Universitas Nusa Nipa

Tim PKM UNIPA Beri Pelatihan Manajemen Keuangan bagi Nelayan "Raja Tuna" di Kelurahan Wuring 

Tim PKM Ini diketuai oleh Konstantinus Pati Sanga selaku Dosen Unipa  didampingi Cicilia Ayu Wulandari

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-UNIPA
Tim PKM Universitas Nusa Nipa melaksanakan kegiatan pertama dari rangkaian program Pendidikan, Pelatihan, dan Pendampingan Literasi Keuangan bagi kelompok nelayan Raja Tuna di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pada Jumat, 19 Juli 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tim PKM Universitas Nusa Nipa melaksanakan kegiatan pertama dari rangkaian program Pendidikan, Pelatihan, dan Pendampingan Literasi Keuangan bagi kelompok nelayan Raja Tuna di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pada Jumat, 19 Juli 2025.

Tim PKM Ini diketuai oleh Konstantinus Pati Sanga, SE.,AK.,MSA selaku Dosen Unipa  didampingi Cicilia Ayu Wulandari Nuwa, SE.,MM dan Barnabas Pablo Puente Wini Bhokaleba, S.Psi.,M.Si yang juga merupakan dosen Unipa.

Tiga orang dosen ini juga berkolaborasi dengan empat mahasiswa Unipa diantaranya Maria T. Ose Krowin, Theresia Vitriana Manise, Maria Kresna D.M.Pare dan Maria Apriyani Yanti.

Konstantinus Pati Sanga, kepada Tribunflores.com menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat, Program Pengabdian Masyarakat Pemula DPPM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Tahun 2025 dengan judul “PKM Kelompok Nelayan " Raja Tuna" di Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka”. 

 

Baca juga: Dua Dosen Agroteknologi UNIPA Diutus Ikuti Program Sertifikasi Kompetensi Pertanian di Malang

 

 

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan manajemen keuangan keluarga nelayan, sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga mereka.

Kegiatan perdana ini berfokus pada pendidikan keuangan, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 13 orang nelayan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Raja Tuna. 

"Materi disampaikan secara interaktif dengan pendekatan kontekstual, disesuaikan dengan realitas kehidupan para nelayan," ucapnya. 

Sementara itu, kegiatan pelatihan dan pendampingan akan dijadwalkan kembali pada waktu yang telah disepakati bersama mitra.

Kontantinus juga menambahkan bahwa latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini adalah bahwasannya Kabupaten Sikka memiliki potensi besar di sektor perikanan tangkap, khususnya ikan Tuna sebagai komoditas unggulan dengan nilai LQ 10. Produksi perikanan tangkap mencapai rata-rata 14.689 ton dengan nilai Rp 150 Juta per tahun.

Dan, kelompok usaha Bersama (KUB) Raja Tuna menjadi salah satu pelaku Utama yang memperoleh penghasilan tinggi hingga 30 juta per musim. Namun, tingginya penghasilan tidak sebanding dengan kondisi ekonomi keluarga nelayan, akibat lemahnya manajemen keuangan keluarga. selain itu, alat produksi berupa pisau loin yang digunakan sudah berkarat dan tidak higenis menyebabkan kerugian akibat hasil irisan yang terbuang.

Oleh karena itu, kata Konstantinus, kegiatan ini juga bertujuan memberikan Pendidikan dan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga serta pengadaan pisau loin tuna (slicing knife Victorinox 30 cm 5.7423.30) guna meningkatkan efisiensi produksi dan kesejahteraan nelayan.

Kontantinus membeberkan bahwa materi yang disampaikan pada kegiatan pertama mencakup beberapa topik-topik dasar yakni;

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved