Tata Perayaan Ekaristi Katolik

Panduan Tata Perayaaan Ekaristi Minggu 20 Juli 2025 Pekan Biasa XVI Tahun C

Mari simak teks panduan tata perayaaan ekaristi Minggu 20 Juli 2025. Teks panduan tata perayaaan ekaristi lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-IYAND ATA RANGGA
GEREJA PAROKI STA.THERESIA MBATA - Gereja Paroki Santa Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur. Mari simak teks panduan tata perayaaan ekaristi Minggu 20 Juli 2025. Teks panduan tata perayaaan ekaristi lengkap renungan harian Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaaan ekaristi Minggu 20 Juli 2025.

Teks panduan tata perayaaan ekaristi lengkap renungan harian Katolik.

Teks panduan tata perayaaan ekaristi disiapkan untuk Minggu biasa pekan XVI tahun C dengan warna liturgi hijau. 

Teks panduan tata perayaaan ekaristi disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo SVD.

Ikuti perayaaan ekaristi hari Minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Misa Minggu 20 Juli 2025 Hari Biasa Pekan XVI Tahun C

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.  

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Keenambelas dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita 
untuk menyadari kehadiran Tuhan di dalam hidup kita. Dalam bacaan pertama, Abraham menyambut tamu yang ternyata adalah Tuhan. Ia memberikan pelayanan yang terbaik dan Tuhan pun menjanjikan akan mengaruniakan anak kepada Abraham.  Dalam bacaan Injil, Yesus menegur Marta yang meminta Maria saudarinya untuk turut melayani bersama dia. Pelayanan memang baik, tetapi duduk dan berbicara dengan tamu agung adalah lebih baik lagi. Banyak orang ingin mendekati dan berbicara dengan Yesus. Kini, Yesus ada di hadapannya, maka sudah semestinya Marta memberikan waktu untuk berbicara dengan-Nya. Inilah juga teguran bagi kita agar selalu meluangkan waktu untuk bertemu Tuhan.  Dalam bacaan kedua, kita akan dengarkan kegembiraan Paulus yang telah mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Karena pemberitaan Injil, Paulus kadangkala mendapatkan kesulitan dan ancaman. Namun, dia tidak mundur karena ia mau agar semakin banyak orang mengenal Yesus dan Allah. Mari kita bersyukur bersama Paulus. 
[hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam 
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan 
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Ya Tuhan, Engkau selalu mengunjungi kami. Semoga hati kami selalu peka merasakan kehadiran-Mu dalam hidup kami. Semoga kami juga selalu meluangkan waktu untuk menjumpai-Mu dan berbicara dengan Dikau, sumber kehidupan kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam 
persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Kej. 18:1-10a) 

L : Bacaan dari Kitab Kejadian. Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: "Tuanku, jika aku telah 
mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu." Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!" Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang 
empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah." Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki."  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 15:1a) 

Tuhan, siapakah yang boleh menumpang di kemah-Mu? Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5 

Orang yang berlaku tidak bercela,  yang melakukan apa yang adil  dan yang mengatakan kebenaran  
dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya. (Refren) 

Yang tidak berbuat jahat terhadap temannya  dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; 
yang memandang hina orang yang tersingkir,  yang memuliakan orang yang takut akan TUHAN.  (Refren) 

Yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba  dan tidak menerima suap melawan orang yang tak 
bersalah.  Siapa yang berlaku demikian,  tidak akan goyah selama-lamanya. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Kol. 1:24-28)  

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose. 

Saudara-saudari, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengahtengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan, 
apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Luk. 8:15) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 10:38-42)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau 
kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria 
telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengar kisah tentang Yesus mengunjungi keluarga Marta dan Maria. Tanggapan kedua tuan rumah atas kedatangan Yesus ini berbeda. Satunya, yaitu Marta, langsung sibuk menyiapkan segala hal untuk menjamu Yesus. Maria, saudarinya, langsung menemani Yesus dan mendengarkan-Nya. Secara ringkas, Maria mengambil peran untuk menemani tamu dan mengobrol sebagaimana biasanya kita menerima tamu.  Kedua peran ini sama-sama penting sebenarnya, karena bagaimana pun tamu – apalagi tamu yang luar biasa – pasti juga harus dijamu dengan baik. Namun, tamu juga tidak bisa dibiarkan menunggu sendirian di ruang tamu. Kedua kakak beradik itu memang sudah tepat mengambil posisi mereka terhadap Yesus.  Yang menjadi soal adalah Marta merasa bahwa Maria tidak membantunya untuk menyiapkan hal yang perlu. Ia merasa sendirian melayani tamu. Yesus pun menengahi tegangan ini dengan menasihati Marta. Menurut Yesus, Maria telah mengambil bagian yang lebih baik daripada Marta. Paling tidak ada dua alasan utama dari perkataan Yesus ini.

Pertama, Maria tahu menghargai tamu. Sesibuk apapun, jika tamu datang ke rumah kita, kita wajib menghargai kedatangannya dengan menghabiskan waktu kita bersamanya. Itulah bagian yang lebih baik. Kedua, Maria mendengarkan Yesus, seorang tokoh yang luar biasa dalam hal rohani. Yesus sendiri adalah Tuhan. Karena itu, mendengarkan Tuhan adalah mengumpulkan harta yang tidak ternilai, yang tidak akan diambil daripadanya dan yang akan menuntunnya kepada hidup yang kekal. Kelak, Maria sendiri akan diterima di surga oleh pemilik Surga yaitu Tuhan yang sedang berbicara dengannya. Itulah sebabnya, Yesusmengatakan bahwa Maria telah mengambil bagian yang lebih baik.  Dari kisah ini kita belajar satu dua hal untuk kehidupan iman kita. Pertama, kita hidup di tengah Dunia yang penuh dengan perjuangan. Kita tentu sibuk dengan urusan duniawi. Sosok Marta menyimbolkan sosok yang tenggelam dalam urusan duniawi, yang kurang memperhatikan kedekatan dengan Tuhan. Kita diajak untuk meluangkan waktu juga untuk Tuhan, karena kelak kita akan tinggalkansemuanya di dunia ini. Kita akan menghadap Dia yang memiliki kita juga.  Kedua, seringkali kita sendiri tidak memiliki hati untuk menjadi pendengar Sabda Tuhan. Mungkin kita ikut kegiatan rohani, atau ikut misa, namun hati kita tidak berada di situ. Kita ingin cepat-cepat selesai dan waktu kita habiskan lebih banyak pada urusan duniawi. Sosok Maria yang duduk dekat kaki Yesus, mengajarkan kita untuk menikmati setiap momen kebersamaan kita dengan Tuhan, misalnya dalam doa dan Ekaristi. Kita beri waktu yang lebih luas agar kita tidak terburu-buru dan merasa amat berat kalau harus berlama-lama dalam kegiatan itu.  Lebih jauh, kita diharapkan untuk selalu menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Tuhan selalu mengunjungi rumah kita untuk berbicara dengan kita. Semoga kita selalu memiliki waktu untuk bercakapcakap dengan Tuhan di dalam rumah dan di dalam 
keluarga kita. Tuhan memberkati.

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa di surga, yang selalu siap mendengarkan doa kita.  
P : Bagi para gembala Gereja. Semoga di tengah kesibukan untuk melayani Tuhan dan umat, mereka selalu mendengarkan suara Tuhan yang menyertai mereka. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semoga Allah mendampingi mereka agar dapat membimbing 
masyarakat, dengan mendengarkan pendapat dan membangun dialog sehingga tercapai kesejahte
raan yang diharapkan. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang sedang menghadapi kesulitan. Semoga Allah mengutus orang-orang yang mau mendengarkan keluh kesah mereka dan menolong mereka keluar dari kesulitan itu. Marilah kita 
mohon…. 
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Semoga kehadiran Tuhan selalu menggerakkan hati kita untuk mendengarkan Sabda-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya di tengah segala kesibukan kerja. 
Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa yang mahabaik, kabulkanlah permohonan kami dan berilah kekuatan untuk menggunakan segala anugerah-Mu dengan baik dan penuh tanggung jawab, dengan pengantaraan 
Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa mengutus Putra-Nya untuk membawa keselamatan ke tengah kita; setiap orang yang menerima Dia, akan diselamatkan. Oleh karena itu, marilah kita mengangkat hati kepada-Nya, memuji dan meluhurkan Dia sambal berseru: 
Terpujilah Engkau di Surga. 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Allah, Bapa yang kudus, kami memuji Engkau, sebab Engkau telah berjanji kepada umat-Mu untuk 
mengutus seorang Juruselamat, yakni Yesus Kristus, Putra-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Putra-Mu datang sebagai manusia biasa, untuk melaksanakan rencana-Mu, yakni membuka jalan keselamatan bagi kami. Kedatangan-Nya merupakan anugerah terbesar belas kasih-Mu 
kepada manusia. Maka kami berseru:

U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Bila kelak kegenapan masa tiba, Putra-Mu akan datang lagi, ya Bapa, dengan semarak dan mulia. Kedatangan-Nya itu kami nantikan dengan berjaga sambil berdoa. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Dalam menantikan kedatangan-Nya yang mulia, Dia menuntun kami dengan Sabda-Nya, memberi 
harapan dengan janji keselamatan yang akan kami peroleh dalam Dia. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu 
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu 
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:

Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 
19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari 
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan 
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di 
sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa. 

21.  MENDOAKAN MAZMUR 150 

P : Mari kita mendoakan Mazmur 150, untuk memuji Tuhan yang melindungi, memberkati, dan menuntun 
hidup kita. Yang memiliki Alkitab, kita doakan bersama-sama. 

Haleluya!  
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! 
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,  
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! 
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,  
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! 
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,  
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! 
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, 
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! 
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!  

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra  dan Roh Kudus,  Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,  dan sepanjang segala abad. Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, sebagaimana Abraham yang menyambut tamu dengan penuh keramahtamahan, maka kita diundang untuk menghormati sesama kita dengan baik. Siapa tahu, Tuhan juga berbicara kepada kita melalui mereka. Karena itu, mari kita hidupkan semangat saling menghargai di tengah keluarga dan lingkungan kita.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, bantulah kami agar kami mampu setia kepada-Mu. Ketika semangat iman kami lesu, bangkitkanlah kami agar dengan penuh kesadaran kami menyambut kehadiran-Mu dalam hidup kami.  Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal.  [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 

U  : Syukur kepada Allah. 

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved