Keracunan Makanan di Kota Kupang

DPRD Nilai MBG di NTT Layak Disetop Sementara untuk Perbaikan 

Sekretaris Komisi IV DPRD NTT Ana Waha Kolin menilai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di NTT layak disetop

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
RAWAT DI RS - Sejumlah siswa dirawat usai konsumsi Makan Bergizi Gratis di Sumba Barat Daya, NTT, Rabu 23 Juli 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Sekretaris Komisi IV DPRD NTT Ana Waha Kolin menilai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di NTT layak disetop sementara. 

Hal itu dilakukan untuk evaluasi atau perbaikan, buntut dari berbagai kejadian keracunan yang menimpa siswa pada sejumlah sekolah di NTT. 

Politisi PKB itu menyebut, program MBG ini sangat bagus karena memberi tambahan gizi bagi anak-anak Indonesia. Namun, pada pelaksanaannya tidak baik. 

"MBG harus disetop dulu dan dilakukan evaluasi sehingga mau dilanjutkan atau seperti apa skemanya tergantung hasil evaluasi," katanya, Senin (4/8/2025). 

 

Baca juga: Massa Aksi Damai Minta Pemprov NTT Alihfungsikan Mobil Operasional untuk Angkut Pepaya

 

 

Ana Kolin mendorong semua pihak yang menjadi penanggung jawab bisa membuka diri. Sebab, selama ini para pihak justru sangat tertutup dari publik. Akibatnya tidak ada pengawasan. 

"OPD lainnya seperti Dinkes, DP3A dan lainnya jangan dijadikan sebagai 'pemadam kebakaran' setelah MBG menuai persoalan," katanya. 

Ana Kolin mendorong program itu ikut berlandaskan asas mengasihi bagi anak-anak. Karena, program ini ditujukan bagi para generasi penerus. Harusnya, program ini melindungi dan bukan menyengsarakan. 

Dia menegaskan, NTT belum bersiap untuk melaksanakan MBG. Fakta lain, kata dia, bahan baku pun masih didatangkan dari luar Provinsi. Padahal tujuan lain dari MBG adalah itu melakukan pemberdayaan masyarakat lokal. 

"Pengelolaan membeli bahan baku dari UMKM seperti telur, daging ayam dan lainnya. Kalau bahan baku dari luar NTT, pemberdayaan UMKM seperti apa, nihil kan," kata Ana Kolin. 

Sebagai informasi, pada Juli 2025 lalu ratusan siswa di SMPN 8 Kupang hingga Kabupaten Sumba Barat Daya mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG. 

Hasil uji laboratorium di UPTD Kesehatan NTT menemukan adanya bakteri pada makan. Dua bakteri yang mengarah pada diare hingga gangguan pada usus seseorang. (fan) 

Berita TRIUBNFLORES.COM Lainnya di Google News


POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI


DPRD NTT - Sekretaris Komisi IV DPRD NTT Ana Waha Kolin. 
  

 

 

 

 

 

 
 
 
 
 
 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved