Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 10 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa Minggu 10 Agustus 2025. Teks misa lengkap renungan harian Katolik. Ikuti misa hari minggu dengan tekun.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 10 Agustus 2025.
Teks misa lengkap renungan harian Katolik.
Teks misa disiapkan untuk hari raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga.
Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Hari Ini Jumat 8 Agustus 2025, Menyangkal Diri dan Memikul Salib
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan Bunda Maria.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini Gereja Katolik Indonesia merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, yang sebenarnya jatuh pada tanggal 15 Agustus. Gereja percaya bahwa Bunda Maria, oleh kesucian hidupnya, diangkat ke surga dengan jiwa dan raga. Karena itu, perayaan ini memberikan harapan kepada kita sekalian bahwa kita bisa mencapai kesucian hidup dengan meneladani Bunda Maria. Kita bisa menjadikan Bunda Maria sebagai model hidup iman kita, yang setia kepada Tuhan dalam segala situasi. Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang
berbicara tentang Bunda Maria, secara khusus dalam bacaan pertama dan bacaan Injil. Dalam Injil, kita akan mendengarkan kisah Bunda Maria mengunjungi Elisabet. Maria bersukacita dania pun bermadah memuliakan Tuhan atas seluruh karya agung Allah yang terjadi dalam dan melalui dirinya. Mari kita siapkan hati kita untuk merayakan peristiwa keselamatan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Tuhan, karena kabar malaikat, kami mengetahuibahwa Yesus Kristus Putra-Mu mengandung dari Bunda Perawan Maria. Kesetiaan Maria menerima Sabda dan menjadi pelaksana Sabda yang konsekuen telah membuatnya diangkat ke surga dengan jiwa dan raga. Semoga kami mampu meneladaninya agar kelak kami dapat bersatu dengan Dikau dalam perjamuan abadi. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Buku Bacaan]
07. BACAAN PERTAMA (Why. 11:19a; 12:1-6a.10ab)
L : Bacaan dari Kitab Wahyu.
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah. Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 45:10d)
Di sebelah kananmu.
berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir. Mzm. 45:10c-12.16
Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya! (Refren)
Dengan sukacita dan sorak-sorai, mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:20-26)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus.
Saudara-saudari, yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA DAN BAIT PENGANTAR INJIL
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Maria diangkat ke surga, * para malaikat bersukacita.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 1:39-56)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan
hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatanperbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Dari Injil tadi kita mendengarkan tentang kunjungan Bunda Maria kepada Elisabet. Keduanya sedang mengandung tetapi Elisabeth lebih membutuhkan perhatian terutama karena ia sudah memasuki usia-usia tua kehamilannya. Mari kita dalami injil ini untuk
menguatkan iman kita kepada Tuhan.
Pertama, saling membantu. Dari malaikat Gabriel, Maria mengetahui bahwa Elisabet keluarganya sedang mengandung dalam bulan yang keenam. Ini tentu saja menggembirakan karena sudah lama pasangan Zakaria dan Elisabet ini menantikan buah hati. Kegembiraan ini bukan saja bagi Elisabet tetapi juga bagi Maria. Karena itulah, Maria mengambil waktu untuk datang menjenguknya, memberikan peneguhan, dan membantu sejauh ia bisa. Itulah
sebabnya, meskipun jauh dari Nazaret, Maria melakukan perjalanan untuk menjumpai Elisabet. Mereka pun saling meneguhkan terutama karena mereka berdua sedang mengandung seorang anak. Kita pun diajak untuk saling memperhatikan satu sama lain. Kita hadir di dunia ini untuk saling meneguhkan dan saling membantu. Karena itu, bantuan sekecil apapun akan sangat berarti bagi orang yang membutuhkannya. Kehadiran kita saja sudah merupakan kekuatan bagi orang lain. Jika kita sungguh-sungguh memperhatikan orang lain, maka Tuhan juga akan memperhatikan kita. Dia juga akan menghadirkan dan menggerakkan hati sesama untuk berjalan bersama kita dan menolong kita.
Kedua, bersama-sama memuliakan Tuhan. Ketika Elisabet melihat Maria, ia pun kegirangan karena ia tidak pernah menyangka bahwa Maria akan datang mengunjunginya. Anak di dalam rahim pun melonjak kegirangan bersamanya. Pada akhirnya, Maria pun bergembira dan memuji Tuhan. Mereka semua dihantar untuk melihat karya agung Tuhan. Mereka merasa bahwa mereka dipertemukan oleh Tuhan. Itulah yang membuat mereka menjadi amat
bergembira dalam Tuhan. Sebagai orang beriman, pertemuan kita dengan sesama hendaknya merupakan pertemuan iman, di mana kita saling meneguhkan dan menguatkan. Kita tidak bertemu untuk merancang kejahatan atau melakukan hal-hal negatif yang merugikan kita dan sesama kita. Itu sama sekali tidak dikehendaki oleh Tuhan. Yang dikehendaki Tuhan dan yang menggembirakan kita adalah kita saling meneguhkan iman kita, karena hanya itulah kekuatankita dalam hidup. Maria dan Elisabet menjadi contoh bagi kita untuk bertemu dan melakukan hal-hal positif serta memuliakan Tuhan. Semoga demikian.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Kristus telah mendirikan Gereja-Nya sebagai wadah keselamatan bagi dunia. Maka marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa demi kepentingan Gereja-Nya yang kudus.
P : Bagi Gereja yang kudus. Maria adalah gambaran sempurna dari Gereja Kudus dan Bunda semua orang beriman. Semoga Gereja meneladani dia dalam kesucian dan kekokohan imannya agar makin layak disebut umat Allah. Marilah kita mohon….
P : Bagi Pemerintah dan masyarakat. Kita berdoa semoga semua instansi pemerintahan menjalankan tugas mereka dengan tanggung jawab untuk melayani kepentingan masyarakat, sehingga terciptalah kehidupan bersama yang adil dan makmur, damai dan sejahtera. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang menderita. Semoga di bawah perlindungan Bunda Maria, setiap
orang memperoleh kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup mereka. Semoga mereka sendiri mampu mengatasi penderitaannya karena mengandalkan kasih Allah. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita semua yang hadir dalam perayaan ini berusaha memelihara kesucian hidup dengan tekun mendengarkan Sabda Allah serta rajin berdoa sehingga kita pun memperoleh kebahagiaan abadi di surga. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahabaik, kemuliaan yang telah diterima oleh Bunda Maria merupakan jaminan bagi hidup kami, umat beriman. Semoga Engkau mendengarkan
dan mengabulkan doa-doa permohonan kami ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada SyukurKepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah berkenan memilih Santa Perawan Maria menjadi Bunda Sang Penebus. Ia pun menjadikan Maria teladan orang beriman. Maka marilah kita memuji Allah dengan berseru: Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru slamatku.
U : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku.
P : Ya Allah, dengan memilih Maria menjadi Bunda Sang Putra, Engkau membuka fajar baru bagi kami, umat manusia, yang mendambakan keselamatan. Maka kami memuji Engkau:
U : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku.
P : Karya-Mu sungguh mengagumkan, ya Allah. Dalam diri Maria, Engkau menyatakan kebijaksanaan-Mu yang tak terduga: orang yang berkuasa Engkau turunkan dari takhtanya, tetapi orang yang hina dina Engkau angkat; orang lapar Engkau kenyangkan dengan kebaikan, sedangkan orang yang kaya Engkau usir pergi dengan tangan kosong. Maka kami memuji Engkau:
U : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku.
P : Dalam diri Maria, Engkau memberikan teladan kepasrahan sejati kepada kehendak-Mu, Ketika Maria memasrahkan diri dengan berkata: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku, menurut perkataan-Mu”. Maka kami memuji Engkau:
U : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku.
P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab cara hidup Maria merupakan teladan utama bagi setiap orang beriman. Ia hidup suci, sehingga layak Engkau pilih menjadi ibu Putra-Mu. Ia tetap sederhana dan rendah hati, walaupun mendapat tugas yang amat agung, ia tetap percaya pada kebijaksanaan-Mu walaupun menghadapi begitu banyak hal yang sulit dipahami. Maka kami memuji Engkau:
U : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku.
P : Karena semua anugerah itu, ya Bapa, bersama Maria kami melambungkan kidung pujian bagi-Mu, dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umatberiman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untukmenyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur.
21. MENDARASKAN MADAH PUJIAN MARIA (Luk. 1:39-55)
Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukanperbuatanperbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya denganperbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Bunda Maria telah memberikan teladan bagi kita untuk setia dalam iman kita. Mari kita saling mendukung agar kita pun selalu terbuka terhadap kehendak Tuhan dan setia mengikuti Tuhan baik dalam untung maupun dalam malang. Iman menuntut kesetiaan. Tanpa kesetiaan, iman kita tidaklah berarti apa-apa.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, Engkau telah menguatkan Bunda Perawan Maria untuk setia mengikuti Putra-Mu. Kuatkanlah kami agar kami mampu meneladaninya dalam mengikuti Putra-Mu di jalan hidup kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP (sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.