Prada Lucky Namo Meninggal
Direktur RSUD Aeramo Ungkap Hasil Pemeriksaan Medis Prada Lucky Namo
Prada Lucky Namo sempat dilarikan ke PKM Danga dan dirujuk ke RSUD Aeramo, Nagekeo. Direktur RSUD Aeramo Ungkap Hasil Pemeriksaan.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Pihak RSUD Aeramo di Kabupaten Nagekeo membeberkan hasil pemeriksaan medis terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anggota Batalyon TP 834/Wakanga Mere yang diduga dianiaya 20 oknum seniornya.
Diduga kuat, akibat penganiayaan tersebut, Prada Lucky Namo akhirnya meninggal dunia di ruang ICU RSUD Aeramo, Rabu (6/8/2025) setelah sempat dirawat di rumah sakit itu sejak tanggal 2 Agustus 2025.
Direktur RSUD Aeramo, dr. Candrawati Saragih yang ditemui TribunFlores.com, Kamis (21/8/2025) siang di ruang kerjanya mengatakan Prada Lucky Namo masuk di IGD rumah sakit itu pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 15.30 WITA.
Pada pagi harinya, Prada Lucky Namo sempat dibawa ke Puskesmas Danga sekitar pukul 10.00 WITA oleh empat orang rekanya dan berada di puskesmas itu sekitar satu jam lebih guna mendapatkan pemeriksaan.
Baca juga: Penyidik Denpom Kupang Periksa Orang Tua Prada Lucky Namo Selama 8 Jam
Sayangnya, dr. Candrawati tidak mengetahui secara pasti siapa saja yang mengantar Prada Lucky saat masuk di IGD RSUD Aeramo. Namun, ia berupaya mengkonfirmasi salah dokter yang ia sebut dr KND yang pada saat itu sempat menangani Prada Lucky Namo saat di IGD.
"Waktu itu bukan saya yang tangani, katanya sih seniornya yang ngantar, ini dokter KDN nya belum respon WA ya, berapa orang yang ngantar saya nggak tahu,"kata dr Candrawati sambil terus berupaya menghubungi dokter KDN.
Namun, ia sempat membeberkan hasil pemeriksaan medis terhadap Prada Lucky kepada TribunFlores.com melalui pesan WhatsApp diantaranya asidosis metabolik berat, trauma thorax, contusi pulmonum, trauma tumpul abdomen hemodinamik stabil, cellulitis extrmitas superior, inferior, AKI, uremic syndrome dan anemia.
Serta dilaporkan Prada Lucky mengalami lemas, pucat, nyeri pada bagian dada, tangan dan kaki.
Sayangnya, dr Candrawati tidak menjelaskan secara detail pengertian dan penyebab sembilan hasil diagnosa terhadap Prada Lucky Namo. Namun ia mengungkapkan, laporan yang disampaikan rekan-rekannya yang mengantar Prada Lucky Namo ke IGD rumah sakit itu yakni Prada Lucky Namo jatuh dari bukit setinggi lima meter.
Laporan ini sama dengan laporan rekan-rekan Prada Lucky saat mengantarnya ke Puskesmas Danga pagi harinya.
"Setahu saya yang dari cerita teman dokter yang jaga di IGD waktu itu, disampaikan jatuh dari bukit," ujar dr Candrawati yang sempat menunjukkan sebuah kartu nama yang Ia terima dari LPSK atau Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
Kartu nama tersebut diakui ia terima dari salah seorang staf LPSK pasca kejadian yang menghebohkan tersebut.
Meski mengaku tidak mengetahui pasti jumlah dan siapa saja yang mengantar Prada Lucky ke IGD RSUD Aeramo namun dr Candrawati sempat menyebut yang mengantar Prada Lucky saat itu adalah seniornya sendiri.
Ia bahkan sempat berupaya menghubungi salah satu stafnya (tenaga kesehatan) di IGD yang sempat menangani Prada Lucky dan menanyakan soal siapa saja yang mengantar Prada Lucky di IGD saat itu namun sayangnya tidak banyak informasi yang diperoleh.
Namun berdasarkan keterangan yang diperoleh dari tenaga kesehatan di IGD yang sempat ditelepon dr Candrawati dihadapan TribunFlores.com, pada saat tiba di IGD, Prada Lucky terlihat masih bisa jalan sendiri namun dengan kondisi yang lemas, wajah pucat dan sempoyongan.
"Yang mereka laporkan waktu itu dia (Prada Lucky) jatuh dari bukit, mereka semua kompak kasih tau di IGD waktu itu Prada Lucky jatuh dari bukit jadi kami laporkan ke dokter juga bahwa ada pasien jatuh dari bukit," terang nakes yang dipanggil Mel oleh dr Candrawati melalui telepon selular.
"Setelah dilaporkan Prada Lucky jatuh dari bukit, rumah sakit kan pasti melihat luka-lukanya, mengobati keadaanya, saat itukan memang Prada Lucky masih bisa jalan pada saat datang ke IGD, sendiri jalan, diantar seniornya," jelas dr Candrawati.
Karena dilaporkan terjatuh dari bukit setinggi lima meter, lanjut dr Candrawati, pihak RSUD Aeramo sempat melakukan rontgen guna memastikan apakah ada patah tulang atau kondisi lainnya, namun sayangnya Direktur rumah sakit Aeramo itu mengaku belum mendapatkan hasil rontgen terhadap Prada Lucky Namo.
Dijelaskan, Prada Lucky dipindahkan dari ruang perawatan ke ruang ICU pada tanggal 4 Agustus 2025 karena kondisinya memburuk.
Bahkan ia menyebut, karena kondisi Prada Lucky dengan sembilan diagnosa tersebut pihaknya berencana merujuk Prada Lucky ke rumah sakit lain yang peralatan medisnya lebih lengkap namun sebelum dirujuk, Prada Lucky menghembuskan nafas terakhir di ICU RSUD Aeramo.
TribunFlores.com bahkan sempat menyambangi Marshaling Area Yonif TP 834/WM di Kampung Lego, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kamis (21/8/2025) sore dan sempat bertemu Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat.
Namun, pria asal Makassar tersebut tidak bersedia memberikan keterangan karena Prada Lucky bukan bawahan langsung dia di kesatuan tersebut dan masih ada atasannya Lettu Inf Rahmat yang berwenang memberikan keterangan atau pihak Sub Denpom Ende yang menangani kasus tersebut.
Namun, Lettu Inf Rahmat hanya memberikan keterangan singkat bahwa yang mengantar Prada Lucky baik ke Puskesmas Danga maupun RSUD Aeramo merupakan dokter di Batalyon TP 834/Wakanga Mere.
Di Marshaling Area Yonif TP 834/WM di Kampung Lego, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa sore itu, terlihat ratusan prajurit muda sedang menjalankan aktivitas masing-masing. Ada yang hanya duduk bercengkerama bersama teman-temannya, puluhan lainnya tengah mengerjakan kandang ayam dan beberapa diantara mereka tengah mendapat arahan dari seniornya.
Semakin sore, ratusan prajurit muda itu mulai melaksanakan kegiatan olahraga, ada yang lari, ada yang bermain bola volly dan ada yang bermain sepakbola. Ada yang tidak melakukan kegiatan apapun namun hanya duduk di salah satu ruangan besar seperti aula yang berada di tengah-tengah Marshaling Area yang dijadikan sebagai kamar tidur untuk ratusan prajurit tersebut.
Beberapa prajurit yang mendapat tugas piket hari itu terlihat mendapat arahan dari salah satu senior saat hari beranjak sore. Beberapa anak-anak di Kampung Lego tampak menonton dari luar pagar Marshaling Area aktivitas yang dilakukan oleh prajurit-prajurit muda TNI AD tersebut.(bet)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.