Stiper Flores Bajawa

Stiper Flores Bajawa dan ITB Kolaborasi Kembangkan Pemanfaatan Limbah Peternakan dan Pertanian

Stiper Flores Bajawa dan Institut Teknologi Bandung akan mengembangkan pemanfaatan limbah peternakan dan pertanian menjadi pakan ternak. 

Penulis: Charles Abar | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR 
MAHASISWA- Mahasiswa baru Stiper Flores Bajawa mengikuti kuliah umum yang dibawakan oleh dosen  Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu 13 Agustus 2025 di Kampus C Turekisa, Kabupaten Ngada, NTT. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA – Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Flores Bajawa bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mengembangkan teknologi pemanfaatan limbah peternakan dan pertanian menjadi pakan ternak. 

Kerja sama lintas peguruan tinggi bertujuan menjawab tantangan ketahanan pangan nasional. Hal ini terungkap dalam kuliah umum bersama dosen dari ITB di Kampus C Stiper Flores Bajawa, Turekisa, Rabu (13/8/2025). 

Ketua Stiper Flores Bajawa, Nicolaus Noywuly, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini fokus pada teknik industri pengelolaan limbah peternakan dan pertanian, sejalan dengan program nasional ketahanan pangan dan Merah Putih Berdaulat Gizi (MBG) yang mendukung ketersediaan pangan hewani maupun nabati.

“Kami berkomitmen agar kampus ini berdampak melalui kolaborasi dengan ITB, baik dalam pengabdian, riset, maupun penelitian. Kalau ITB sudah maju, biarlah kita di NTT juga berdampak kepada masyarakat, khususnya di bidang teknologi pertanian dan industri,” ujarnya.

 

Baca juga: Kolaborasi Gentaskin 2025, Mahasiswa Stiper Flores Bajawa Terjun Atasi Stunting di NTT

 

 

 

 

Nicolaus menyoroti berbagai tantangan sektor pertanian di NTT seperti alih fungsi lahan, penurunan produktivitas, minimnya regenerasi petani, kebijakan pemerintah yang cenderung politis, dan dampak perubahan iklim. 

Meski begitu, ia melihat peluang besar melalui meningkatnya kebutuhan pangan, perkembangan teknologi informasi (termasuk Internet of Things), serta hadirnya petani milenial.

Sebagai solusi, ia menegaskan pentingnya menjadikan pertanian sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional, sesuai misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Untuk menjawab tantangan ini, dibutuhkan kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, dan industri, terutama dalam pemanfaatan teknologi,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. Sanggono Adisasmito, dosen Fakultas Teknik Industri ITB, dalam materinya menekankan pentingnya pakan alami dari hasil peternakan dan pertanian untuk mendukung industri pangan dan komoditas berbasis sumber daya alam baru terbarukan. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved