Berita Flores Timur

Alat Diagnosis TBC di Flores Timur NTT Masih Terbatas Hanya Ada 5 Unit

"Alat untuk penegakkan diagnosis itu sekarang menggunakan TCM. Kita di Flores Timur ada lima," ujarnya, Minggu, 10 Agustus 2025. siang.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
PUSKESMAS-Tampak depan Puskesmas Nagi di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Senin, 11 Agustus 2025. Fasilitas kesehatan ini tak punya alat TCM. Sampel di sini akan dibawa ke RSUD Larantuka karena jaraknya cukup dekat. 

 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) pendeteksi TBC atau tuberkolosis masih terbatas di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Daerah itu hanya memiliki lima TCM tersebar di satu rumah sakit dan empat puskesmas.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Flores Timur, Sudirman Kia, mengatakan lima TCM berada di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Puskesmas Ritaebang, Puskesmas Waiwerang, Puskesmas Lambunga, dan Puskesmas Boru.

"Alat untuk penegakkan diagnosis itu sekarang menggunakan TCM. Kita di Flores Timur ada lima," ujarnya, Minggu, 10 Agustus 2025 siang.

Sudirman menuturkan, fasilitas kesehatan yang punya TCM akan menjadi rujukan sampel bagi puskesmas-puskesmas terdekat. Jumlah puskesmas di wilayah kepulauan itu sebanyak 21 dan tersebar di 19 kecamatan.

 

 

Baca juga: BREAKING NEWS : Seorang Pria Tewas di Pantai Pede Labuan Bajo Manggarai Barat

 

 

 

 

 

 

 

Sehingga puskesmas-puskesmas itu (yang punya TCM) menjadi rujukan sampel," ucapnya.

Dinas Kesehatan Flores Timur dituntut mencapai target suspek TBC sebanyak 4.857 di tahun 2025. Sementara saat ini baru 1.884 atau 38,79 persen. Pekerjaan masuh terus berjalan dengan waktu kurang lebih empat bulan lagi.

Ia mengaku persediaan obat masih mencukupi. Hanya saja, obat bantuan Pemerintah Provinsi NTT itu tidak tertib dikonsumsi. Para penderita mengklaim diri sudah sembuh sebelum masa konsumsi obat enam bulan.

Sebelumnya, ada 145 orang di Flores Timur menderita TBC atau tuberkulosis. Jumlah ini dikhawatirkan bertambah. Sebab tidak semua warga kooperatif melakukan pemeriksaan saat mulai timbul gejala.

Sudirman mengatakan, 145 kasus dari total 1.884 suspek ini dihimpun sejak Januari-Juli 2025. Di tahun ini pihaknya harus mencapai target sebanyak 999 penderita TBC.

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved