Inji Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 1 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Jumat 1 Agustus 2025. Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
PETUGAS LITURGI: Salah satu petugas liturgi sedang membacakan bacaan suci saat misa harian berlangsung di Kapela Santo Paulus Tuang Muut Maumere, Rabu, 12 Oktober 2022 pagi lalu.Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Jumat 1 Agustus 2025. Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Jumat 1 Agustus 2025.

Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik.

Hari Jumat 1 Agustus 2025 merupakan, Hari Jumat Pertama, Peringatan Wajib Santo Alfonsus Marie de Ligouri, Uskup dan Pujangga Gereja, dengan warna liturgi putih.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Jumat 1 Agustus 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 1 Agustus 2025, Gosip Lebih Kejam dari Tusukan Pedang  

 

Bacaan Pertama Im 23:1.4-11.15-16.27.34b-37

Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan.

Tuhan bersabda kepada Musa, “Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi.

Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat.”

Tuhan bersabda pula kepada Musa,”Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, ‘Apabila kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat.

Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu. Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada Tuhan.

Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Pendamaian. Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Hari yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. 

Pada hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat.

Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 81:3-4.5-6ab.10-11ab

Ref:Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.

Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu, diiringi gambus. Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.

Sebab begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yaku; hal itu ditetapkan-Nya sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu Ia maju melawan tanah Mesir.

Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

Bait Pengantar Injil 1Ptr 1:25

Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Bacaan Injil Matius 13:54-58

Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia  itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mujizat di situ.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

“Dari manakah diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mukjizat-mukjizat itu?” (Mat 13:54)

Pendahuluan: Yesus dan Kampung Halaman-Nya

Dalam Injil hari ini, kita menyaksikan momen yang ironis sekaligus menyedihkan: Yesus ditolak oleh orang-orang sekampung halaman-Nya sendiri. Setelah mengajar dengan hikmat yang luar biasa dan melakukan mukjizat di banyak tempat, kini Yesus kembali ke Nazaret—tempat Ia dibesarkan. Namun, alih-alih disambut, Ia justru diragukan dan ditolak. Matius mencatat bahwa mereka merasa heran, bukan karena kekaguman, tetapi karena keraguan: "Bukankah Ia anak tukang kayu?"

Renungan Katolik Harian: Ketika Iman Tertutup Prasangka

Renungan Katolik hari ini mengajak kita merenungkan bagaimana prasangka dan keterikatan pada masa lalu bisa menghalangi pertumbuhan iman. Orang-orang Nazaret tidak bisa melihat Yesus lebih dari sekadar "anak Yusuf". Mereka memenjarakan identitas-Nya dalam kenangan masa kecil dan latar belakang keluarga-Nya.

Hal ini mengajarkan bahwa iman sejati tidak dibangun di atas pengenalan lahiriah semata, melainkan keterbukaan hati untuk melihat karya Allah, bahkan dalam hal yang sederhana dan biasa. Refleksi rohani Katolik hari ini menantang kita: Apakah kita juga menolak suara Tuhan hanya karena datang dari orang yang "terlalu biasa"?

Kisah Ini Relevan Bagi Kita

Matius 13:54-58 bukan hanya cerita tentang Yesus dan Nazaret, melainkan cermin untuk kita sendiri. Mungkin dalam hidup kita, ada banyak “Yesus” yang datang dalam bentuk orang tua, teman, pasangan, atau bahkan orang asing yang membawa teguran atau ajakan untuk berubah. Tapi seperti orang-orang Nazaret, kita lebih sering menutup diri karena merasa “tahu” siapa mereka.

Padahal bisa jadi, justru melalui merekalah Tuhan sedang bekerja. Renungan Katolik harian ini mengundang kita untuk membuka mata rohani, dan membiarkan Tuhan berbicara, walau dalam cara yang tidak kita duga.

Iman yang Menyambut, Bukan Menolak

Dalam ayat terakhir dikatakan, “Dan karena ketidakpercayaan mereka, Ia tidak mengadakan banyak mukjizat di situ.” (Mat 13:58). Ini bukan berarti kuasa Yesus terbatas, tetapi menunjukkan bahwa iman kita berperan penting dalam menghadirkan kuasa Allah dalam hidup kita.

Mukjizat terjadi bukan karena hebatnya kita, tapi karena hati yang percaya dan terbuka. Sebaliknya, ketika hati kita dikeraskan oleh sinisme, pengalaman masa lalu, atau keangkuhan, maka kehadiran Yesus bisa berlalu begitu saja—tanpa membawa perubahan apa pun.

Refleksi Pribadi

Apakah saya pernah menolak kebenaran karena datang dari orang yang saya anggap "tidak layak"?

Apakah saya percaya bahwa Tuhan bisa bekerja lewat cara-cara sederhana?
Apakah saya memberi ruang bagi Yesus untuk berkarya dalam keseharian hidup saya?

Doa Renungan Katolik

Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini aku terlalu mengandalkan penilaianku sendiri. Ajarku untuk mengenal dan menerima-Mu dalam setiap pribadi dan situasi yang hadir dalam hidupku. Lembutkan hatiku agar aku tidak kehilangan kehadiran-Mu hanya karena prasangka. Amin.

Penutup

Melalui renungan Injil hari ini dari Matius 13:54-58, kita diajak untuk bertumbuh dalam iman yang terbuka dan rendah hati. Mari jangan sampai kita menjadi seperti orang Nazaret, yang karena merasa paling tahu, akhirnya kehilangan kesempatan mengalami mukjizat Tuhan. (Sumber the katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved