuk melaksanakan Sabda Tuhan dalam hidup kita. Bacaan pertama dengan amat tegas mengge
makan kembali seruan Musa kepada umat Israel untuk tidak melupakan Sabda Tuhan. Sabda itu tidak jauh, ia ada di dalam hati dan mulut mereka untuk dilakukan. Wejangan Musa ini berlaku bagi kita.  Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus memuji Yesus yang rela turun dari Surga untuk menebus manusia. Menurut Paulus, Yesus membangun rekonsiliasi manusia dengan Tuhan. Manusia yang berdosa, kini didamaikan dengan Tuhan yang kudus.  Dalam bacaan Injil, Yesus mengisahkan tentang orang Samaria yang baik hati. Kisah ini mengajak 
kita semua untuk menerapkan perbuatan kasih itu secara nyata di dalam kehidupan kita. Kasih tanpa 
perbuatan adalah sia-sia belaka. Karena itu, kita wajib menghidupi kasih itu di dalam perjumpaan 
kita dengan sesama. Jika kita saling membantu, maka kita tidak akan pernah merasa ditinggalkan sendirian dalam penderitaan kita.  [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam 
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, 
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat 
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  

U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Allah yang mahakuasa dan kekal, kami berterima kasih atas karya penebusan kami yang terjadi melalui Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga kami dapat menimba kekuatan daripada-Nya agar kami dapat melanjutkan karya-Nya untuk saling menolong satu sama lain.  Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Ul. 30:10-14) 

L : Bacaan dari Kitab Ulangan Apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu." "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Tidak di langit tempatnya, 
sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan 
memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Juga tidak di seberang laut 
tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 69:33) 

Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Tuhan, dan biarlah hatimu hidup kembali. 

Mzm. 69:14,17,30-31,33-34,36ab,37 

Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN,  pada waktu Engkau berkenan, ya Allah;  demi kasih setia-Mu yang besar  jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia! Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!  (Refren) 

Aku ini tertindas dan kesakitan,  keselamatan dari pada-Mu, ya Allah,  kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur. (Refren) 

Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati,  dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah,  
biarlah hatimu hidup kembali! Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin,  dan tidak memandang hina orang-orang-Nya  yang ada dalam tahanan. (Refren) 

Sebab Allah akan menyelamatkan Sion  dan membangun kota-kota Yehuda. Anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya,  dan orang-orang yang mencintai nama-Nya  
akan diam di situ. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Kol. 1:15-20)  

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose. Saudara-saudari, Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah 
telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu 
diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam 
Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Yoh. 6:63c, 68c) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Tuhan, sabda-Mu adalah roh dan kehidupan Sabda-Mu adalah sabda hidup kekal. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 10:25-37)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus 
kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawa-nya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun 
itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata 
Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Injil yang kita dengarkan ini berbicara tentang hukum cinta kasih dan bagaimana hukum cinta itu diwujud
kan di dalam kehidupan nyata.  Pertama, hukum cinta kasih. Yesus mengangkat kembali Sabda Tuhan dalam Kitab Ulangan (Ul. 6:5), yang berbicara tentang hukum cinta. Di situ tertulis agar orang Israel mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan tenaga. Yesus melengkapi lagi deretan itu dengan mengatakan bahwa orang mesti mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akalbudi, dan tenaga. Yang Yesus tambahkan adalah akal budi. Itu berarti Yesus mau agar orang sungguh-sungguh memakai akal budinya untuk menumbuhkan cinta kepada Tuhan.  Di tengah dunia kita zaman kini yang menggunakan akal budi dengan amat luar biasa, seseorang bisa menggugat imannya sendiri. Orang bisa menjadi tidak percaya lagi kepada Tuhan karena ia merasa sudah menemukan jawaban atas persoalan hidupnya dengan memakai akal budinya. Yesus meminta kita untuk memakai akal budi kita untuk meningkatkan cinta kita kepada-Nya. Dengan akal budi, kita 
berusaha mencerna pesan Tuhan dalam setiap Sabda yang diberikan-Nya kepada kita. Karenanya, iman kita pun merupakan iman yang bisa dipertanggungjawabkan secara rasinoal. Mari kita cintai Tuhan juga 
dengan akal budi kita. Kedua, orang Samaria menunjukkan cintanya kepada sesama. Dia tidak peduli dengan orang asing yang ditolongnya. Untuknya, orang yang menderita itu adalah saudaranya. Karena itulah, ia menggunakan semua yang ia miliki seperti anggur, minyak, keledai, dan uang untuk menolongnya. Selain itu, dia juga mengajak pemilik penginapan untuk menolong orang tersebut. Itulah cinta yang sejati yang mendorongnya untuk menolong tanpa pamrih.  Kita pun diajak untuk orang Samaria ini untuk mencintai sesama dengan sepenuh hati. Hal ini bisa terwujud jika kita sendiri memiliki semangat iman yang kuat  yang memampukan kita melihat orang lain sebagai saudara-saudari dalam Tuhan. Kita mungkin tidak bisa bertindak seperti orang Samaria karena keterbatasan tertentu. Namun, ketika kita membuka hati kita dengan tulus dan memberikan perhatian pada sesama, maka kita sudah mulai tahap pertama dari upaya memperhatikan dan menolong sesama. Semoga kita semakin semangat dalam menolong satu sama lain dalam kehidupan kita.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi kita. Untuk menyelamatkan kita, Dia mengutus Yesus Putra-Nya agar kita bisa menemukan jalan menuju keselamatan kekal. Marilah kita menyampaikan doa-doa permohonan kita kepada-Nya.  

P : Bagi para pemimpin Gereja dan pemimpin bangsabangsa. Semoga mereka senantiasa diteguhkan 
dalam upaya untuk menciptakan dunia yang penuh dengan kasih dan damai. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi perdamaian dunia. Semoga mereka yang bertikai dan yang berperang, menemukan jalan damai dengan cara berdialog penuh saling menghargai sebagai sesama manusia. Marilah kita 
mohon…. 
P : Bagi para penderita dan mereka yang dikucilkan dari masyarakat. Semoga mereka mendapatkan 
penghiburan dan bantuan dari sesama yang peduli, sehingga mereka bisa merasakan cinta Tuhan yang hidup di tengah-tengah mereka. Marilah kita mohon…. 

P : Bagi kita semua. Semoga kita diteguhkan untuk tetap saling mengasihi meskipun terdapat banyak sekali tantangan bagi kita untuk membenci orang lain. 

Semoga semangat kebangkitan Tuhan, menguatkan kita sehingga kita pun selalu berupaya untuk mengasihi dengan lebih sungguh. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  [hening sejenak lalu lanjut]. 

P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah 
mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini 
kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih, kita bersatu hati memuji dan mensyukuri segala kebaikan Allah. 
Maka marilah kita berseru: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita. Datanglah ke hadapan Dia dengan sorak gembira, dan marilah kita memuji Dia: 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah. DIalah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Maka, marilah kita memuji Dia: 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Masukilah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur; masuklah ke tempat kudus-Nya dengan puji-pujian. Maka, marilah kita memuji Dia: 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya; Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selamalamanya, dan kesetiaan-Nya turun temurun. Marilah kita memuji Dia: 
U  : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di 
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati 
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari 
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa. 

21.  MENDOAKAN MAZMUR 8 

P : Marilah kita bersama-sama mendoakan Mazmur 8, yang mengungkapkan pujian dan syukur kita atas 
karya agung-Nya yang terjadi dalam diri kita. Ya TUHAN, Tuhan kami,  betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu 
telah Kauletakkan dasar kekuatan  karena lawan-Mu,  untuk membungkamkan musuh dan pendendam. 
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu,  bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia,  sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya  hampir sama seperti Allah,  dan telah memahkotainya  
dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa  atas buatan tangan-Mu;  
segala-galanya telah Kauletakkan  di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian,  
juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut,  dan apa yang melintasi arus lautan. Ya TUHAN, Tuhan kami,  betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,  seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.  

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, Yesus berpesan kepada orang muda itu pergi dan melakukan perintah Tuhan. Pesan yang sama juga diberikan kepada kita. Perayaan keselamatan ini merupakan titik awal kita untuk melanjutkan perjuangan kita dalam hidup harian kita. Semoga kita bisa menerapkan hukum cinta kasih itu dalam hidup harian kita. Kita hilangkan kebencian dalam hati kita agar kita dapat dengan bebas batin mencintai Tuhan dan sesama.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, kami telah mendengarkan Sabda-Mu. Bantulah kami untuk menerjemahkan hukum cinta kasih itu ke dalam hidup harian kami dengan setia.  Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 
U  : Syukur kepada Allah. 

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  

U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved