Injil Katolik

Injil Katolik Hari Rabu 13 Agustus 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Injil Katolik hari Rabu 13 Agustus 2025. Injil katolik hari Rabu lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
VATIKAN NEWS
Paus Fransiskus melepaskan seekor burung merpati di luar pusat konvensi di Dili, Timor Leste beberapa waktu lalu.Mari simak Injil Katolik hari Rabu 13 Agustus 2025. Injil katolik hari Rabu lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Injil Katolik hari Rabu 13 Agustus 2025.

Injil katolik hari Rabu lengkap mazmur tanggapan dan renungan harian Katolik.

Hari Rabu 13 Agustus 2025 merupakan, hari Rabu Biasa XIX, Perayaan fakultatif Santo Hippolitus, Martir, Beato Innosensius XI, Paus, Santo Pontianus, Paus dan Martir, Santo Maximus, Pengaku Iman, dengan warna liturgi hijau.

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 13 Agustus 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Rabu 13 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik 

 

Bacaan Pertama: Ul 34:1-12:

Musa tutup usia sesuai dengan sabda Tuhan, dan tiada lagi seorang nabi seperti dia yang muncul.

Pada waktu akan meninggal, naiklah Musa dari dataran Moab ke pegunungan Nebo, yakni ke puncak Pisga, yang berhadapan dengan Yerikho. Di sana Tuhan memperlihatkan kepada Musa seluruh negeri Kanaan: daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon korma itu, sampai Zoar. 


Dan bersabdalah Tuhan kepadanya, “Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; “Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu.’ Engkau boleh melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.”


Lalu tutup usialah Musa, hamba Tuhan, di sana di tanah Moab, sesuai dengan sabda Tuhan. Ia dikuburkan oleh Tuhan di suatu lembah di tanah Moab, di hadapan Bet-Peor, dan sampai hari ini tidak ada orang yang tahu kuburnya. Musa berumur seratus dua puluh tahun ketika ia meninggal dunia; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. 


Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu. Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah menumpangkan tangan atasnya. Sebab itu orang Israel taat kepada Yosua dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. 


Tetapi tiada lagi seorang nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka. Betapa hebatnya segala tanda dan mujizat yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan di tanah Mesir terhadap Firaun dan semua pegawainya serta seluruh negerinya. Betapa hebatnya segala perbuatan megah dan tindakan dahsyat yang dilakukan Musa di depan seluruh bangsa Israel.

Demikianlah Sabda Tuhan.


U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 66:1-3a.5.8.16-17

Terpujilah Allah, yang mempertahankan jiwa kami hidup.

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, “Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu;.”


Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!


Marilah, dengarkanlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.


Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil: Matius 18:15-20

Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali.

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 


Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, Jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik: Di Tengah Dua atau Tiga Orang, Aku Hadir"

Teguran yang Menyembuhkan: Jalan Kasih dan Rekonsiliasi

Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan satu prinsip penting dalam hidup komunitas: bagaimana menegur saudara yang bersalah.


Bukan untuk menghakimi, tapi demi menyelamatkan.

Karena dalam kasih sejati, kita tidak membiarkan sesama kita tinggal dalam dosa.


“Jika saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata.” (Matius 18:15)
Yesus tidak berkata: “Abaikan saja.”


Tidak juga berkata: “Sebarkan kepada yang lain.”

Tapi: Tegur dengan kasih. Berhadapan langsung. Tanpa mempermalukan.

 Mengapa Menegur itu Perlu?

Dalam masyarakat modern, kita cenderung menjunjung tinggi prinsip “bebas urusan masing-masing.”

Tapi Injil justru mengundang kita masuk dalam tanggung jawab komunitas.


Iman Katolik bukan perjalanan pribadi saja, melainkan ziarah bersama sebagai tubuh Kristus.

Maka jika seorang saudara jatuh, kita terpanggil untuk:

Tidak membiarkan ia tersesat
Menjadi suara kasih yang memanggil kembali
Membangun, bukan menghancurkan
Teguran bukan tentang merasa lebih benar, tapi tentang cinta yang tidak membiarkan yang lain hilang.


Langkah-Langkah Rekonsiliasi menurut Yesus

Yesus mengajarkan proses yang penuh kelembutan dan kesabaran:

1. Tegur secara pribadi (empat mata)


➤ Demi menjaga martabat

2. Jika tidak mau mendengar, bawa dua atau tiga saksi


➤ Untuk objektivitas dan memperkuat ajakan

3. Jika tetap menolak, bawa ke komunitas Gereja


➤ Gereja sebagai tubuh Kristus ikut merangkul

4. Jika tetap keras hati, perlakukan seperti orang asing


➤ Bukan untuk dikucilkan, tetapi sebagai tanda perlunya pertobatan

Langkah ini bukan prosedur legalistik, tapi proses penyelamatan jiwa.

"Di Mana Dua atau Tiga Orang Berkumpul..."

Puncak dari ajaran ini adalah janji indah:

“Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20)
Ini adalah dasar dari hidup komunitas Kristiani:

Doa bersama

Kesatuan hati. Kehadiran Yesus yang nyata dalam persekutuan
Bukan jumlah yang penting, tapi kesatuan dalam nama Kristus.

Dalam keluarga, kelompok doa, komunitas kecil—Yesus hadir jika kita bersatu dalam kasih dan kebenaran.

Refleksi: Apakah Aku Membiarkan atau Menyelamatkan?

Apakah aku cukup peduli ketika melihat sesamaku jatuh?
Apakah aku berani menegur dengan kasih, bukan menghakimi?
Apakah aku hadir dalam komunitas sebagai pembawa damai?
Tuhan menginginkan kita hidup dalam relasi yang sehat dan kudus—bukan hanya kepada-Nya, tapi juga kepada sesama.

Dalam dunia yang penuh luka relasi dan konflik, Gereja dipanggil menjadi ruang penyembuhan, bukan penghakiman. (Sumber iman katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved