Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Minggu 10 Agustus 2025, Jiwaku Memuliakan Tuhan
Mari simak renungan Katolik Minggu 10 Agustus 2025. Tema renungan Katolik jiwaku memuliakan Tuhan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Minggu 10 Agustus 2025.
Tema renungan Katolik jiwaku memuliakan Tuhan.
Renungan Katolik disiapkan untuk hari raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga, pesta Santo Laurensius, Martir, dengan warna liturgi putih.
Tema renungan Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Teks Misa Sore Minggu 10 Agustus 2025, Pesta Santa Maria Diangkat ke Surga
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Minggu 10 Agustus 2025 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama : Why 11:19a; 12:1-6a.10ab
“Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya.”
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya.
Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya.
Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah!
Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 45:10bc,11,12ab
Refren : Segala keturunan akan menyebut aku bahagia.
Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan Kedua : 1Kor 15:20-26
“Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya.“
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bacaan Injil : Lukas 1:39-56
“Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah.”
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu.
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus.
Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Pada Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga ini, kita merayakan keyakinan iman kita bahwa Maria, Bunda Allah, diangkat jiwa dan raganya ke dalam kemuliaan surgawi. Tema "Jiwaku memuliakan Tuhan" mengajak kita untuk merenungkan kerendahan hati Maria, imannya yang teguh, dan bagaimana kita dapat meneladani dia dalam memuliakan Allah dengan seluruh hidup kita.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Permenungan ini dimulai dari bacaan pertama dari Kitab Wahyu 11:19a; 12:1,3-6a,10ab, kita melihat penglihatan tentang seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Perempuan ini melahirkan seorang Anak laki-laki yang akan memerintah semua bangsa dengan tongkat besi. Gambaran ini sering ditafsirkan sebagai Maria, yang melahirkan Yesus Kristus, Sang Penebus dunia. Kemenangan Maria atas naga melambangkan kemenangannya atas dosa dan maut. Dalam bacaan kedua dari 1 Korintus 15:20-26, Paulus menegaskan bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Ia menjelaskan bahwa setiap orang akan dibangkitkan dalam urutannya masing-masing: Kristus sebagai yang sulung, kemudian mereka yang menjadi milik Kristus pada waktu kedatangan-Nya. Paulus juga berbicara tentang kemenangan Kristus atas maut dan segala kuasa, serta penyerahan segala sesuatu kepada Allah Bapa. Kebangkitan Kristus adalah jaminan kebangkitan kita, dan pengangkatan Maria ke surga adalah buah pertama dari janji itu. Dan dalam Injil Lukas 1:39-56, Maria mengunjungi Elisabet, dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, bayi dalam rahimnya melonjak kegirangan.
Elisabet dipenuhi dengan Roh Kudus dan memuji Maria sebagai ibu Tuhan. Maria kemudian menyanyikan Magnificat, sebuah pujian yang penuh syukur dan kerendahan hati kepada Allah. Ia berkata, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya." Maria mengakui bahwa segala sesuatu yang baik dalam hidupnya berasal dari Allah dan bahwa ia hanyalah seorang hamba yang rendah hati. Refleksi kita atas permenungan ini adalah Kerendahan Hati: Maria memuliakan Tuhan karena Ia telah memperhatikan kerendahan hatinya.
Apakah kita memiliki kerendahan hati yang sama, mengakui bahwa segala sesuatu yang baik dalam hidup kita berasal dari Allah? Iman yang Teguh: Maria percaya bahwa apa yang difirmankan kepadanya dari Tuhan akan terlaksana (Lukas 1:45). Apakah kita memiliki iman yang teguh kepada janji-janji Allah, bahkan ketika keadaan tampak sulit? Sukacita dalam Pelayanan: Maria segera pergi untuk melayani Elisabet yang membutuhkan pertolongannya. Apakah kita siap untuk melayani sesama dengan sukacita dan kasih, seperti Maria?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: pada Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga ini, marilah kita merenungkan teladan iman, kasih, dan kerendahan hati Maria. Kedua, semoga kita diberi rahmat untuk meneladani dia dalam memuliakan Allah dengan seluruh hidup kita dan dalam melayani sesama dengan kasih yang tulus. Ketiga, maka mari kita berdoa agar kita juga dapat mengalami kemuliaan surgawi, seperti Maria, dan bersatu dengan Allah dalam kehidupan kekal. (sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Minggu 10 Agustus 2025, Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 10 Agustus 2025 dan Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Bacaan Liturgi Hari Ini Minggu 10 Agustus 2025, Pesta Santo Laurensius, Martir |
![]() |
---|
Peringatan Santo dan Santa Pelindung Hari Ini Minggu 10 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Teks Misa Sore Minggu 10 Agustus 2025, Pesta Santa Maria Diangkat ke Surga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.