Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 18 Juli 2025, yang Kukehendaki ialah Belas Kasihan 

Mari simak renungan Katolik Jumat 18 Juli 2025. Tema renungan Katolik yang kukehendaki ialah belas kasihan. 

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan Katolik Jumat 18 Juli 2025. Tema renungan Katolik yang kukehendaki ialah belas kasihan.  

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Jumat 18 Juli 2025.

Tema renungan Katolik yang kukehendaki ialah belas kasihan. 

Renungan Katolik disiapkan untuk hari Jumat Biasa XV, Santo Frederik dari Utrecht, Uskup dan Martir, Santa Simforosa bersama Putra-putranya, Martir, dengan warna liturgi hijau.

Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 18 Juli 2025, Anak Manusia adalah Tuhan atas Hari Sabat

 

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Jumat 18 Juli 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kel 11:10-12:14

Hendaknya kalian menyembelih anak domba pada waktu senja. Apabila Aku melihat darah, maka aku akan melewati kalian.

Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat di depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. 

Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, ‘Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor untuk tiap-tiap rumah tangga. 

Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama-sama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.

Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun, boleh domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kalian kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Dan darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah tempat orang makan anak domba itu.

Pada malam itu juga mereka harus makan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti tak beragi dan sayuran pahit. Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air; tetapi hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya. 

Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi. Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api. Beginilah kalian memakannya: pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu. Hendaklah kalian memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan.

Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman, Akulah, Tuhan. Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kalian tinggal. 

Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu dan kamu harus rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan untuk selama-lamanya.’

Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18

Ref: Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.

Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.

Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepas belengguku!

Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya,

Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil Mat 12:1-8

Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.”

Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. 

Atau tidakkah kalian baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. 

Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan,’ tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Gregorius kerap mengendarai motor di pagi hari, sembari menghirup 
udara sejuk. Di saat melewati sebuah jembatan dia melihat seseorang 
tergeletak berlumuran darah karena kecelakaan sepeda motor. Dia segera 
menolong dan memacu sepeda motornya menuju rumah sakit. Di tengah 
jalan dia menerobos lampu merah yang menyalah di depannya. Dia 
berpikir, lebih baik melanggar aturan daripada nyawa orang ini tidak 
selamat. 

Topik yang disajikan penginjil Matius pada hari ini seputar peraturan Hari 
Sabat. Matius berbicara tentang perdebatan antara  Orang Farisi dan 
Yesus berkaitan dengan hari Sabat. Para murid lapar. Mereka memetik 
bulir gandum dan makan walau tahu hari itu hari Sabat. Yesus tidak 
melarang murid-muridNya, karena lapar mereka makan.  Kaum Farisi 
mengeritik murid-murid Yesus karena memetik bulir gandum dan 
memakannya pada hari Sabat. 

Peraturan hari Sabat  sangat rumit dan mengikat.  Terdapat 39 pekerjaan 
yang dilarang pada hari Sabat. Larangan-larangan antara lain:  
menyalakan api, menyembelih hewan, menimba air, memotong kayu, 
membajak, menabur benih, menuai, memetik gandum,  menampi, 
menyalakan lampu, dan sebagainya. 

Orang Farisi menuduh murid-murid Yesus melanggar  aturan Sabat. 
Jawaban Yesus menyatakan dua tindakan yakni apa yang dilakukan Daud 
dan para imam. Raja Daud dan para pengikutnya memakan roti sajian 
bagi Yahwe yang hanya boleh dimakan oleh imam di bait Allah(1 Samuel 
21: 1-6). Lagi pula, di Bait Suci sendiri pada hari Sabat dilakukan 
upacara-upacara korban yang pada prinsipnya melanggar Hukum Sabat 
karena di sana api dinyalakan, hewan korban disembeli, para imam 
mengangkat daging korban/mempersembahkan   
ke atas altar. Bagi 

Yesus, kebajikan pokok adalah melayani manusia, bukan memuja hukum  
dan ritual. Dia mengutip Kitab Hosea:” Yang Kukehendaki ialah belas 
kasihan dan bukan persembahan (Hosea 6: 6). Dengan alasan tersebut, 
Yesus tidak mengatakan  bahwa hukum itu tidak penting.  Hukum boleh 
dilaksanakan tetapi tidak boleh  menjadi alasan untuk mengabaikan 
kemanusiaan.  

Yesus bukan seorang yang tidak suka dengan hukum yang mengatur 
kehidupan beragama. Namun Ia juga tidak suka kalau hukum diterapkan 
berlebihan. Ia mengkritik orang-orang Yahudi yang menafsirkan hukum 
agama secara legalistik. Hukum adalah salah satu sarana  bagi umat 
beriman menuju keselamatan. Oleh karena itu hukum tidak bisa 
dimutlakkan sebagai satu-satunya sarana  keselamatan. Di atas segala
galanya, cinta kristiani tidak boleh dikorbankan demi memenuhi egoisme 
pribadi. Ingatlah selalu ucapan Yesus berikut ini:” Sabat diciptakan untuk 
manusia, bukan manusia untuk Sabat”. 

Doa 

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk mengutamakan keselamatan  daripada 
aturan-aturan yang membelenggu. Berilah aku pencerahan agar tidak 
menerapkan hukuman begitu keras tanpa belaskasihan dan menghukum 
orang tak bersalah atas nama pemerataan dan keadilan. Ajarilah aku 
untuk taat kepadaMu dalam segala situasi hidup..Amin. 

Sahabatku yang terkasih. Selamat  Hari Jumat Pekan Biasa XV. Salam 
doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan 
Putera dan Roh Kudus...Amin. (Sumber the katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved