Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Rabu 16 Juli 2025, Berani Mengucap Rasa Syukur
Mari simak renungan harian Katolik Rabu 16 Juli 2025. Tema renungan harian Katolik berani mengucap rasa syukur. Baca renungan ini.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Rabu 16 Juli 2025.
Tema renungan harian Katolik berani mengucap rasa syukur.
Renungan harian Katolik disiapkan untuk hari Rabu Biasa XV, Perayaan fakultatif Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, Santa Reinildis, Martir, dengan warna liturgi hijau.
Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 16 Juli 2025, Mari Makin Dekat Tuhan
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 16 Juli 2025 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Keluaran 3:1-6.9-12
"Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri."
Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb.
Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!”
Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.”
Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”
Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 103:1-2.3-4.6-7
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya.
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Bacaan Injil Matius 11:25-27
"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi kaunyatakan kepada orang kecil.
Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Ketika masih bertugas sebagai pastor di Paroki Halilulikl, Keuskupan
Atambua, saya selalu menikmati kehangatan dalam suasana
kekeluargaan. Setelah perayaan ekaristi di dalam Gereja, biasanya umat
melanjutkannya dengan bersyukur bersama dalam acara makan bersama.
Umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi biasanya membawa makanan
dari hasil kebun mereka berupa pisang masak, singkong yang sudah
direbus atau digoreng dan aneka buah-buahan. Umat diundang untuk ikut
mencicipi makanan bersama pastor.
Ada di antara mereka yang datang dan mengucapkan terima kasih kepada pastor untuk waktu dan
pelayanan di stasi mereka. Saya secara pribadi merasa bahwa ucapan
syukur dan terima kasih orang-orang sederhana ini benar-benar tulus dan
tidak mengada-ada.
Suasana rasa syukur terus saja saya alami. Ada beberapa pasangan
suami istri selalu menjadi sahabat baik dari sebelum pemberkatan nikah
sampai setelah menikah. Sebelum menikah mereka meminta saya untuk
memberkati rumah kediaman mereka, mempersiapkan mereka secara
rohani, setelah menikah mereka masih tetap kontak untuk sharing
pengalaman suka dan duka sebagai pasutri dalam keluarga, anak juga
dibaptis oleh saya.
Saya merasa diteguhkan oleh rasa syukur dari umat karena mereka tidak hanya memandang pastor sebagai pelayan tetapi sahabat. Ada juga yang setelah pemberkatan nikah menghilang, ketika
ada masalah keluarga baru mencari pastor yang memberkati untuk
konsultasi bagaimana mendapat surat cerai dari Gereja. Pengalaman
pengalaman ini membuat saya berpikir, bagaimana orang dapat
bersyukur kepada Tuhan yang tidak kelihatan? Dengan manusia yang
kelihatan saja sulit untuk mengatakan kata syukur dan terima kasih.
Tuhan Yesus dalam Injil Matius (11: 25-27) hari ini mengajar kita semua
untuk belajar dan tahu bersyukur. Dalam perikop kita hari ini, pertama
tama Yesus bersyukur dan memuji Bapa di Surga. Ia berkata dengan
suara lantang: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu” (Ayat 25-26). Kedua, Yesus mengenal identitasnya
diriNya sebagai Anak dan Allah sebagai BapaNya. Mereka saling mengenal
satu sama lain. Yesus berkata: “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh
Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak
seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak
itu berkenan menyatakannya” (ayat 27).
Yesus bersyukur kepada Bapa dengan wajah sebagai seorang anak yang
sangat mengasihi Bapa karena Bapa juga sangat mengasihiNya. Ucapan
syukur diberikan oleh Yesus sang Putra karena rencana keselamatan
diberikan atau dikuasakan oleh Bapa kepadaNya. Hanya Allah Bapa
sendiri satu-satunya Pencipta yang mengetahui awal dan akhir dunia.
Relasi Yesus yang begitu akrab dengan Bapa, ditambah dengan ucapan
syukur ini membuat kita bertanya di dalam diri kita masing masing
apakah kita sebagai pengikut Kristus juga merasakan kedekatan dan
keakraban dengan Bapa seperti Yesus sendiri atau belum merasakannya.
Apakah kita juga merasakan kedekatan dan keakraban dengan sesama
kita atau belum sepenuhnya. Mengapa demikian?
Mengapa Yesus bersyukur? Karena Tuhan mewahyukan Misteri Kerajaan
Allah di dalam diriNya sebagai Putra Allah yang menjelma menjadi
manusia. Ia rela mengosongkan diriNya menjadi miskin dan hina untuk
keselamatan manusia. Yesus merasakan perutusan dari Bapa dan
menghendaki agar kita pun berani menjadi kecil sehingga mudalah
menjadi pelayan. Kuasa untuk menyelamatkan manusia merupakan bukti
kasih yang agung dari Bapa. Terhadap rencana keselamatan ini, Yesus
dengan berkata: “Semuanya ini telah diserahkan Bapa kepadaKu”.
Penginjil Yohanes mengatakan bahwa, “Tidak ada seorang pun yang
dapat datang kepdaKu jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa mengutus Aku,
dan Ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” (Yoh 6:44).
Pada hari ini kita semua dibaharui oleh Tuhan Yesus untuk tidak pernah
berhenti bersyukur kepada Tuhan atas semua anugerah juga pengalaman
suka dan duka. Tuhan punya rencana untuk menyelamatkan kita dan
hendaknya syukur itu tidak pernah berhenti dalam diri kita. Entah
siapakah diri kita, kita percaya bahwa Tuhan juga menjadikan kita
menjadi berkat bagi sesama. Bersyukurlah senantiasa! (diolah dari
https://dailyfreshjuice.net/17072013, PJSDB).
Doa:
Tuhan, kami bersyukur kepadaMu, karena pada hari ini Engkau
sekali lagi menyapa kami dengan SabdaMu. Ajarilah kami untuk
senantiasa bersyukur dalam setiap waktu kehidupan kami kepadaMu
sebagai Tuhan Pencipta dan juga kepada saudara dan saudari di sekitar
kami. Amen
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Rabu Pekan Biasa XV. Salam doa
dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan
Putera dan Roh Kudus...Amin. (Sumber iman katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.