Erupsi Gunung Lewotobi Laki laki
Penuh Abu Vulkanik Lewotobi, Aktivitas Warga di Kawasan Rawan Masih Normal
Sedikitnya 600 warga masih menetap dan beraktivitas di kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Sedikitnya 600 warga masih menetap dan beraktivitas di kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Mereka umumnya warga di Dusun Kampung Baru dan Dusun Podor, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Senin (04/08/25) siang, sejumlah pengusaha di Pasar Boru lama, Dusun Kampung Baru, masih membuka kios, foto copy, warung makan, dan lapak jualan BBM eceran. Setiap sudut wilayah itu penuh dengan abu vulkanik. Lingkungan kini tak sehat.
Setiap Senin memang menjadi hari ekonomi di wilayah itu, sekalipun lokasi pasar berpindah ke Dusun Kelobong, Desa Boru, setelah bencana dahsyat Lewotobi Laki-laki 3 November silam.
Baca juga: Citra Bakti Ngada Lolos ke Semifinal, Bungkam BMP Flotim Tiga Gol Tanpa Balas
"Kami tidak mengungsi, kami di sini untuk bisa jualan demi kelangsungan hidup," ujar seorang pedagang, meminta namanya dirahasiakan.
Usaha kios sembako sudah ia rintis sejak 12 tahun silam. Usaha ini berjalan dari nol dengan modal awal pinjaman ke bank. Saat usahanya kian sukses, datang bencana letusan Lewotobi Laki-laki. Ribuan warga mengungsi ke tempat aman. Omzetnya merosot.
Ia dan anggota keluarganya tak mengungsi ke posko terpusat ataupun mandiri. Mereka tetap bertahan. Saat terjadi letusan dahsyat, mereka menyelamatkan diri ke arah barat, tepatnya di perbatasan Flores Timur-Sikka.
"Kami kembali lagi ke sini kalau keadaan sudah mulai kondusif. Kami punya tempat usaha dan rumah juga ada di sini, jadi kami memilih untuk tetap bertahan," katanya.
Selain warga yang punya usaha, pelayanan di Puskesmas Boru berjalan normal di tengah status Level IV (Awas) Lewotobi Laki-laki. Pusat kesehatan masyarakat bagi 11 desa itu juga berada dalam peta KRB.
Lalu lintas kendaraan yang datang dari segala penjuru terpantau ramai. Desa Boru dipenuhi abu vulkanik setebal 3-4 centi meter. Berada di sini beresiko terserang gangguan pernapasan.
Sejumlah anggota Polres Flores Timur dan Polsek Wulanggitang membagikan masker bagi warga saat ke Pasar Boru. Seluruh pasar penuh dengan abu.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, melaporkan aktivitas kegempaan pada gunung itu masih tinggi.
Dalam enam jam, 00.00 Wita sampai 06.00 Wita, Lewotobi Laki-laki mengalami 2 gempa hembusan, 1 gempa tremor non harmonik, 2 gempa low frekuensi, 4 gempa vulkanik dalam, dan 1 gempa tektonik jauh.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Kolaborasi Gentaskin 2025, Mahasiswa Stiper Flores Bajawa Terjun Atasi Stunting di NTT |
![]() |
---|
Citra Bakti Ngada Lolos ke Semifinal, Bungkam BMP Flotim Tiga Gol Tanpa Balas |
![]() |
---|
PS Malaka Lolos ke Semifinal Piala Soeratin Usai Taklukkan Persebata Lembata Lewat Adu Penalti |
![]() |
---|
440 Personel Amankan Aksi Jilid III Aliansi Cipayung dan Komunitas Pikap di Kantor Gubernur NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.