Breaking News

Prospek Cuaca Sepekan

BMKG: Potensi Hujan Masih Terjadi, Ancaman Karhutla Tetap Tinggi

Masyarakat diimbau tetap waspada dan proaktif dalam mengantisipasi potensi cuaca signifikan seperti kekeringan dengan potensi karhutla.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
HUJAN LEBAT- Hujan lebat mengguyur Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (31/3/2024) lalu. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- BMKG mengimbau masyarakat  tetap waspada terhadap potensi cuaca yang cerah dan kering, yang dapat mengakibatkan bencana kebakaran hutan dan lahan, maupun hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang yang berdampak pada bencana hidrometeorologi, Selasa (29/7/2025) .

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan meningkat dalam sepekan ke depan. Kondisi ini didukung oleh berbagai faktor, mulai dari skala regional hingga lokal, yang secara kolektif menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan awan-awan hujan dengan intensitas bervariasi.

Secara regional, pantauan Outgoing Longwave Radiation (OLR), kombinasi antara gelombang ekuator Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan low frequency menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif yang signifikan, di akhir bulan Juli hingga awal Agustus di sebagian wilayah Sumatera, Jawa – Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Daerah perlambatan kecepatan angin diprediksi terjadi dan memanjang dari Sumatra Selatan hingga Sumatra Barat, di Kep. Riau, di Selat Malaka, di Laut Andaman, dari Samudra Hindia Barat lampung hingga Barat Bengkulu, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, di Nusa Tenggara Barat, di Nusa Tenggara Timur, di Papua Selatan, dan dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat Daya. 

 

Baca juga: Gunung Lewotolok Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Erupsi Tidak Teramati

 

 

Daerah pertemuan angin terpantau di Laut Andaman, Laut China Selatan, Samudera Hindia sebelah barat Sumatera, Laut Filipina, dan Samudra Pasifik utara Pulau Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin permukaan hingga mencapai lebih dari 25 knots di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Filipina, Samudra Hindia Selatan NTB hingga Barat daya Lampung, pesisir selatan Jawa, Laut Jawa, perairan Bali hingga NTB, Laut Maluku, dan Samudra Pasifik Timur Filipina, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di sekitar wilayah perairan tersebut.

Dengan memperhatikan kompleksitas dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan proaktif dalam mengantisipasi potensi cuaca signifikan seperti kekeringan dengan potensi kebakaran hutan dan lahan, meski di sisi lain perlu tetap diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah masing-masing selama sepekan ke depan.

 

Baca juga: Dari Pangan hingga Energi, Pemprov NTT Tetapkan Arah Pembangunan 2026

 

Prospek suaca sepekan ke depan

Periode 29 – 31 Juli 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved