Liputan Khusus HUT 80 RI
Anak Penjual Jagung Bakar di Maumere NTT Lolos Paskibraka Nasional 2025
Siswa berprestasi asal Maumere itu menjadi anggota Paskibraka Nasional tahun 2025. Ibunya merupakan janda pekerja keras.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES. COM, MAUMERE - Hari Rabu 2 Juli 2025 menjadi sejarah bagi, Magdalena Juliana (40) bersama 6 orang anaknya.
Pasalnya, hari itu anak pertama Juliana, Paulus Gregorius Afrizal lolos menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2025.
Juliana yang mengaku sebagai single parent itu tak kuasa menahan tangis, karena putra sulungnya itu bisa mewakili Nusa Tengara Timur (NTT) ke tingkat nasional.
Juliana bangga, meski pun keluarga kurang mampu anaknya meraih prestasi yang sangat membanggakan.
"Waktu itu perasaan campur aduk, gugup, gerogi. Menanti pengumuman itu. Saya berdoa saja, kalau memang itu Tuhan sudah mentadirkan kamu ke nasional ya pasti lolos, tapi kalau tidak juga, biar sudah, intinya sudah sampai di tingkat Provinsi, intinya sudah berusaha. Jam 12 ditunda ke 6 sore. Dia pergi sembayang dan doa di adorasi. Jam 6 lewat itu dia telepon saya, dia bilang dengar sebut nama Paulus. Saya tidak yakin orang sebut nama Paulis itu, dia bilang nama Paulus sendiri dari NTT. Ternyata anak saya lolos,"ujar Juliana saat ditemui TRIBUNFLORES.COM di kediamannya di RT 006 Iligetang, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok, Sikka, Flores, NTT Sabtu (9/8/2025) siang.
Siang itu ia bersama anak keduanya bernama Adit sedang membersihkan jagung muda yang akan dijual di Jalan Eltari Kota Maumere. Sambil menyiapkan jagung, Juliana juga menyiapkan bumbunya di dapur sederhana mereka. Pekerjaan itu ia lakukan sudah hampir satu tahun agar dapur tetap mengepul dan bisa membiayai anak-anaknya sekolah. Ia tak ingin anaknya putus sekolah karena ketiadaan biaya. Tekadnya adalah membahagiakan anak-anak dan ingin anak-anaknya sukses suatu saat nanti.
Baca juga: Pelajar SMA Asal Sikka dan Alor Wakili NTT dalam Paskibraka Nasional 2025
Ia mengaku memiliki 6 orang anak dan 5 orangnya sudah bersekolah semua. Tiap hari ia bekerja serabutan demi menghidupi anak-anaknya. Kadang ia menjadi tukang ojek, jualan bakso tusuk dan menjual kue keliling kompleks.
Meskipun hasilnya tak menentu, ia optimis Tuhan pasti memberikan berkat dan pertolongan atas kerja kerasnya.
Ia mengaku Afril sosok yang sangat bertanggung jawab, sangat menyayangi mamanya dan adik-adiknya. Segala pekerjaan di dapur pasti Afril kerjakan tanpa diperintah. Selain itu dia rajin olahraga dan berdoa.

"Kalau kendala, jujur biaya SMA belum lunas, ijazah di SMP Negeri Alok juga belum ambil karena uang belum lunas. Tuhan pasti kasi kami jalan. Kalau Afril itu pernah kerja tugas dari rumah sakit jaga saya di rumah sakit saat melahirkan,"ujarnya.
Kini Afril sudah hampir tiga minggu di Jakarta dan belum pernah menanyakan keadaannya. Berharap Afril bisa menjalankan tugasnya dengan baik saat upacara bendera Minggu 17 Agustus 2025 nanti.
Juliana mengaku Afril yang merupakan Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran Maumere (Smater) bercita-cita menjadi anggota Polisi.
"Dia kepingin jadi Polisi, memang karena saya tahu keadaan saya sendiri, kami tidak berani bermimpi, karena jujur saat ini untuk makan kami susah, jadi dia mau jadi polisi kami tidak berani bermimpi,"ujarnya.
Jualan Jagung
Sekitar pukul 17.00 Wita, Juliana sudah bergegas dari rumahnya di Iligetang RT 06, Kelurahan Beru, menuju Jalan El Tari Kota Maumere, Sikka, Flores, Nusa Tenggara (NTT), Sabtu (9/8/2025). Dari rumahnya ke Kota Maumere memakan Waktu sekitar 20 menit.
Ia membawa sepeda motor berboncengan dengan anak keduanya bernama Adit dan mengangkut jagung yang sudah dikupas.
Sampai di Jalan El Tari mereka mulai memasang tungku besi dan mengeluarkan beberapa jagung serta bumbunya.
Tak lama kemudian, teman Afril bernama Putra datang membantu mereka. Adit dan Putra menyalakan api dan mulai membakar jagung. Beberapa pengunjung Car Free Night (CFN) langsung memesan jagung bakar.
Terlihat banyak yang antre memesan jagung dengan harga 10.000 per batang. Hingga pukul 23.00 Wita jagung mereka ludes terjual.
Hasil dari jualan jagung tersebut sangat membantu menghidupi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.
"Jualan jagung bakar sudah satu tahun, jadi kalau Afril itu ada, dia larang saya ke CFN, mereka dua dengan adiknya dan kadang dengan temannya kelasnya dari SMA Frater,"ujar Juliana.
Ia berharap Afrisal tetap rendah hati dan terus belajar dengan tekun demi masa depannya yang baik.
Sementara itu, Kepala Smater Maumere, Fr. M.Oswald, BHK mengapresiasi prestasi anak didiknya tersebut.
"Setelah melalui perjuangan panjang Afril, lolos menjadi Paskibraka nasional 2025 utusan dari Propinsi Nusa Tenggara Timur. Tentu ini menjadi kebanggaan Warga Nian Sikka, secara khusus warga Smater karena mewakili NTT ke tingkat Nasional dan selamat juga kepada Maria Charsya Loisa Wea Kopa yang lolos Paskibraka tingkat Provinsi NTT,"ujar Fr. Oswald.
Ia mengaku Smater memberikan beasiswa kepada dua orang peserta didik tersebut sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas prestasi yang diraih.
Ia mengatakan perlu diketahui rahim Smater telah menghasilkan 2 putra terbaiknya yang lolos ke Paskibraka Nasional.
"Siswa Smater yang pertama lolos yakni Rizky Hendriques pada 11 tahun yang lalu. Dalam durasi yang lama akhir hari ini kita dengar kabar lagi Afril yang akan mewakili NTT ke Paskibraka Nasional. Sikka harus berbangga, Smater selalu melahirkan putra-putri terbaik di kanca Nasional bahkn Internasional. Segenap civitas akademika Smater mengucapkan proficiat. Selamat menjalankan tugas,"ucapnya.
Sementara itu, ketua RT 006 Kelurahan Beru, Wayan Keso mengaku sangat bangga atas prestasi Afril.
Wayan mengaku Afril sangat pantas dan layak lolos menjadi anggota Paskibraka Nasionak tahun 2025.
Ia mengetahui karakter, kemampuan dan prestasi warganya itu sejak dulu.
"Afril sosok anak yang mandiri, bertanggung jawab, dia pekerja keras, dia dengan adiknya itu suka jualan bantu mamanya, sangat luar biasa. Saya kenal baik anak itu,"ujarnya.
Dua dari NTT
Diketahui, ada dua orang siswa NTT lolos Paskibraka Nasional.
Paulus Gregorius Afrizal dari Smater, Kabupaten Sikka, Pulau Flores dan Merlin Anggraeni Mausali dari Kabupaten Alor, Pulau Alor.

Keduanya merupakan atlet karate berbakat.
Afrisal pernah meraih medali perunggu di Popda dan Kapolda Cup 2023, sedangkan Merlin mengoleksi medali perak dan perunggu pada ajang karate tingkat kabupaten saat SMP.
Tahapan Seleksi Menuju Paskibraka Nasional
Seleksi Berjenjang
Kedua siswa memulai dari seleksi kabupaten (sekitar 400 peserta di Sikka), lalu lolos ke seleksi tingkat provinsi NTT bersama 46 pelajar se-NTT.
Dari sana, 6 siswa (3 putra dan 3 putri) dipilih untuk verifikasi lanjutan di Jakarta.
Seleksi di Jakarta (Tingkat Nasional)
Di Jakarta, peserta mengikuti serangkaian tes: wawasan kebangsaan, PBB (Peraturan Baris Berbaris), dan lainnya.
Kedua siswa berhasil terpilih sebagai anggota Paskibraka Nasional 2025 yang akan bertugas pada upacara 17 Agustus 2025.
Dua siswa tersebut dikabarkan bercita-cita masuk Akademi Kepolisian (Akpol). (kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.