Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Hari Ini Senin 18 Agustus 2025, Orang Muda Yang Kaya dan Kerajaan Allah
Mari simak renungan hari ini Senin 18 Agustus 2025. Tema renungan hari ini orang muda yang kaya dan kerajaan Allah. Baca renungan ini.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan hari ini Senin 18 Agustus 2025.
Tema renungan hari ini orang muda yang kaya dan kerajaan Allah .
Renungan hari ini disiapkan untuk hari Senin Biasa XX, Santa Helena, Pengaku Iman, dengan warna liturgi hijau.
Renungan hari ini ada dibagian akhir artikel ini.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Senin 18 Agustus 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini Senin 18 Agustus 2025, Pergilah, Juallah Segala Milikmu
Bacaan Pertama: Hak 2:11-19
Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan.
Setelah Yosua meninggal dunia orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka,yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan. Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka.
Hal itu sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok.
Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan. Mereka melakukan yang tidak patut.
Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup. Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.
Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya. Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44
Ref: Ingatlah akan kami, ya Tuhan yang mahamurah.
Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa kafir, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka, mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.
Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat.
Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berlaku serong dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
Banyak kali mereka dibebaskan oleh-Nya, tetapi mereka memberontak dengan sengaja, namun Ia mendengar teriak mereka.
Bait Pengantar Injil: Mat 5:3
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerjaan Allah.
Bacaan Injil: Mat 19:16-22
Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin.
Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik?
Hanya Satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?” Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” Lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.”
Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Orang muda dalam kisah Injil Mat.ius (19:16-22) hari ini ingin mengejar
kesempurnaan yakni hidup kekal. Ia telah melakukan semua perintah
dalam hukum Taurat: Dia tidak membunuh, tidak berzinah, tidak
mencuri, tidak mengucapkan saksi dusta. Dia juga menghormati ayah dan
ibu serta sesama. Tuhan Yesus lalu menantang dia untuk menjual semua
hartanya dan mengikutiNya. "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah,
jualah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari
dan ikutlah Aku” (Mat.19:21).
Pemuda itu sedih dan pergi karena tidak bersedia melepaskan hartanya, menunjukkan bahwa keterikatan pada kekayaan dapat menjadi penghalang untuk mengikuti Kristus dan menerima hidup kekal.
Orang muda ini adalah orang baik. Tetapi untuk hidup sempurna bagi
Tuhan, tidak cukup hanya moral baik. Orang harus memutuskan untuk
mempersembahkan seluruh hidup kepada-Nya. Pikiran dan hati terpaut
kepada-Nya. Yesus meminta dia menjual segala harta milik. Yesus bukan
hendak membuat dia hidup miskin dan menderita.
Yesus hendak mengajar dia bahwa segala sesuatu yang menghalangi dia untuk
mengasihi Yesus harus disingkirkan. Mengikuti Yesus itu berarti membuat
keputusan penting dalam hidupnya. Mengikuti Yesus berarti kita
menentukan pilihan hati pada satu Pribadi yaitu Allah. Harta milik
hanyalah salah satu dari banyak hal penting yang harus kita korbankan
bila menghalangi kita mengasihi Allah. Hal ini mengingatkan kita pada
Sabda Yesus yang menegaskan bahwa kita tidak boleh mengabdi pada
dua tuan pada saat yang bersamaan, mengabdi Allah dan mamon. Kita
harus membuat pilihan yang terbaik.
Yesus tidak mengurangi nilai harta kekayaan. Kekayaan itu baik. Tetapi
bila harta kekayaan membuat kita bergantung padanya dan menjadi
serakah maka harus ditinggalkan. Biasanya, harta kekayaan menjadi
salah satu godaan besar dalam hidup manusia. Moral merosot bila orang
hanya memikirkannya. Akar dari segala kejahatan adalah cinta uang (1
Timotius 6:10).
Agustinus dari Hippo telah menikmati semua kesenangan duniawi, namun
menyadari kekosongan dalam hidupnya dan menemukan ketenangan,
kepenuhan, hanya dalam Tuhan. Kesenangan duniawi dan daya tariknya
sering menyebabkan frustrasi dan kesedihan yang lebih jauh. Pemuda
dalam Injil itu mencari makna hidup dan oleh karena itu, dia bertanya:
Apa yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Santo
Agustinus juga mencari kebahagiaan dalam hidup. Ia menemukannya
dengan meninggalkan semua yang ditawarkan dunia dan masuk dalam
sukacita dan kedamaian yang hanya dapat diberikan oleh Allah.
Melalui perikop injil hari ini, Yesus mau mengajarkan kepada kita cara
untuk memperoleh hidup yang kekal. Kita bersikap lepas bebas terhadap
urusan-urusan duniawi. Bukan sekedar mengasihi sesama dan
menghormati orangtua, tapi lebih dari itu yakni memberikan segalanya
yakni menyangkut harta benda.
Dalam hidup harian, kadang kita merasa sudah melakukan segala
perintah Tuhan yang tertuang dalam 10 Perintah Allah dan 5 Perintah
Gereja. Dengan demikian seakan-akan tugas kita atau syarat untuk
mengikuti Kristus sudah terlaksana semuanya. Sedangkan menyangkut
masalah harta benda, kita sering lupa untuk memperhtungkannya.
Biasanya, harta kekayaan adalah salah satu masalah mendasar untuk
bersikap lepas bebas. Apalagi dalam dunia modern seperti sekarang ini
saat kehidupan hedonisme semakin memp engaruhi sikap setiap pribadi.
Orang semakin merasa bergantung dengan harta bendanya. Orang
merasa bahwa tanpa harta benda tidak bisa berbuat apa-apa. Pada hal
sering dijumpai bahwa orang lebih mudah diperbudak oleh urusan-urusan
duniawi yang menyangkut harta kekayaannya. Bahkan kepribadian
seseorang dapat diperjualbelikan. Yesus ingin mengajak kita bersikap
bijaksana dalam mengikutiNya dan membuang hambatan-hambatan
untuk dapat memperoleh kehidupan kekal.
Doa:
Tuhan Yesus, memang benar harta dunia itu begitu menggiurkan dan
membuat aku kurang memperhatikan harta surgawi. Kumohon
belaskasihMu agar aku tidak terlalu terikat pada kekayaan dunia ini yang
dapat menjauhkan aku dari padaMu...Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Senin Pekan Biasa XX. Salam doa
dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan
Putera dan Roh Kudus...Amin.. (Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.