Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 17 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa Minggu 17 Agustus 2025. Teks misa lengkap renungan harian Katolik.Teks misa disiapkan hari raya kemerdekaan Republik Indonesia.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa Minggu 17 Agustus 2025.
Teks misa lengkap renungan harian Katolik.
Teks misa disiapkan untuk hari raya kemerdekaan Republik Indonesia.
Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa hari Minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Renungan Katolik Jumat 15 Agustus 2025, Mengamalkan Kasih dalam Panggilan Hidup Kita
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib.
Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan lagu kebangsaan.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Bangsa kita, Indonesia. Kita bersyukur atas karunia kebebasan ini. Bacaan bacaan suci mengajak kita untuk membangun kehidupan bersama dengan baik yang berguna bagi perkembangan hidup yang lebih baik. Raja atau pemerintah mesti menjamin kesejahteraan hidup rakyatnya. Selain itu, dalam bacaan kedua, kita diajak oleh Rasul Petrus untuk menggunakan kebebasan kita dengan baik. Kita mesti memanfaatkan kebebasan ini untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Adalah pengkhianatan terhadap Tuhan, jika kita menggunakan kebebasan itu untuk hal-hal yang jahat, sebab Tuhan memberikan kita kebebasan agar kita makin bertumbuh dengan baik dan saling menolong. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan ajakan Yesus untuk turut terlibat dalam kebersamaan. Ia mencontohkannya dengan membayar pajak. Dengan cara ini, kita bisa membangun kebersamaan kita dengan sikap yang lebih positif. Mari kita siapkan batin kita untuk perayaan keselamatan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Allah, dalam diri Putra-Mu, Engkau memanggil setiap orang kepada kemerdekaan yang sejati. Kami bersyukur karena Engkau telah menganugerahkan kemerdekaan kepada bangsa kami. Semoga, Engkau selalu melindungi tanah air kami dan menjauhkannya dari segala bahya peperangan dan bencana alam. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Sir. 10:1-8)
L : Bacaan dari Kitab Sirakh. Pemerintah yang bijak mempertahankan ketertiban pada rakyatnya, dan pemerintahan orang arif adalah teratur. Seperti penguasa bangsa demikian pun para pegawainya, dan seperti pemerintah kota demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak
kemujuran seorang manusia, dan kepada para pejabat dikaruniakan oleh-Nya martabatnya. Hendaklah engkau tidak pernah menaruh benci kepada sesamamu apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun oleh manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat
kelaliman, kekerasan dan uang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Gal. 5:13)
Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
Mzm. 101:1a,2ac, 3a,6-7
Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN. Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila. (Refren)
Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan, supaya mereka diam bersama-sama dengan aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku. (Refren)
Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta
tidak akan tegak di depan mataku. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Ptr. 2:13-17)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus
Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang
kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA /ΒΑΙΤ PENGANTAR INJIL (Mat. 22:21)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, * dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 22:15-21)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat
Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai
orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita baru saja mendengarkan perkataan Yesus tentang pemenuhan kewajiban terhadap Tuhan dan terhadap Kaisar. Kaisar disebutkan di sini sebagai representasi dari negara atau hidup bersama. Ada dua hal yang perlu kita dalami secara singkat. Pertama, setia kepada Tuhan dan kepada kebersamaan. Yesus mengatakan bahwa orang perlu memberi kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar, dan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan. Masing-masing memiliki porsinya sendiri-sendiri. Hak Kaisar akan berbeda dengan hak Tuhan. Namun, semuanya bisa membantu kita untuk hidup lebih baik. Amat sering kita kurang memperhatikan keseim
bangan ini. Kita lebih memperhatikan pemenuhan kehidupan bersama, tetapi kurang memperhatikan kehidupan iman kita di dalam Tuhan. Hal ini misalnya tampak dalam keengganan untuk memberi waktu bagi Tuhan, untuk mendalami Sabda-Nya, dan untuk berbakti kepada-Nya. Kita bangun komitmen lagi
untuk setia kepada Tuhan dan memberikan hal yang sewajarnya kepada Tuhan. Kedua, Yesus mengajak para murid-Nya untuk menjalani kewajiban mereka. Membayar pajak merupakan salah satu upaya memenuhi kewajiban itu. Sebagai seorang anggota yang baik, pemenuhan kewajiban amat diperlukan agar kebersamaan itu dapat berjalan dengan baik. Kita diajak untuk tidak hanya menuntut hak kita dari
negara atau dari kehidupan bersama kita. Kita mesti juga memberikan diri kita bagi kebersamaan. Sebelum menuntut hak, baiklah kita melakukan kewajibankewajiban kita dengan baik. Semoga kita juga mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara kita. Tuhan pasti menolong semua upaya baik kita dalam meningkatkan kesejahteraan hidup bersama. Selamat merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, negara kita. Tuhan menyertai kita semua.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Nya.
P : Bagi para pemimpin negara. Kita berdoa semoga mereka memimpin negara Indonesia ini secara
bijaksana dengan mengutamakan pelayanan bagi kepentingan rakyat seturut cita-cita pendahulu
bangsa. Marilah kita mohon….
P : Bagi para Uskup dan para imam yang berkarya di tanah air kita. Semoga di dalam menjalankan tugas
perutusan, mereka tak kenal lelah mengusahakan terwujudnya persaudaraan sejati di antara seluruh
warga masyarakat.. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang muda. Kita berdoa semoga peringatan hari kemerdekaan ini, memacu semangat mereka untuk mencintai nusa dan bangsanya dengan rajin bekerja meraih cita-cita hidup yang lebih bermutu bagi kehidupan masyarakat yang lebih luas. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga dengan mengenang kembali semangat juang para
pahlawan kemerdekaan, kita berusaha menghayati arti penting sebagai orang yang merdeka, yakin dengan
semangat bahu membahu membangun negara kita dalam berbagai sektor kehidupan dengan menjunjung tinggi martabat manusia. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Tuhan, berkatilah bangsa kami, jadilah pelindung dan penyelamat kami, sumber kebahagiaan dan harapan kami, dalam Kristus Yesus, Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Yang Maha Esa, maha pengasih dan penyayang, telah mempersatukan kita sebagai satu bangsa yang besar dan memberi kita tanah yang indah, subur serta kaya. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Ya Allah, Bapa kami, Engkau telah memanggil nenek moyang kami untuk mempersatukan kami yang berbeda-beda dalam Bahasa dan budaya, menjadi satu bangsa yang berdaulat, yang dipadu dalam satu semboyan: Bhinneka Tunggal Ika. Dari Sabang sampai Merauke, kami semua dapat mengakui satu sama lain sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Dengan berbagai cara Engkau telah memperkenalkan Yesus Kristus kepada bangsa kami, dan mewartakan Kabar Gembira serta menaburkan benih Sabda-Mu di bumi Indonesia ini. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Banyak orang sebangsa kami, ya Tuhan, telah Engkau himpun menjadi satu umat kudus-Mu, dan mereka Engkau tugaskan untuk dengan gigih memperjuangkan keadilan, kejujuran, dan kedamaian demi tercapainya masyarakat yang semakin manusiawi. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Dengan berbagai cara Engkau telah memperkenalkan Yesus Kristus kepada bangsa kami, dan mewartakan Kabar Gembira serta menabur benih Sabda-Mu di bumi Indonesia ini. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Dengan kekuatan Roh Kudus-Mu Engkau selalu mengobarkan semangat kesatuan, dan mendorong kami memusnahkan segala benih perpecahan, agar bangsa kami selalu menikmati persatuan yang teguh, berlandaskan iman dan takwa kepada-Mu: Tuhan Yang Maha Esa, Allah pengasih dan penyayang. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Dari sebab itu, ya Tuhan, bersama saudara-saudari kami di seluruh nusantara, kami melambungkan kidung pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Komuni atau Puji Syukur.
21. DOA BAGI TANAH AIR INDONESIA
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu untuk memberkahi tanah air kami, Indonesia. Engkau telah menciptakan negeri yang kaya dengan keindahan alam, keragaman budaya, dan sumber daya alam yang melimpah. Kami bersyukur atas segala anugerah yang Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, jadikanlah tanah air kami ini tempat kedamaian dan keadilan. Lindungilah kami dari segala bentuk bencana alam, konflik, dan kekerasan.
Berikanlah kebijaksanaan kepada pemimpin-pemimpin kami untuk memimpin dengan jujur dan bertanggung jawab, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua rakyat Indonesia.
Ya Allah, anugerahkanlah kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Buka pintu-pintu rezeki yang melimpah, sehingga setiap individu dapat hidup dengan layak dan bermanfaat bagi masyarakat.
Berikanlah kesempatan yang sama kepada semua orang untuk berkembang dan mengaktualisasikan
potensi mereka. Ya Allah, peliharalah keharmonisan antara semua suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia. Jadikanlah perbedaan sebagai kekuatan yang mempersatukan, bukan sebagai sumber perpecahan.
Bantu kami untuk saling menghormati, mendukung, dan membangun kerjasama yang erat, demi kemajuan tanah air kami. Ya Allah, jagalah kelestarian alam Indonesia. Berikanlah kesadaran kepada setiap individu untuk menjaga lingkungan, merawat keanekaragaman hayati, dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana. Bantu kami untuk menjadi pelindung dan pemelihara alam, sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam yang Engkau ciptakan. Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada tanah air kami, Indonesia. Jadikanlah negeri ini sebagai tempat kedamaian, kemakmuran, dan kemajuan yang berkelanjutan. Amin..
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, kita telah mendengarkan kata Rasul Petrus untuk menggunakan kebebasan kita dengan tanggung jawab. Mari kita pulang dan mulai menata lebih baik lagi hidup kita, agar dengan hati yang bebas, kita bisa saling membantu dan membangun hidup kita masing-masing dan juga hidup kita bersama
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, kami bersyukur karena telah Engkau kenyangkan dengan santapan Sabda-Mu. Semoga, persatuan yang kami bangun di dalam perayaan ini, semakin mempererat persatuan kami sebagai satu nusa dan satu bangsa dengan tetap menghargai perbedaan-perbedaan yang ada di antara kami. Dengan demikian, terciptalah kerukunan dan damai sejahtera di tanah air kami, sebagai gambaran tanah air surgawi yang kami rindukan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP (sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Teks Misa Minggu 17 Agustus 2025
Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 17 Agustus 2025
Misa Minggu 17 Agustus 2025
Tribun Flores.com
Renungan Katolik Jumat 15 Agustus 2025, Mengamalkan Kasih dalam Panggilan Hidup Kita |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025 dan Renungan Harian Katolik Hari Ini |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 15 Agustus 2025, Setia dalam Panggilan Hidup |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 15 Agustus 2025, Kesetiaan Bukan Beban, Melainkan Berkat |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Jumat 15 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.