Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Minggu 17 Agustus 2025, Merdeka untuk Mengasihi
Mari simak renungan harian Katolik Minggu 17 Agustus 2025. Tema renungan harian Katolik merdeka untuk mengasihi.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Minggu 17 Agustus 2025.
Tema renungan harian Katolik merdeka untuk mengasihi.
Renungan harian Katolik disiapkan untuk hari raya kemerdekaan republik Indonesia, pesta fakultatif Santo Hyasintus, Pengaku Iman, dengan warna liturgi putih.
Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel inil.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Minggu 17 Agustus 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 17 Agustus 2025 Hari Raya Kemerdekaan Repbulik Indonesia
Bacaan Pertama:Sir 10:1-8
Para penguasa bertanggung-jawab atas rakyatnya.
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya; seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya.
Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya.
Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apapun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu.
Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan dan uang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 101:1a.2ac.3a.6-7
Ref:Kamu dipanggil untuk kemerdekaan, maka abdilah satu sama lain dalam cintakasih.
Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela. Aku hendak hidup dalam ketulusan hati, tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila.
Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan, supaya mereka diam bersama-sama aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku.
Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku.
Bacaan Kedua: 1Ptr 2:13-17
Berlakulah sebagai orang yang merdeka.
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan mengganjar orang-orang yang berbuat baik.
Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Mat 22:21
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
Bacaan Injil: Mat 22:15-21
Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus
dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah,
dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka.
Maka Ia lalu berkata, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus.
Maka Yesus bertanya kepada mereka, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Tanggal 17 Agustus selalu menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Kita memperingati kemerdekaan dengan upacara bendera, doa syukur, dan berbagai kegiatan. Tetapi sebagai umat Katolik, kita juga diajak melihat makna kemerdekaan dari kacamata iman: kebebasan yang sejati adalah kebebasan untuk mengasihi, bukan sekadar bebas melakukan apa saja.
Bacaan Injil hari ini, Matius 22:15–21, menghadirkan Yesus yang menjawab jebakan orang Farisi: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Kalimat ini mengandung prinsip penting tentang identitas, tanggung jawab, dan kebebasan sejati.
1. Kemerdekaan Sejati: Bukan Bebas Semau Kita
Kemerdekaan bukanlah “bebas tanpa batas”. Dalam perspektif iman Katolik, kebebasan yang sejati adalah kebebasan yang digunakan untuk kebaikan. Santo Paulus berkata, “Kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” (Galatia 5:13).
Indonesia merdeka karena perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Begitu juga hidup kita merdeka dari dosa karena pengorbanan Kristus di salib. Namun, kemerdekaan itu harus dijaga agar tidak disalahgunakan.
2. “Berikan kepada Kaisar…”: Tanggung Jawab sebagai Warga Negara
Yesus mengajarkan bahwa sebagai umat beriman, kita juga punya tanggung jawab kepada negara: taat pada hukum yang adil, membayar pajak, menjaga persatuan, dan ikut berkontribusi membangun bangsa. Mengasihi tanah air adalah bagian dari mengasihi Allah, sebab tanah air adalah anugerah-Nya.
Pada Hari Kemerdekaan ini, kita diingatkan untuk menghidupi cinta tanah air bukan hanya dengan kata-kata, tapi juga dengan tindakan nyata: jujur di pekerjaan, disiplin, menghargai sesama warga, dan tidak merusak lingkungan.
3. “…dan kepada Allah…”: Tanggung Jawab sebagai Umat Allah
Selain tanggung jawab kepada negara, kita punya tanggung jawab yang lebih tinggi: kepada Allah. Memberikan kepada Allah berarti memberi hati kita, waktu, bakat, dan seluruh hidup kita untuk kemuliaan-Nya. Kebebasan yang sejati adalah ketika kita bebas dari ego dan dosa, sehingga bisa taat kepada kehendak Allah.
Dalam konteks kemerdekaan Indonesia, umat Katolik dipanggil menjadi terang dan garam di masyarakat. Kita harus menjadi pribadi yang membawa damai, toleransi, dan persaudaraan sejati.
4. Kemerdekaan dalam Kristus: Untuk Mengasihi
Kemerdekaan yang diberikan Kristus adalah kebebasan dari belenggu dosa dan ketakutan. Dengan kemerdekaan itu, kita dipanggil untuk mengasihi tanpa batas. Yesus sendiri adalah teladan: Dia bebas, tapi memilih untuk melayani, bahkan sampai mati di kayu salib.
Hari ini, mari kita merenung:
Apakah saya menggunakan kebebasan saya untuk mengasihi atau untuk kepentingan diri sendiri?
Apakah saya sudah menjadi warga negara yang baik sekaligus umat Allah yang setia?
Penutup
Di hari kemerdekaan ini, mari kita bersyukur atas dua kemerdekaan: kemerdekaan bangsa Indonesia dan kemerdekaan yang kita terima dari Kristus. Keduanya adalah anugerah, tapi juga amanat. Kita dipanggil untuk merawat kemerdekaan itu dengan kasih, pengorbanan, dan kesetiaan.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk kemerdekaan bangsa kami dan kemerdekaan yang Kau berikan lewat salib-Mu. Ajari kami menggunakan kebebasan ini untuk mengasihi, melayani, dan memuliakan nama-Mu. Amin. (Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Harian Katolik Minggu 17 Agustus 2025
Renungan Katolik Minggu 17 Agustus 2025
Renungan Harian Katolik
Tribun Flores.com
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 17 Agustus 2025 Hari Raya Kemerdekaan Repbulik Indonesia |
![]() |
---|
Injil Katolik Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia Minggu 17 Agustus 2025 dan Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Bacaan-bacaan Liturgi Minggu 17 Agustus 2025, Pesta Fakultatif St Hyasintus |
![]() |
---|
Teks Misa Minggu 17 Agustus 2025, Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Minggu 17 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.