Breaking News

Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini Rabu 23 Juli 2025, Rezeki Tuhan Selalu Siapkan, Tetaplah Bersyukur

Mari simak renungan Katolik hari ini Rabu 23 Juli 2025. Tema renungan Katolik hari ini rezeki Tuhan selalu siapkan, tetaplah bersyukur.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-IK NAGEKEO
GEREJA KATOLIK AERAMO - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo di Aeramo Nagekeo.Mari simak renungan Katolik hari ini Rabu 23 Juli 2025. Tema renungan Katolik hari ini rezeki Tuhan selalu siapkan, tetaplah bersyukur. 

Oleh: Pater Frans Banusu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik hari ini Rabu 23 Juli 2025.

Tema renungan Katolik hari ini rezeki Tuhan selalu siapkan, tetaplah bersyukur.

Renungan Katolik hari ini disiapkan untuk hari Rabu Biasa XVI, Perayaan fakultatif Santa Brigitta, Janda, Santo Apolinaris, Uskup dan Martir, dengan warna liturgi hijau.

Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 23 Juli 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Renungan Katolik Rabu 23 Juli 2025, Jatuh di Tanah yang Baik

 

Bacaan Pertama Kel 16:1-5.9-15

Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit.

Segenap jemaah Israel berangkat dari Elim, lalu tiba di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai. Mereka tiba di sana pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir. Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel terhadap Musa dan Harun. 

Mereka berkata, “Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadap kuali penuh daging dan memakan roti sepuas hati! Sebab kalian membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.”

Lalu bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit bagimu. Maka bangsa ini akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. 

Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang mereka bawa pulang, maka yang dibawa itu akan menjadi dua kali lipat banyaknya daripada yang mereka pungut setiap hari.”

Lalu Musa berkata kepada Harun, “Katakanlah kepada seluruh jemaah Israel, ‘Marilah dekat ke hadapan Tuhan, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu’.” Dan ketika Harun sedang berbicara kepada seluruh jemaat Israel, mereka mengarahkan pandangan ke arah padang gurun, maka tampaklah kemuliaan Tuhan dalam awan. 

Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut . Katakanlah kepada mereka, ‘Pada waktu senja kalian akan makan daging dan waktu pagi kalian akan makan roti sampai kenyang. Maka kalian akan tahu, bahwa Akulah Tuhan Allahmu.”

Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh menutupi perkemahan mereka. Dan pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap, tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah. 

Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, “Apakah ini?” Sebab mereka tidak tahu, apa itu. Lalu berkatalah musa, “Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 78:18-19.23-24.25-26.27-28

Ref: Tuhan memberi mereka gandum dari langit.

Maka Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia menghujankan manna untuk dimakan, dan memberikan mereka gandum dari langit.

Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah. Ia menghembuskan angin timur dari langit dan menggiring angin selatan dengan kekuatan-Nya.

Ia menghujankan daging seperti debu banyaknya, dan burung-burung bersayap dihamburkan-Nya laksana pasir di laut; Semuanya itu dihujankan-Nya di tengah perkemahan mereka, di sekeliling tempat kediaman mereka.

Bacaan Injil Mat 13:1-9

Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda.

Pada suatu hari Yesus keluar dari rumah dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Yesus naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. 

Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan-perumpamaan. Ia berkata, “Ada seorang penabur keluar menaburkan benih. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu burung-burung datang memakannya. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya; lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 

Tetapi sesudah matahari terbit, layulah tumbuhan itu dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda. Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengarkan!”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

"Sebagian lagi jatuh di semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati." (Mat 13:7). Tubuh kita teristimewa hati kita menjadi lahan terbaik Sabda Tuhan. Kondisi hati kita yang menerima Sabda Tuhan entah berada di pinggir jalan, tanah berbatu-batu, semak duri atau tanah baik/subur setiap kita tahu itu. Iman di pinggir jalan dan di tanah berbatu menandakan iman yang kurang mendalam.

Iman semak duri menggambarkan kecemasan, kegelisahan dan pelbagai tantangan dunia, di mana benih iman kehilangan daya kekuatannya untuk bertumbuh, berkembang dan berbuah dalam diri kita. Cemas akan hidup yang terberkati, gelisah akan kesejahteraan hidup duniawi (pangkat, jabatan dan kuasa) iman jadi taruhan, tantangan ideologi, falsafah-falsafah palsu, pengaruh-pengaruh kekuatan duniawi lainnya yang menggocangkan iman itu (penyakit, bencana dan aneka tantangan lainnya). 

Bagi seorang beriman katolik Sabda Tuhan itu penting. Sabda menjadi pedoman utama hidup kita. Sabda Tuhan itu menolong kita mengelola hidup selaras kehendak Allah dan menginspirasi kita untuk saling peduli dalam kebersamaan hidup serta membuat kita kuat, bertahan menghadapi pencobaan apa pun dalam hidup ini. Kita yakin bahwa Allah tetap menyertai, membimbing sepanjang peziarahan hidup ini. Allah sumber hidup selalu menyediakan rezeki baik jasmani maupun rohani bagi raga jiwa kita.

Kerinduan untuk menggapai yang terbaik dalam hidup diinspirasi oleh Sabda Tuhan. Menjadi pribadi sebagai tanah baik, tanah subur bagi Sabda Allah adalah ideal tertinggi setiap insan beriman. Sabda Tuhan membantu setiap kita untuk berjuang menggapai tujuan ideal hidup rohani itu. "Sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda." (Mat 13:8). Kitab Suci Perjanjian lama menginspirasi kita bahwa hidup tidak selamanya berjalan mulus. Tantangan, kesulitan pasti saja terjadi. Bangsa Israel yang telah dibebaskan dari hidup terbelenggu berabad-abad di tanah Mesir, kini mengalami kesulitan makanan di padang gurun.

Mereka bersungut-sungut, mengeluh kepada Musa dan Harun. Allah mendengar keluhan mereka lalu memberi solusi melalui Musa, "Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit bagimu. Burung-burung puyu Tuhan datangkan. Berkatalah Musa kepada bangsa ini, "Inilah roti yang diberikan Tuhan kepadamu." (Kel 16:4a.13.15b). Kesetiaan dalam iman akan Tuhan menjadi sumber utama keselamatan manusia. Maka Pemazmur menanggapi dalam madah agungnya, "Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah." (Mzm 78:25). Syukur atas kelimpahan hidup itu merupakan kewajiban bagi umat beriman. Rezeki jasmani rohani Tuhan sediakan untuk menjawabi kebutuhan hidup kita. Tetap setia beriman kepada-Nya dan senantiasa memuji keagungan nama Tuhan  dalam setiap peristiwa hidup kita. (Sumber iman katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved