Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 19 Juli 2025, Bersikap Peduli dan Rendah Hati

Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 19 Juli 2025. Tema renungan harian katolik bersikap peduli dan rendah hati.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-CICI DARUS
GEREJA ROH KUDUS MATALOKO - Gereja Paroki Roh Kudus Mataloko di Ngada, NTT.Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 19 Juli 2025. Tema renungan harian katolik bersikap peduli dan rendah hati. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 19 Juli 2025.

Tema renungan harian katolik bersikap peduli dan rendah hati.

Renungan harian katolik disiapkan untuk hari biasa pekan XV.

Hari biasa pekan XV dengan warna liturgi hijau.

Bacaan hari Sabtu: Bacaan pertama:Kel. 12:37- 42; Mzm. 136:1,23-24,10-12,13-15; Injil Mat. 12:14-21 dan BcO 2 Sam. 12:1-25.

Baca juga: Teks Misa Minggu 20 Juli 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Bacaan pertama:

Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak.

Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.

Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya.

Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.

Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.

Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 136:1,23-24,10-12,13-15

Mzm 136:1    Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mzm 136:23    Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mzm 136:24    Dan membebaskan kita dari pada para lawan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mzm 136:10    Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mzm 136:11    Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mzm 136:12    Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang teracung! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mzm 136:13    Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mzm 136:14    Dan menyeberangkan Israel dari tengah-tengahnya; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mzm 136:15    Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Injil Katolik: Mat. 12:14-21

Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia.

Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (12-15b) Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.

Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:

"Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.

Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Renungan Harian katolik

Dalam Injil Matius yang kita dengar hari ini diceritakan kisah tentang Yesus yang menyembuhkan banyak orang yang mengikuti Dia. Namun, Yesus dengan keras melarang mereka memberitahukan kepada orang lain apa yang telah Dia lakukan dan siapa Dia sesungguhnya.

Meskipun penyembuhan yang dilakukan Yesus merupakan tindakan yang luar biasa, Dia tidak ingin memperlihatkan kepada orang lain apa yang telah Dia lakukan untuk menolong sesama. Hal itu memperlihatkan sikap rendah hati dan tidak ingin mendapat pujian dari orang lain. Dengan itu, Yesus hendak mengajarkan kepada kita sikap peduli, sikap rendah hati, sikap setia, serta sikap cinta terhadap orang lain. 

Mengapa Yesus melarang mereka untuk memberitahukan siapa Dia sebenarnya? Yesus menghendaki agar la tetap pada jati diri-Nya sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Yesaya, yaitu "sebagai Hamba, sebagai Anak Allah yang terkasih, Roh Allah ada pada-Nya". Apakah kita sudah mempraktikkan sikap peduli, sikap rendah hati, sikap setia, serta sikap cinta terhadap orang lain dalam keseharian hidup kita? 

Ya Allah, bimbinglah kami supaya selalu bersikap peduli, rendah hati, setia, dan cinta terhadap sesama, terutama mereka yang kecil dan tersingkirkan. Amin. (Sumber iman katolik.com/adiutami.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved