Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 25 Juli 2025, Kekuasaan Dunia Menggoda: Hukuman Kekal Menanti

Mari simak renungan Katolik Jumat 25 Juli 2025. Tema renungan Katolik hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA MATALOKO BAJAWA - Gereja Mataloko di Bajawa, Ngada, Flores, NTT, 2025.Mari simak renungan Katolik Jumat 25 Juli 2025. Tema renungan Katolik hendaklah ia menjadi pelayanmu. 

Oleh: Pater Frans Banusu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Jumat 25 Juli 2025.

Tema renungan Katolik hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Renungan Katolik disiapkan untuk hari Jumat Biasa XVI, Pesta Santo Yakobus Tua, Rasul, dengan warna liturgi merah.

Renungan Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 25 Juli 2025, Hendaklah Ia Menjadi Pelayanmu

 

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Jumat 25 Juli 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama 2Kor. 4:7-15

Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri.

Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa.

Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini.

Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.”

Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.

Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6

Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.

Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil: PS 952

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Injil Katolik Matius. 20:20-28

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?”

Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”

Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.

Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu.

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,

hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

"Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 

Tidaklah demikian di antara kamu." (Mat 20:25-26). Kekuasaan duniawi memang menjadi godaan besar bagi manusia. Setiap orang merindukannya walau tak menggapainya. 

Demi memperoleh kekuasaan itu, orang bisa melakukan apa saja. Calon penguasa dan para pendukungnya berjuang mati-matian bukan untuk keesejahteraan bersama tetapi demi menggapai keuntungan yang telah diprediksi, kepentingan politis, kelompok maupun individu. 

Oleh karena human error ini, maka mereka terjebak rancangan hukuman yang dibuat sendiri. Yesus mencerahkan kita semua, bahwa kesediaan menjadi hamba yang bersahaja dan pelayan tanpa pamrih itulah kekuasaan atau jabatan yang semestinya.

 "Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah menjadi pelayanmu dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu." (Mat 20:26b-27). 

Sebagai orang beriman risiko terpilih menjadi penguasa entah itu jabatan religius atau pun jabatan dalam pemerintahan wajib menjadi pelayan atau hamba. 

Yesus melihat kenyataan yang terjadi maka dengan tegas mengatakan, "Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka." (Mat 20:25). 

Yesus memanggil Yakobus dan Yohanes di pantai Danau Galilea. Karena kuasa besar yang dimiliki oleh Yesus sebagai Anak Allah, ibu mereka menduga kedua putranya bakal menjadi pembesar dalam kerajaan Yesus kelak. 

Maka Yesus tidak segan-segan mencegah permintaan jabatan bagi kedua anaknya. Ibu mereka pun memahami. Sebagai rasul, Yakobus memiliki semangat yang luar biasa. Ia mati dengan menumpahkan darahnya. 

Gereja kuat, berdiri kokoh sampai kapan pun atas dasar iman para rasul yang mengakui Yesus sebagai Mesias. Tantangan apa pun takkan pernah merobohkan Gereja Yesus Kristus di tengah dunia. 

Rasul Paulus menggambarkan tantangan besar misi sebagai pelayan, hamba adalah penganiayaan dan bahkan pembunuhan. 

Rahasia kekuatan para rasul dalam karya pewartaan Injil dilukiskan dengan sangat indah oleh Santo Paulus, "Harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari kami sendiri." (2Kor 4:7). Dalam karya pelayanan itu, kematian Yesus dibawa serta di dalam tubuh mereka sehingga kehidupan Yesus juga menjadi nyata dalam tubuh mereka. 

Aku percaya sebab itu aku berbicara. Inilah roh iman yang mesti dimiliki dan dihidupi oleh semua pengikut Kristus. Maka Pemazmur memberi tanggapan dalam madah pujiannya, "Pada waktu itu berkatalah orang di antara  bangsa-bangsa, Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini! Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita." (Mzm 126:2cd-3). Menjadi hamba dan pelayan dalam tugas pelayanan di tengah tata dunia sebagai murid-murid Tuhan merupakan tuntutan di zaman ini. 

Kualitas hidup takkan pernah diukur dalam jumlah berapa banyak jabatan spiritual atau jabatan politik yang diterima. Melayani dengan tulus tanpa trik manipulatif terselubung serta menjumpai setiap tantangan dengan semangat pengorbanan, itulah jabatan yang menghantar ke jenjang menjadi pembesar dan terkemuka sesungguhnya sesuai harapan Tuhan. Kita bawa roh Tuhan dalam setiap tugas pelayanan kita. (Sumber iman katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved